Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Istri Pengen Self Care VS Suami yang Nggak Peka

Aku tergelitik untuk nulis ini karena baca salah satu komentar di Instagramku, yang ngebahas tentang pentingnya para ibu meluangkan waktu untuk self care ( Tonton di sini ).  Kalo ditanya, pasti semua ibu pengen self care -an. Tapi realitanya, boro-boro, mau self care gimana? Udah repot duluan ngurus anak. Belum lagi kalo suami nggak peka 😢  Kayaknya sangat mewakili ibu-ibu banget yaa. Angkat tangan kalo relate ! 🤭 Emang ya, Bun. Setelah punya anak, apalagi masih kecil, mau nyuri waktu self care tuh "menantang" banget. Padahal itu salah satu kebutuhan dasar supaya kita bisa recharge energi. Makanya, penting banget peran suami di sini untuk gantiin take care anak atau bantu pekerjaan rumah selama kita self care . Tapi, banyak istri yang ngerasa suaminya nggak peka, nggak mau bantu.  Tau nggak, kalo sebenarnya kebahagiaan tertinggi seorang laki-laki adalah ketika ia bisa membahagiakan pasangannya. Boleh di kroscek ke suami masing-masing, apa definisi kebahagiaan bagi mere

Pelangi Jingga

Ini adalah karya novel pertama saya, yang saya tulis selama 3 tahun lebih (sempat vacum karena kesibukan di kampus) dan akhirnya dapat terbit tahun pada tahun 2010. Awalnya saya menulis dengan Ilustrasi covernya saya buat sendiri.  Dan... berikut ini sinopsisnya: Jingga adalah seorang gadis manis berumur 17 tahun yang lucu, baik hati, dan periang. Ia punya begitu banyak teman yang menyayanginya. Di sekolah ia punya segudang prestasi dan selalu menjadi kebanggaan guru- guru dan orangtuanya. Mulai dari juara kelas, debat ini itu, sampai prestasi non akademis seperti modeling dan melukis. Diantara bakatnya yang lain melukis memang yang paling menonjol. Hidupnya nyaris sempurna, kelihatannya amat bahagia namun sebenarnya di hatinya menyimpan sebuah kesedihan yang amat mendalam. Vincent, ia adalah sahabat karib di masa kecil Jingga, cinta pertamanya. Jingga dan Vincent harus terpisah karena Vincent harus pindah ke luar negeri. Sejak itulah Jingga selalu terobsesi untuk bertemu Vin

Antologi 100 Puisi Tema Ibu Se-Indonesia Karena Aku Tak Lahir dari Batu

Karena Aku Tak Lahir dari Batu ( Antologi 100 Puisi Tema Ibu Se Indonesia ) Kurator : Oka Rusmini , Warih Wisatsana, Moch Satrio Welang Desain Sampul : Eko Bayu Saputra Tata Letak : Yayan Triyansyah Pemeriksa Aksara : Irwan Bajang ISBN : 978-602-9149-56-2 Penerbit : SASTRA WELANG PUBLISHER Buku ini adalah    wujud apresiasi pada sosok Ibu se Indonesia yang telah memberikan banyak pengorbanan demi berputarnya roda kehidupan di zaman yang serba sulit di negeri ini sekarang.  Proses pengerjaan buku ini relatif cukup lama, dari proses  pengumpulan naskah se Nusantara, proses pengkurasian, hingga  proses percetakan dan lain – lain memakan waktu kurang lebih  dua tahun terhitung program dimulai pada bulan April 2010. Satrio Welang, penggagas program ini sempat dikagetkan dengan banyaknya jumlah karya yang masuk ke meja redaksi. “Saya tak menduga, begitu banyak yang antusias dan tertarik pada kegiatan ini,” ungkapnya penyair dan dramawan yang banyak berproses di Bali ini.

Good Bye My Love, Good Bye My Friends

Saya melewati satu tahun terakhir dengan suka cita bersama teman-teman saya yang luar biasa. Mereka datang dari berbagai daerah dan latar belakang yang berbeda. Di Bandung ini kami semua berkumpul, melewati hari-hari bersama,  dan berjuang bersama untuk bisa segera menyelesaikan kuliah. Alhamdulilah, tahun ini kami semua bisa lulus dengan nilai yang baik. Kini, beberapa telah meninggalkan bandung dan memulai karier di kota lain. Untuk mengenang jasa-jasa mereka, saya mengajak anda sekalian untuk mengheningkan cipta sejenak. Setelah itu ijinkan saya mengenalkan satu persatu dari mereka: Dari kiri: Ario, Diko, Fiki, Parlin, Vanny, Ayuk, Intan, Gusti, Saya, Totong 1.      Diko: Pemuda kelahiran Martapura yang fasih bahasa jawa lengkap dengan medhoknya ini hobby banget sama dangdutan. Diantara penghuni kontrakan yang lain, barangkali dialah kandidat terkuat untuk menjadi calon dimas diajeng 2013. Secara, kemampuan untuk bercapcipcusnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Begitu pu

Berburu Baju Vintage di Pasar Cimol Gedebage

source: infobdg.com Hay girls., aku nemu tempat yang oke nih untuk berburu baju vintage. Namanya pasar Cimol Gedebage. Cimol disini artinya bukan aci dicemol, loh ya! Melainkan singkatan dari Cibadak Mall. Pasar ini khusus menjual baju-baju second. Atau istilah jogjanya awul-awul. Meski namanya demikian, bukan berarti baju di sini serba awul-awulan (tidak tertata). Aku cukup shock juga ketika tiba di sini. Tempat yang sebelumnya kupikir kumuh ternyata cukup rapi. Lantainya sudah dikeramik, atapnya pun permanen, bukan terpal. Jadi nggak usah takut debu, hujan dan becek. Sekilas lapak-lapaknya mengingatkanku pada pasar beringharjo, hanya bedanya baju yang dijual baju second. Disini kamu bisa belanja baju sepuasnya. Dan harganya dijamin murah. Bayangin.,dengan uang 100ribu aja,kamu bisa dapetin 5 helai baju,bisa lebih! Tapi ya,namanya baju second, jd harus teliti milihnya. Bukan tidak mungkin terdapat cacat seperti robek, kotor atau lepas kancingnya. Meski begitu, banyak juga ba