Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Istri Pengen Self Care VS Suami yang Nggak Peka

Aku tergelitik untuk nulis ini karena baca salah satu komentar di Instagramku, yang ngebahas tentang pentingnya para ibu meluangkan waktu untuk self care ( Tonton di sini ).  Kalo ditanya, pasti semua ibu pengen self care -an. Tapi realitanya, boro-boro, mau self care gimana? Udah repot duluan ngurus anak. Belum lagi kalo suami nggak peka 😢  Kayaknya sangat mewakili ibu-ibu banget yaa. Angkat tangan kalo relate ! 🤭 Emang ya, Bun. Setelah punya anak, apalagi masih kecil, mau nyuri waktu self care tuh "menantang" banget. Padahal itu salah satu kebutuhan dasar supaya kita bisa recharge energi. Makanya, penting banget peran suami di sini untuk gantiin take care anak atau bantu pekerjaan rumah selama kita self care . Tapi, banyak istri yang ngerasa suaminya nggak peka, nggak mau bantu.  Tau nggak, kalo sebenarnya kebahagiaan tertinggi seorang laki-laki adalah ketika ia bisa membahagiakan pasangannya. Boleh di kroscek ke suami masing-masing, apa definisi kebahagiaan bagi mere

Nasi Bancakan Bandung

Libur tahun baru kemarin aku nemeni Otong cari hape baru di Dukomsel. Selain BEC, Dukomsel merupakan pusat jual beli hape paling kumplit di bandung. Setelah muter-muter lebih dari 3jam, akhirnya dapat juga hp yang Otong inginkan. Tinggal pertanggung jawaban kami pada rasa capek dan perut kelaparan. Kamipun berjalan sepanjang jalanmenuju gedung sate sambil memikirkan tempat makan di daerah itu. Tiba-tiba Otong teringat rekomend dari temannya,   ada sebuah tempat   makan yang katanya ‘Bandung banget’! Belum sempat buka google map untuk mencari lokasi tempat tersebut, Otong mengajakku terus berjalan. Ternyata tak butuh banyak langkah, tempat yang dimaksud sangat dekat dengan tempat kami berdiri. Di depan terpampang tulisan besar “Nasi Bancakan”, yang merupakan nama tempat itu. Awalnya aku sudah curiga melihat banyak mobil yang diparkir. Dan benar saja, di depan pintu masuk kami telah disambut dengan antrian yang begitu panjang. Antrian yang langsung mengingatkanku pada pengantri

Tips Melamar Pekerjaan ala Isyka

Waktu kecil, saya sering berpura-pura menjadi pekerja kantoran. Duduk di balik meja yang terbuat dari kardus mie. Kadang saya pura-pura jadi pedagang atau koki. Semua tergantung dari acara tv apa yang saya tonton sebelumnya. Bahkan saya pernah bercita-cita menjadi pelayan restoran hanya karena melihat peran salah satu aktris favorit saya dalam sinetron. Itu sangat keren.! Apalagi dalam sinetron tersebut, si pelayan restoran akhirnya berpacaran dengan bosnya sendiri yang kaya dan ganteng. Siapa yang nggak mau, coba. Tapi sekarang saya menghadapi realita sesungguhnya. Berhadapan dengan begitu banyak pilihan pekerjaan yang dalam proses meraihnya tak semudah memainkan permainan saya waktu kecil. Bahkan IP baik, lulus dari universitas terkemuka. Pun tak menjamin seseorang untuk bisa segera mendapatkan pekerjaan. Belum lagi masalah idealisme yang kerap menjangkiti sarjana muda (Termasuk saya). Ya, kadang kita keukeh menginginkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan, bahkan memb