tag:blogger.com,1999:blog-37712222269674388942024-02-07T07:20:41.544-08:00PinkylovaIsyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.comBlogger108125tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-43666595160006582112023-03-21T20:33:00.005-07:002023-03-22T01:25:34.648-07:00Istri Pengen Self Care VS Suami yang Nggak Peka<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOEqG4OW_NJXSbmOdhMzaOOwWLDw3mT-8jBnFhXAG3eGr3XXEwbVvG9HOz-2rz0FVypdndwp8DrZaPLlx1hvlCoy2Kqk4BjLnWM8_Qmwgyn-xNmTryEd1cQJMC4OyImaXnpZzGkbt_Ap8v_k7LjvXuf6n-Og8iz-2Q-e7A18kz-40rV-X0ouiCT4QH/s678/images%20(4).jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="452" data-original-width="678" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOEqG4OW_NJXSbmOdhMzaOOwWLDw3mT-8jBnFhXAG3eGr3XXEwbVvG9HOz-2rz0FVypdndwp8DrZaPLlx1hvlCoy2Kqk4BjLnWM8_Qmwgyn-xNmTryEd1cQJMC4OyImaXnpZzGkbt_Ap8v_k7LjvXuf6n-Og8iz-2Q-e7A18kz-40rV-X0ouiCT4QH/s320/images%20(4).jpeg" width="320" /></a></td></tr></tbody></table><p><br /></p><p>Aku tergelitik untuk nulis ini karena baca salah satu komentar di Instagramku, yang ngebahas tentang pentingnya para ibu meluangkan waktu untuk <i>self care</i> (<a href="https://www.instagram.com/reel/CpjajcBpW7I/?igshid=YmMyMTA2M2Y=" target="_blank">Tonton di sini</a>). </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKKOnE3riVbv8Hr6Z-UQ2qd6zEBCYbMAYhbcv5ufbrjo0Bf0Rr2eZcVvcO_IIUsJbhrb-pld2NymXpAeOFoRccDiolkg5J7h-zljhurERa3NPdD5nI-RJYMG5ffjWBsqiNQBr280sobLI6MOmiUt29WQOMYUJb8E_xgOVXMtYJrNqJw_GIwpyZ2IkN/s1080/IMG_20230322_101913.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="428" data-original-width="1080" height="127" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKKOnE3riVbv8Hr6Z-UQ2qd6zEBCYbMAYhbcv5ufbrjo0Bf0Rr2eZcVvcO_IIUsJbhrb-pld2NymXpAeOFoRccDiolkg5J7h-zljhurERa3NPdD5nI-RJYMG5ffjWBsqiNQBr280sobLI6MOmiUt29WQOMYUJb8E_xgOVXMtYJrNqJw_GIwpyZ2IkN/s320/IMG_20230322_101913.jpg" width="320" /></a></div><p><br /></p><p>Kalo ditanya, pasti semua ibu pengen <i>self care</i>-an. Tapi realitanya, boro-boro, mau <i>self care</i> gimana? Udah repot duluan ngurus anak. Belum lagi kalo suami nggak peka 😢 </p><p>Kayaknya sangat mewakili ibu-ibu banget yaa. Angkat tangan kalo <i>relate</i>! 🤭</p><p>Emang ya, Bun. Setelah punya anak, apalagi masih kecil, mau nyuri waktu <i>self care</i> tuh "menantang" banget. Padahal itu salah satu kebutuhan dasar supaya kita bisa recharge energi. Makanya, penting banget peran suami di sini untuk gantiin <i>take care</i> anak atau bantu pekerjaan rumah selama kita <i>self care</i>. Tapi, banyak istri yang ngerasa suaminya nggak peka, nggak mau bantu. </p><p>Tau nggak, kalo sebenarnya kebahagiaan tertinggi seorang laki-laki adalah ketika ia bisa membahagiakan pasangannya. Boleh di kroscek ke suami masing-masing, apa definisi kebahagiaan bagi mereka. Pasti jawabannya nggak jauh2 dari, ingin membahagiakan anak dan istri, ketika ia bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Karena memang itulah salah satu sifat dasar laki-laki. Ini dipengaruhi oleh hormon testosteron. Kalo dilihat dari energi, kaitannya dengan energi maskulin (Kalo dijelaskan lebih panjang lagi, tapi intinya ya begitu). </p><p>Sayangnya nih, potensi tertinggi suami tersebut nggak bisa optimal karena berbagai faktor. Salah satunya, kalo dari sisi istri, adalah kurangnya keterampilan kita berkomunikasi. Sering nggak, ketika udah capek banget, kita baru "meledak" jadi uring-uringan ke pasangan, menganggap suami nggak peka, segala dilakukan suami salah di mata kita, dll. Padahal intinya, kita cuma ngerasa capek, pengen suami bantuin biar kita bisa istirahat sebentar. Tapi komunikasi jadi nggak efektif ketika kita marah. Kita akan cenderung menyerang, menyalahkan/menyudutkan dan mengontrol pasangan. Yang ada, kita justru memicu sikap defensifnya. <i>Fight, flight dan freeze</i>. Perlu dipahami, bahwa sikap defensif adalah respon natural ketika seseorang merasa tidak aman. <i>Fight</i> misalnya suami balik marah ke kita. <i>Flight</i> suami justru pergi meninggalkan kita dan sibuk dengan hobi atau temen-temennya. <i>Frezee</i> suami nggak tergerak untuk membantu atau mungkin membantu tapi dengan terpaksa.</p><p>ngerasa suami cuek, nggak peka. Sementara dari sisi suami, sebenernya dia juga bingung maunya istri apa. Padahal kalo dikomunikasikan dengan baik, suami pasti mau membantu. Karena itu tadi, "kebahagiaan tertinggi laki-laki adalah ketika dia bisa membahagiakan pasangannya".</p><p>Jadi, apa yang perlu kita lakukan? </p><p>1. Kita harus tau dulu kebutuhan kita sendiri. Karena jika tidak, segala hal yang dilakukan suami akan terasa salah. Kita jadi nyalahin hobinya, nyalahin suami yang terlalu sibuk, dll. Padahal mungkin kita hanya merasa iri karena kita juga ingin melakukan hobi kita. </p><p>2. Jangan membangun tembok. Sering ya, kalo udah kesel, kita secara otomatis akan menjauh atau ngejutekin suami. Akupun masih belajar soal ini 😂. Sebisa mungkin jangan dilakukan lagi karena itu akan membuat suami merasa tidak aman dan memicu sikap defensifnya. Sebaliknya, buka ruang agar suami ikut terlibat. Nggak papa kok menunjukkan sisi lemah kita ke suami. Justru suami akan terpicu untuk melindungi dan membantu mencarikan solusi. </p><p>3. Latih diri untuk berkomunikasi dengan suami, bicarakan setiap uneg-uneg dengan tenang. Sekecil apapun itu, jangan menunggu sampai "meledak" dulu. Karena apapun yang kita katakan akan menjadi tidak efektif. </p><p>4. Komunikasikan keinginan kita ke suami dengan bahasa rasa. Maksudnya, secara jujur kita sampaikan apa yang kita rasakan. Misal "Beb, Yang (apapun panggilan sayangnya), aku MERASA capek, kayaknya aku butuh self care deh ."</p><p>5. Jangan mendikte atau menyuruh pasangan. "Kamu tuh, harusnya bantuin aku, aku tuh capek ngerjain semua sendiri. Kamu tuh harusnya lebih peka!" Beda kan ya, dengan kalimat di point nomor 4? Lebih enak mana kira-kira? Membuat keputusan adalah salah satu karakter maskulin. Jadi, kita jangan ambil alih hal tersebut. Biarkan suami berpikir dan memutuskan sendiri apa yang menurutnya baik. Misalnya nih, kalo kita capek masak. Cukup sampaikan kalau kita MERASA capek masak. Biar suami yang memutuskan apakah mau pesan makanan atau dia yang akan memasak. Dengan begitu, artinya kita juga sedang membantu suami untuk mengaktifkan sisi maskulinya untuk berpikir dan memutuskan.</p><p>Dalam hal ini kita perlu memberikan kepercayaan ke suami. Karena, ketika kita memberi rasa aman dan kepercayaan ke suami. Suami akan termotivasi untuk memberi lebih banyak lagi untuk membahagiakan kita, pasangannya. </p><p>Jadi, sebenarnya kita bisa merubah pasangan dengan mulai dari merubah diri kita dulu. Ibaratnya air mancur yang menciptakan gelombang di permukaan air. Kita bisa memperbaiki apa yang ada dalam diri kita dulu, maka sekitar pun akan mengikuti. </p>Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-9153115530999660912023-01-07T09:25:00.003-08:002023-01-07T22:52:39.955-08:00Perjalanan Menemukan Mimpi Kembali Setelah Punya Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL3QngQNmkUOJhm51xUW1q3-UJj4xYrDJkWgkP6NaQWJAO0LmFko6LotqB_TWIKsM7HRIPSfMXOF-bIlZPiweU1P8s1KLNQr-NiZKqEgbWwqGYhN8bmD5amm2brck9n76izaL6SBaNXVJDdIvGA21-rftd8xAnSkrL1Nz6h5ewV3-_OWSA5cIH45tj/s2196/IMG_20220906_150041%20(1).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2196" data-original-width="1757" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL3QngQNmkUOJhm51xUW1q3-UJj4xYrDJkWgkP6NaQWJAO0LmFko6LotqB_TWIKsM7HRIPSfMXOF-bIlZPiweU1P8s1KLNQr-NiZKqEgbWwqGYhN8bmD5amm2brck9n76izaL6SBaNXVJDdIvGA21-rftd8xAnSkrL1Nz6h5ewV3-_OWSA5cIH45tj/s320/IMG_20220906_150041%20(1).jpg" width="256" /></a></div><br /><div><br /></div><div>Sejak kecil aku menyukai dunia seni dan hal-hal berbau kreatif. Cita-citaku, kalau nggak jadi penulis ya ilustrator (baca: <a href="https://www.pinkylova.com/2018/05/my-passion-story-writing.html?m=1" target="_blank">My Passion Story</a> ) Berangkat dari hal itu, aku memilih jurusan seni sebagai pendidikan formalku. </div><div><br /></div><div>Selama ini aku cukup idealis dan ambisius dalam mengejar sesuatu. Di sekolah aku termasuk murid berprestasi. Aku senang ikut berbagai kompetisi dan sering memenangkan penghargaan. Aku juga berhasil mendapatkan beasiswa di kampus ternama yang menjadi impian banyak orang. Lalu, setelah lulus aku bekerja sebagai desainer grafis di sebuah perusahaan fashion, sesuatu yang memang aku inginkan selama ini. </div><div><br /></div><div>Tapi semuanya terhenti sejak aku punya anak. Aku merasa kehilangan banyak hal. Tidak adanya pencapaian membuatku merasa "<i>unworthy</i>". Bisa dibilang itu menjadi salah satu titik terendahku (baca: <a href="https://www.pinkylova.com/2022/08/cerita-perjalanan-seorang-new-mom.html?m=1" target="_blank">Perjalanan Seorang Ibu Berdamai dengan Diri Sendiri</a> ) </div><div>Namun, di saat bersamaan, seolah Tuhan ingin memberitahuku, bahwa hidup tidak sekedar mengejar nilai dan angka-angka. Apalagi sampai melupakan fitrah untuk menikmati kehidupan yang sudah Tuhan kasih. </div><div><br /></div><div>Dengan keadaanku sekarang, aku memang tidak bisa segesit dulu. Tapi dengan berjalan pelan, aku justru bisa melihat detail kehidupan yang selama ini luput dari perhatianku. Aku bisa keluar dari lingkaran hamster yang selama ini tidak kusadari. Di situlah, aku menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.</div><div><br /></div><div>Setelah berdamai dengan keadaan, pelan-pelan aku belajar mengenal diriku lagi dengan identitas baru sebagai ibu. Aku mulai mencari jalan tengah, bagaimana caranya agar bisa tetap produktif namun juga fleksibel untuk mengurus anak. </div><div><br /></div><div>Bisa dibilang, sebagai IRT, menjalani masa vakum setelah lahiran adalah sebuah <i>previlege</i>. Jika suami harus berpikir panjang untuk mencoba ini itu, karena punya tanggungan anak dan istri, aku bisa lebih leluasa mengeksplorasi hal-hal baru di sela kesibukanku. Dari situ, lahirlah <a href="https://instagram.com/zaina.nursingwear?igshid=Yzg5MTU1MDY=" target="_blank">Zaina Nursing Wear</a> . Sesuatu yang tidak pernah terpikir sebelumnya tapi ternyata menyenangkan juga belajar hal yang baru. Selain itu, aku juga mulai mendalami dunia influencer/konten kreator. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIuEE_zbrw0obbO_4JgfjGZZlu3JTK5RKIiqqu70_BpspLn8Yl3XWUFVggCUkUWvpJy8e4CU4onxCFYqtjom-JzFSwNVHjAUFjumySspn4NB-E9BCCYeanl00CVNGWH7BasFrQVw8u8y4wGnGe5MI9baRiWv_etgSHKUcrfDBov8Jdrme8HvY88FVY/s1798/IMG_20220803_164618.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1798" data-original-width="1797" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIuEE_zbrw0obbO_4JgfjGZZlu3JTK5RKIiqqu70_BpspLn8Yl3XWUFVggCUkUWvpJy8e4CU4onxCFYqtjom-JzFSwNVHjAUFjumySspn4NB-E9BCCYeanl00CVNGWH7BasFrQVw8u8y4wGnGe5MI9baRiWv_etgSHKUcrfDBov8Jdrme8HvY88FVY/s320/IMG_20220803_164618.jpg" width="320" /></a></div><br /><div><br /></div><div>Sekarang anakku sudah menginjak usia 4 tahun. Aku sudah bisa kembali memulai mimpiku lagi. </div><div>Awalnya, aku sempat merasa dilema. Di satu sisi banyak hobi yang ingin kutekuni. Di sisi lain, waktu yang kupunya terbatas, sehingga aku harus memilih. Namun, setelah melakukan kontemplasi lebih dalam, aku menemukan sebuah benang merah. Ternyata aku tidak harus memilih. Dari sekian banyak hobi, aku baru menyadari bahwa ternyata passion terbesarku sebenarnya adalah bercerita. Medianya bisa apa saja. Bisa tulisan, ilustrasi, atau video. Dan pekerjaanku sebagai konten kreator sangat memungkinkan untuk itu. Bahkan aku bisa menjadikannya kelebihan yang tidak banyak dimiliki oleh konten kreator lain. </div><div><br /></div><div>Dan ternyata, apa yang kupelajari di sekolah dulu sangat berguna untuk pekerjaanku sekarang. Kebetulan aku mengambil jurusan animasi. Aku belajar tentang <i>video editing</i>, <i>storytelling</i>, <i>dubbing</i> dan juga sedikit tentang akting. Walaupun <i>basic</i>, tapi setidaknya membuatku lebih percaya diri di depan kamera. Bisnis pun masih tetap jalan (Punya followers masak iya dianggurin aja. Sekalian dong ditawarin produk 😆) </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAgK08swzG7RrjCeGPR4WNeuA7JMROZWcACo4U8zOFYximagLGd46vEh2uaN2j1oCywv0GX--F9FmAfCZwvRc_ici5zMTHWVHrBmdqFMu7XICUnhNXnILxRBIw6p22rK7Vp_LNFaj1p_EvcyUwrZLZF4_5cupe2PlMzcKNquJNL3tPsKkex7wdi4_K/s2270/IMG_20220906_150117%20(1).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2270" data-original-width="1815" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAgK08swzG7RrjCeGPR4WNeuA7JMROZWcACo4U8zOFYximagLGd46vEh2uaN2j1oCywv0GX--F9FmAfCZwvRc_ici5zMTHWVHrBmdqFMu7XICUnhNXnILxRBIw6p22rK7Vp_LNFaj1p_EvcyUwrZLZF4_5cupe2PlMzcKNquJNL3tPsKkex7wdi4_K/s320/IMG_20220906_150117%20(1).jpg" width="256" /></a></div><br /><div><br /></div><div><br /></div><div>Intinya tidak apa-apa jika mimpi tidak seideal yang kita bayangkan. Tidak apa-apa mencoba hal-hal baru. Bisa jadi, kita justru menemukan sesuatu yang lebih baik, yang nggak pernah kita sangka sebelumnya. </div><div><br /></div>Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-51216378115037511982022-08-18T11:12:00.009-07:002023-01-29T08:13:23.970-08:00Perjalanan Seorang Ibu Baru Berdamai dengan Diri Sendiri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicb3RVUQnFGsv2rSqtjEHnQZEkYhgLXi2N1DHzmSwHa66W72g2mOXnsMtTFZQ61AKKGnY2iVF3BV72mY-weQvdRn75N7JOQ9FAeuGcOg1iU_6Zb8lWeLondVAhnNSJpOuZH4wdNIICpmVUIzXu3aczIYERPsd1qTKML2hfbvnpy6U2yaNNJ8wCLlru/s1440/IMG_20220430_233654_070.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1440" data-original-width="1440" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicb3RVUQnFGsv2rSqtjEHnQZEkYhgLXi2N1DHzmSwHa66W72g2mOXnsMtTFZQ61AKKGnY2iVF3BV72mY-weQvdRn75N7JOQ9FAeuGcOg1iU_6Zb8lWeLondVAhnNSJpOuZH4wdNIICpmVUIzXu3aczIYERPsd1qTKML2hfbvnpy6U2yaNNJ8wCLlru/s320/IMG_20220430_233654_070.jpg" width="320" /></a></div><p style="text-align: left;">Butuh waktu 3 tahun sampai aku bener-bener bisa menerima peran baruku sebagai ibu. Sebelumnya, aku cukup struggle dengan segala perubahan yang terjadi. Duniaku melambat. Aku yang selama ini ambisius tiba-tiba harus kehilangan apa yang selama ini kukejar. Karier, kebebasan, penghasilan dan juga mimpi-mimpiku. Aku ngerasa <i>useless</i>, nggak berharga, nggak berdaya sehingga aku marah ke diri sendiri. Aku juga ngerasa bersalah karena nggak mampu membahagiakan orang-orang yang kucintai. Kondisiku ini, kalau dilihat dari skala kesadaran manusia, berada pada level terendah, lebih rendah dibandingkan perasaan sedih, di mana orang-orang bisa sampai terpikir bunuh diri, itu karena dia udah ada pada level kesadaran tersebut. Untungnya, aku masih cukup waras untuk tidak melakukan hal-hal yang membahayakan. Meski begitu, aku selalu dilanda kecemasan hampir setiap saat.</p><p style="text-align: left;">Desember 2021, bulan di mana anakku tepat berusia 3 tahun. Aku merasa bahwa yang terjadi denganku sudah sangat mengganggu. Sempet coba curhat ke psikolog <i>online</i>, malah bikin emosi. Psikolog tersebut menyarankan agar aku meluangkan waktu untuk mengerjakan hobiku. Ya kali, buat <i>me time</i> aja susah. Kalau punya waktu untuk ngerjain hobi, aku nggak kan se-<i>stress</i> ini. </p><p>Aku pun mencoba cari sendiri berbagai metode <i>healing</i> dari buku dan Youtube. O iya, di bulan itu juga, tanpa rencana sebelumnya, aku bersih-bersih kamar dan <i>decluting</i> besar-besaran. Kupilah barang yang benar-benar ingin kusimpan, sisanya kubuang dan kusumbangkan. Meskipun capek, tapi ada perasaan lega ngelihat kamar menjadi bersih, rapi dan nggak sumpek lagi. Ternyata <i>decluting</i> emang jadi salah satu terapi healing yang baik. Baru <i>decluting</i> kamar aja udah selega itu, gimana kalau udah bener-bener "<i>decluting</i>" jiwa. Dari situ, aku semakin bersemangat untuk memulai perjalanan <i>healing-</i>ku. </p><p>Karena niat yang kuat, semesta seperti membukakan jalan untukku. Aku dipertemukan dengan orang-orang yang menolongku.Salah satunya Pak Dedy Susuanto. Beliau adalah penulis buku dan juga praktisi di bidang psikologi. Aku tau beliau sekitar tahun 2014, dari bukunya "Pemulihan Jiwa". Beliau sering mengadakan <i>training</i> "Pemulihan Jiwa" ke berbagai kota. Udah lama banget aku pengen ikut <i>training-</i>nya. <i>Alhamdulillah</i>, baru kesampaian di tahun ini. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8wfDj5K93FOCSMV2fRprKY50llaitOsVFImrJtvuhS1x9OlOx9mNu0Hr51lvgYceXA0xfqbuukveJxxAmId-DNeyn4jdUc3I8C0CRpwY5IeltdU2092KxZUEQN9kGDLK9MEayNVoieR6_NraTFXRFsYirAHBJ7kpujBH3Z56dpVKYaa0jRWu2lAhf/s4080/IMG_20220424_084139.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4080" data-original-width="3060" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8wfDj5K93FOCSMV2fRprKY50llaitOsVFImrJtvuhS1x9OlOx9mNu0Hr51lvgYceXA0xfqbuukveJxxAmId-DNeyn4jdUc3I8C0CRpwY5IeltdU2092KxZUEQN9kGDLK9MEayNVoieR6_NraTFXRFsYirAHBJ7kpujBH3Z56dpVKYaa0jRWu2lAhf/s320/IMG_20220424_084139.jpg" width="240" /></a></div><br /><p>Jauh sebelum punya anak dan duniaku jungkir balik kayak sekarang, selama ini aku sudah melewati masa yang begitu berat. Kehilangan orang tua dan harus merawat adikku yang <i>down</i> <i>syndrome</i>. Masa remajaku banyak mengalami tekanan batin. Belum lagi berbagai luka <i>inner</i> <i>child</i> yang aku sendiri nggak ingat, tapi ternyata membekas di alam bawah sadarku. Semua itu belum ter-<i>relese</i> dengan baik dan ternyata memberi pengaruh besar terhadap kehidupanku sekarang. </p><p>Setelah mengikuti <i>training</i>, akhirnya aku bisa melepaskan bagasi berat yang selama bertahun-tahun ini selalu kubawa ke mana-mana. Bener-bener lega, ringan sampai aku takjub sendiri. </p><p>Biasanya, tiap kali aku ngelihat langit atau jalan-jalan sendirian, sering muncul perasaan sedih dan pengen nangis tanpa sebab. Kata Pak Dedy, penyebabnya karena gudang jiwa sudah terlalu penuh, sehingga mencuri-curi celah untuk bisa keluar. Setelah ikut <i>training</i>, perasaan itu hilang entah ke mana. Aku masih tetep pengen nangis, tapi yang ini lebih karena haru. Karena ternyata, aku bisa lepas dari bayang-bayang masa lalu. </p><p>Selain Pak Dedy, aku juga bersyukur banget dipertemukan Mbak Daissy lewat <i>channel</i> Youtube-nya <a href="https://youtube.com/c/KunciHidup" target="_blank">Kunci Hidup</a> . Awalnya aku mencari info seputar self healing dan ketemu lah <i>channel</i> ini. Setelah nonton beberapa videonya, aku semakin tertarik karena ternyata Mbak Daissy nggak cuma ngajari soal <i>healing</i>, tapi juga tentang spiritualisme dan LOA. </p><p><span style="text-align: justify;">Banyak banget ilmu baru yang aku dapet. Untuk pertama kalinya aku belajar mengenal Tuhan di luar kotak agama yang selama ini kuanut, yang kemudian semakin mendekatkanku dengan Tuhan. </span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNznvW--f0MQLvLNh_RBYGhBPRkVuGLZAtTIOQE2vTrD_oWVfh-o-RnIM8ygtCwaT6OKcyjkokRss0j3tk25QVdpNk7wG4dVdUN6_myb8zgyk85b4p3hBAN61ZGM5DQZiEYZS6-ycWjcJFJTNJmbbHryMLYVeLVhVsSzSihe7jdfpYF2xgl2irhoG6/s1080/IMG_20220819_010845.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1080" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNznvW--f0MQLvLNh_RBYGhBPRkVuGLZAtTIOQE2vTrD_oWVfh-o-RnIM8ygtCwaT6OKcyjkokRss0j3tk25QVdpNk7wG4dVdUN6_myb8zgyk85b4p3hBAN61ZGM5DQZiEYZS6-ycWjcJFJTNJmbbHryMLYVeLVhVsSzSihe7jdfpYF2xgl2irhoG6/s320/IMG_20220819_010845.jpg" width="320" /></a></div><br /><p>Ada juga penjelasan Mbak Daissy yang menjadi titik balikku. Beliau menjelaskan tentang level kesadaran manusia. Jadi, segala sesuatu di dunia ini memiliki vibrasi. Termasuk perasaan manusia. Masing-masing perasaan/emosi memiliki tingkatan vibrasi yang berbeda-beda. Itulah yang dimaksud dengan level kesadaran manusia. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQXB8Dks8g7EPaK8PX45gXWAnBQZYf4wyjVwf1tWNPAowNVsRWg-ioraMv0S273F_y0XQX9eMMPgSoPEXaIMnK1S-3hjGWAu7YxfdwFYwIvLt23gdExZnxPC1Wzbcd2Gt1P2qlKfO0W9Y42LwEt1isY2_na2LKYslTc0UT4Wew90Jh99brFbf-BgET/s410/images%20(39).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="410" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQXB8Dks8g7EPaK8PX45gXWAnBQZYf4wyjVwf1tWNPAowNVsRWg-ioraMv0S273F_y0XQX9eMMPgSoPEXaIMnK1S-3hjGWAu7YxfdwFYwIvLt23gdExZnxPC1Wzbcd2Gt1P2qlKfO0W9Y42LwEt1isY2_na2LKYslTc0UT4Wew90Jh99brFbf-BgET/s320/images%20(39).jpeg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Semakin positif perasaan kita, semakin tinggi vibrasi nya. Sebaliknya, semakin negatif perasaan kita, semakin rendah vibrasinya. Sebagaimana disebutkan dalam LOA, "Kita menarik hal-hal yang sevibrasi dengan kita." Hal-hal positif memiliki vibrasi tinggi, sementara hal-hal negatif memiliki vibrasi rendah. Jika perasaan kita positif, kita akan menarik hal-hal positif. Begitupun sebaliknya. Dengan kata lain, kualitas hidup kita sangat ditentukan oleh level kesadaran kita.</p><p>Sebenernya ilmu LOA bukan hal yang baru buatku, tapi penjelasan dari mbak Daissy paling detail dan ngena buatku.</p><p>Dari sini aku sadar bahwa jika pikiran-pikiran negatif kuteruskan, maka yang rugi aku sendiri, karena aku akan terus terjebak dalam hal-hal negatif. Apapun kondisiku saat ini, aku belajar untuk lebih banyak bersyukur, karena dengan bersyukur vibrasiku bisa naik sehingga aku dapat lebih mudah menarik hal-hal positif dalam hidupku. </p><p>Aku <i>excited</i> banget karena beberapa bulan yang lalu Mbak Daissy membuka kelas <a href="https://www.kuncihidup.com/a/2147528150/P7rG6hXa" target="_blank">MMM</a> (<i>Manifestation Mindset Masterclass)</i> Walaupun, waktu itu aku masih mikir-mikir juga mau daftar atau enggak, mengingat biaya pendaftarannya nggak sedikit. Tapi <i>alhamdulillah</i>, ada rejeki yang datang nggak kusangka-sangka. Mungkin ini memang jalannya dari Tuhan agar aku ikut kelasnya Mbak Daissy. </p><p>Meski bahasan utamanya tentang manifestasi<i>,</i> lebih dari itu, aku banyak menemukan jawaban dari pertanyaanku selama tiga tahun terakhir. (Gabung kelas MMM Manifestation Mindset Masterclass di <a href="https://www.kuncihidup.com/a/2147528150/P7rG6hXa" target="_blank">sini</a>) </p><p>Ternyata, selama ini niatku salah. Aku berusaha mengejar ini itu, didasari oleh rasa <i>insecure</i>. Bertahun-tahun hidup dari belas kasihan orang lain membuatku rendah diri, merasa tidak layak sehingga aku butuh pengakuan dari orang lain, baru aku bisa merasa percaya diri. Aku berusaha mengejar prestasi agar aku merasa berharga. Padahal, itu adalah kepercayaan yang salah. Ada atau tidaknya pengakuan dari orang lain. Ada atau tidaknya gelar, jabatan atau apapun yang melekat dalam diri kita, semua diciptakan Tuhan berharga dan sempurna. Itu sudah cukup. </p><p>Ternyata, Tuhan menghilangkan semua agar aku memperbaiki niatku. <i>Insecure</i> dan perasaan tidak layak memiliki vibrasi rendah. Ketika aku "menarik" keinginanku, sama artinya aku juga menarik hal-hal yang bervibrasi rendah atau hal negatif. Bisa saja keinginanku terwujud, tapi mungkin akan banyak masalah di kemudian hari. </p><p>Sekarang aku sudah bisa kembali. Masih dengan mimpi yang sama, namun dengan niat dan tujuan yang berbeda. Aku fokus memandang tujuanku dari kacamata cinta. Ingin membahagiakan keluarga, ingin memberikan inspirasi kepada orang banyak lewat karyaku. </p><p>Salah satu hal terberat juga selama ini, karena aku berusaha "melawan arus", <i>controling</i>. Aku merasa aku harus bekerja keras dan merasa bersalah ketika nggak bisa produktif. Padahal waktu itu aku harus ngurus bayi 24 jam, di mana untuk memenuhi kebutuhan dasarku aja sulit. Ketika semua berjalan tidak sesuai rencana, aku bisa sangat stess. Itu yang bikin aku nggak bisa mindful ketika membersamai anak. Karena pikiranku penuh dengan berbagai rencana yang tertunda. </p><p>Setelah ikut kelasnya Mbak Daissy, aku jadi tau bahwa untuk mewujudkan mimpi nggak selalu harus selalu <i>ngoyo</i>. Tergantung pikiran kita, kalau kita meyakini bahwa untuk mencapai sesuatu itu harus dengan kerja keras, banting tulang siang malam, ya itulah yang terjadi. Begitupun sebaliknya. Kalau kita mikirnya mudah, ya akan dimudahkan tanpa harus <i>ngoyo</i>. Meskipun keadaanku terbatas, setidaknya ada hal penting yang bisa kuupayakan: merubah pikiran dan perasaan untuk lebih positif. Fisik boleh kerja keras, tapi hati harus tetep berserah, dibawa santai, dibawa enjoy. Kita mengerjakan bagian kita, semampu kita, selebihnya serahkan pada Tuhan. Tidak perlu berkeras ingin mengontrol segala sesuatunya karena justru perasaan itu berakar dari rasa takut sehingga akan menjatuhkan kita pada vibrasi rendah. Yakin Tuhan selalu mengiringi langkah kita dan percaya pada kekuatan Tuhan. Kalaupun keinginan kita tidak tercapai, berarti ada rencana Tuhan yang lebih baik. </p><p>Kalau ngelihat ke belakang, aku jadi mikir. Ternyata sesayang itu Tuhan sama aku. Diajak muter-muter dulu, dibikin galau, dibikin bingung, sampai pada suatu titik aku bisa ngerti. Oh ini <i>toh</i>, maksud Tuhan selama ini. Tuhan mau ngasih tau ini. </p><p>Mungkin sebelumnya kita udah sering baca kata-kata bijak di buku atau medsos. Tapi ketika ngalami sendiri peristiwanya, kita akan dapat pemahaman yang jauh berbeda, yang lebih mendalam, lebih <i>powerful</i> untuk merubah hidup kita ke arah yang lebih baik. </p><p>Menjadi ibu adalah salah satu anugerah terbaik dalam hidupku. Banyak banget pelajaran berharga yang aku dapet setelah menjadi ibu. Kalau nggak ada <i>trigger</i> tiga tahun terakhir ini, mungkin aku nggak akan membereskan trauma-trauma masa lalu. Mungkin aku nggak akan bisa melihat dunia dengan perspektif baru seperti sekarang. Ibaratnya bayi yang baru lahir. Harus melewati lorong gelap dan sempit untuk bisa melihat cahaya. Tuhan memberikan ujian, untuk mempersiapkan kita pada kondisi yang lebih baik. Kalau inget itu semua rasanya nggak habis-habis rasa syukurku. </p>Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-70429500965179201632021-10-01T14:51:00.009-07:002022-08-19T03:24:53.998-07:00KitaBeli, Solusi Belanja Aman, Mudah dan Murah dari Rumah<p>Semenjak diberlakukannya PPKM, mau ke mana-mana semakin susah. Selain harus membawa surat vaksin, nggak semua tempat mengijinkan anak dibawah usia 12 tahun masuk. Bahkan ke <i>supermarket</i> pun dibatasi. Kalau yang punya <i>toddler</i> kayak saya gini agak repot juga, karena selama ini saya hampir nggak pernah ninggalin anak. Bingung mau nitip anak ke siapa karena suami kerja. Kalaupun lagi libur, pasti anak merengek minta ikut.</p><p>Belakangan, saya pun memilih berbelanja lewat <i>online</i>. Tapi, sering banget kejadian, ketika mau <i>check out</i>, saya <i>shock</i> lihat ongkirnya yang mahal. Akhirnya nggak jadi<i> check out</i>. <i>Moms</i>, adakah yang mengalami hal serupa?</p><p>Yah, namanya juga emak-emak, pasti pengennya <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">belanja</a> hemat dong. Apalagi masa pandemi kayak gini, harus pinter-pinter ngatur keuangan. </p><p><br /></p><p><b>KitaBeli Telah Hadir di Bandung</b></p><p>Untungnya, sekarang udah ada <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a>, yang ngerti banget kebutuhan kita, para emak. Buat yang belum tau, <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> merupakan <i>e-commerce, </i>atau bisa dibilang <i>supermarket online</i>, yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari seperti sembako, sayur, daging dan kebutuhan rumah tangga lainnya.</p><p>Berbeda dengan <i>marketplace</i> yang sifatnya sebagai perantara antara penjual dan pembeli, di <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a>, kita bisa langsung memesan barang melalui aplikasi, bukan melalui agen atau <i>reseller</i>. Ini cukup menghemat waktu karena kita tidak perlu menghubungi pemasok, mengkonfirmasi stok, dll.</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdyIDpsWWw1nxK3yXdmaOPIBm-qrwEzW3CtA5jivET5UEPA6aAsnQ346uJaYf1UF0epGflG2bdvn48Jchyu6THuLiqPOq_Vj7hdxuFyxRJOIApqdBc1hBD4IjpuH4OTBI3t_CYRf4q8zU/s2048/1633013672370.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdyIDpsWWw1nxK3yXdmaOPIBm-qrwEzW3CtA5jivET5UEPA6aAsnQ346uJaYf1UF0epGflG2bdvn48Jchyu6THuLiqPOq_Vj7hdxuFyxRJOIApqdBc1hBD4IjpuH4OTBI3t_CYRf4q8zU/w400-h225/1633013672370.jpg" width="400" /></a></div><p><br /></p><p><a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> berdiri di Jakarta tahun 2020 dan kini telah memiliki banyak cabang di berbagai daerah di Indonesia. Daerah tersebut antara lain Jabodetabek, Malang, Solo, Kediri, Medan, Yogya, Madiun, Denpasar, Makassar, Bandung dan selanjutnya akan segera buka di Cirebon. Untuk Bandung sendiri, secara resmi baru di-<i>lauching</i> tanggal 27 September 2021 kemarin. Bertempat di <i>warehouse</i> <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a>, Jl. Cetarip Raya No.26-28, Kopo, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40233. </p><p>Bersama beberapa teman <i>blogger</i>, kami menghadiri acara <i>launching</i> tersebut.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoBGpoSpBlEttzxQjfUQfhYClzKm0PKzJ5UVQFUYaOg-ylUh2BmLD6_qT5zyUKLEwZ1oXhRzZ-x2cnhm1iy32uQfpEwGWaeEYXlUDFoAhFgDyg_XM1qmpzluBQVhQoSUXhzhK6Bf6frEE/s1597/IMG-20210927-WA0005+%25281%2529.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="898" data-original-width="1597" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoBGpoSpBlEttzxQjfUQfhYClzKm0PKzJ5UVQFUYaOg-ylUh2BmLD6_qT5zyUKLEwZ1oXhRzZ-x2cnhm1iy32uQfpEwGWaeEYXlUDFoAhFgDyg_XM1qmpzluBQVhQoSUXhzhK6Bf6frEE/w400-h225/IMG-20210927-WA0005+%25281%2529.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKvKhPmkDECFBqgeJX6tIhOPM5sP-uPJbh5M2q2c9dr93mhMjXJwC0wo-gYaTugkYqbz5szsxHiECTDJIAQP_QEP42pT4YaN5wu2slOYe-DZ3a6n8vXMXGEmVosdkZmZhD2vSh39a9E6A/s2048/1633016365503.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKvKhPmkDECFBqgeJX6tIhOPM5sP-uPJbh5M2q2c9dr93mhMjXJwC0wo-gYaTugkYqbz5szsxHiECTDJIAQP_QEP42pT4YaN5wu2slOYe-DZ3a6n8vXMXGEmVosdkZmZhD2vSh39a9E6A/w400-h225/1633016365503.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm-il2brTd-hx39jNDgLGfFs9CSA9ODUG4j-uveZYPd82UBkAYYLVUvGwLlkjhmrNG2WPDqqgF2kZ9MXnDg23D_d4O94PjwJYmcbOK1dtslF5eWHrLof9yr6ka3l2SO7zdXcjsQsq4KLQ/s2048/1633015304686.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm-il2brTd-hx39jNDgLGfFs9CSA9ODUG4j-uveZYPd82UBkAYYLVUvGwLlkjhmrNG2WPDqqgF2kZ9MXnDg23D_d4O94PjwJYmcbOK1dtslF5eWHrLof9yr6ka3l2SO7zdXcjsQsq4KLQ/w400-h225/1633015304686.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc1ten47IXWrzMGj1cJs6SbFIW1_jBNhS5OZgLjwrKMyOrjIqSrCgXtUVsH3qGsxKbfkGacqazCzt_iODSqiuupwDiMwb3ZsY4dvr_iRjbP_1Dr0KKDL4R88pfD_TDcSUV2FafQGtxj0E/s2048/1633013904564.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc1ten47IXWrzMGj1cJs6SbFIW1_jBNhS5OZgLjwrKMyOrjIqSrCgXtUVsH3qGsxKbfkGacqazCzt_iODSqiuupwDiMwb3ZsY4dvr_iRjbP_1Dr0KKDL4R88pfD_TDcSUV2FafQGtxj0E/w400-h225/1633013904564.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p>Sebagai pembicara, ada Pak Muhammad Rizal, selaku G<i>eneral Manager</i> <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a>. Beliau berharap hadirnya <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> bisa memberikan solusi belanja yang aman dan nyaman, khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWWpeP4K6Vw3Nzpovt7QQqw3E6WgOTlePn0L2i14MKvunwOdf8dxpCLC95sop1iGalU9cz21RTaD-M70ULo7K-BMX3kyxGJyQpS6fcChfbuij9RX8hyphenhyphenxsAZ_FvWlg8mBxSfhTb5EFsDRc/s2048/1633015051429+%25281%2529.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1774" data-original-width="2048" height="346" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWWpeP4K6Vw3Nzpovt7QQqw3E6WgOTlePn0L2i14MKvunwOdf8dxpCLC95sop1iGalU9cz21RTaD-M70ULo7K-BMX3kyxGJyQpS6fcChfbuij9RX8hyphenhyphenxsAZ_FvWlg8mBxSfhTb5EFsDRc/w400-h346/1633015051429+%25281%2529.jpg" width="400" /></a></div><p><br /></p><p>Tak hanya itu, beliau juga memaparkan bahwa di tengah kondisi pandemi ini <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> ingin bisa menggandeng masyarakat yang menginginkan <i>income</i> tambahan (untuk yang ini nanti saya jelasin detailnya di belakang ya. Jadi, jangan sampai di-<i>skip</i>).</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYw4q57Ntu6yHbsFZyADdm1K6ORBOGrHMhiCA-OydmYFphjbxZ9yMmuUiwuvbg_7No_zSI069A3S95jg5l6-g_PWPOY6HFvGYzJiQ4_KJ1DsmeTJuOVc095GpkKIglVkax9_N1_k2gm_s/s2048/1633016605675.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYw4q57Ntu6yHbsFZyADdm1K6ORBOGrHMhiCA-OydmYFphjbxZ9yMmuUiwuvbg_7No_zSI069A3S95jg5l6-g_PWPOY6HFvGYzJiQ4_KJ1DsmeTJuOVc095GpkKIglVkax9_N1_k2gm_s/w400-h225/1633016605675.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3O-q_mk0TXzQG7G3jAajjnXp2V3sUaI5KnYtnSvttDqe4n9LbJ6GQQyXGG0fiGVhTIC8HmnYKlJL0QFXXh-lSU0SEqL1DnFPEkFWg5t40Kxu7yTDZLEY4Uu2y9cGBmdAPOfbfs4Br_Uo/s2048/1633013823216.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3O-q_mk0TXzQG7G3jAajjnXp2V3sUaI5KnYtnSvttDqe4n9LbJ6GQQyXGG0fiGVhTIC8HmnYKlJL0QFXXh-lSU0SEqL1DnFPEkFWg5t40Kxu7yTDZLEY4Uu2y9cGBmdAPOfbfs4Br_Uo/w400-h225/1633013823216.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p>Saya sendiri, sebagai ibu-ibu seneng banget dengan hadirnya <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> khususnya di kota Bandung. Ini menjadi sebuah solusi bagi ibu-ibu seperti saya, yang sulit bepergian dan meninggalkan anak. Padahal, di masa pandemi seperti ini, sangat beresiko jika harus membawa anak ke mana-mana, apalagi yang masih bayi/<i>toddler</i>.</p><p>Dengan <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a>, kita bisa <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">belanja online</a> dengan aman, mudah, cepat dan hemat. Aman karena kita nggak perlu ke luar rumah. Gampang. Kita cukup buka <i>website</i>-nya atau <i>download</i> aplikasinya di Google Play Store, trus belanja, <i>deh</i>, sambil rebahan. Cepat karena barang kita akan dikirim H+1 setelah pemesanan. Hemat karena di sini kita bisa dapat harga termurah! Lebih murah dibandingkan <i>supermarket</i>/toserba lain yang ada di Bandung. Apalagi, kita nggak perlu pusing mikirin ongkir, karena di sini ongkirnya gratis. Sepuasnya!</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwOeA5gVIRfAbw_gsVxrIwtwV-oVBbQf75UNsCovdmEddB2hBNKiDHUo4CReaUciScSR3fEyQpT02EXgc8rKeV_pc7c9IdODUzEl2FDub9RTasu_d4lO0aMv-6ZSCiTY56vMpZyXWOx3A/s2048/1633017554029.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwOeA5gVIRfAbw_gsVxrIwtwV-oVBbQf75UNsCovdmEddB2hBNKiDHUo4CReaUciScSR3fEyQpT02EXgc8rKeV_pc7c9IdODUzEl2FDub9RTasu_d4lO0aMv-6ZSCiTY56vMpZyXWOx3A/w400-h225/1633017554029.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p>Udah hemat, tapi masih pengen diskon lagi? Bisa banget! Kita bisa memanfaatkan fitur "<i>Grup Buying</i>". Ini yang membedakan <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> dari<i> e-commerce</i> lain. Kita bisa mengundang teman untuk membentuk grup, kemudian membeli produk secara bersamaan untuk mendapatkan diskonnya.</p><p><br /></p><p><b>Cara Mudah Berbelanja Menggunakan Aplikasi KitaBeli:</b></p><p><b><br /></b></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgud8ayyHa94mCNsGRh93IGrRV8q2u-0y2ET80W3dPaavA5tArZQbSLqmgb9pt_lf_vmlJQhcvUsPWzAh4fxhHyibRPmsJMDZh_hnrhxQBp0UrbBVw0WXuD2M7E4RCGzogT8zHedsFoApM/s1863/20211001_140551.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1863" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgud8ayyHa94mCNsGRh93IGrRV8q2u-0y2ET80W3dPaavA5tArZQbSLqmgb9pt_lf_vmlJQhcvUsPWzAh4fxhHyibRPmsJMDZh_hnrhxQBp0UrbBVw0WXuD2M7E4RCGzogT8zHedsFoApM/w258-h400/20211001_140551.jpg" width="258" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p><p>1. Buka aplikasi <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> yang telah kita <i>download</i> melalui Google Play Store.</p><p>2. Isi data diri berupa nama, nomor hp, kode <i>refferal</i> mitra (jika ada).</p><p>3. Pilih dan masukkan ke keranjang, barang yang kita inginkan.</p><p>4. Klik bayar, pilih alamat pengiriman dan lanjutkan pembayaran. Apabila kita memilih pembayaran dengan sistem COD, lakukan pembayaran setelah barang sampai di rumah.</p><p><br /></p><p><b>Peluang Usaha di Masa Pandemi</b></p><p>Dari sekian banyak keunggulan <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> masih ada 1 keunggulan yang sangat menarik. Sebagai <i>e-commerce</i> yang lahir di masa pandemi, dan dengan melihat banyaknya masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi seperti terkena PHK atau penghasilan menurun akibat dampak pandemi, <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> berkomitmen untuk membantu masyarakat melalui program kemitraan.</p><p>Siapa pun bisa mendaftar sebagai <a href="https://kitabeli.id/mitra-lead/?utm_source=PressRelease%20Landing%20Page" target="_blank">Mitra KitaBeli</a>, asalkan tidak memiliki toko kelontong/warung. Tugas <a href="https://kitabeli.id/mitra-lead/?utm_source=PressRelease%20Landing%20Page" target="_blank">Mitra KitaBeli</a> hanya mempromosikan <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> melalui sosial media dan mengajak pelanggan untuk berbelanja menggunakan kode <i>refferal</i> kita. Untuk setiap <i>user</i> yang berhasil kita ajak untuk bergabung, kita akan mendapat komisi yang bisa dicairkan setiap minggunya, tanpa minimum saldo. Gampang banget! Nggak perlu modal, nggak perlu sibuk ngurus stok barang dll, waktu fleksibel dan nggak ada <i>pressure</i> untuk mencapai target tertentu. Jadi, bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Cocok banget untuk ibu-ibu yang punya segudang kesibukan, tapi pengen tetep punya penghasilan tambahan.</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkSjbILJa08eAaK3N8cVfNorGms57tmpm-9K9pa1b4ECaLicYiO1Td0F9E8v_70CMlz2k-ljqGCPs64AIkBw6GdvEGlrmx8zGhxJKcUgpOFg-4fBMpBEVQlBcMob_moLSxfBusSZW2Ty8/s1020/1633020300180.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1020" data-original-width="776" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkSjbILJa08eAaK3N8cVfNorGms57tmpm-9K9pa1b4ECaLicYiO1Td0F9E8v_70CMlz2k-ljqGCPs64AIkBw6GdvEGlrmx8zGhxJKcUgpOFg-4fBMpBEVQlBcMob_moLSxfBusSZW2Ty8/s320/1633020300180.jpg" width="243" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p>Meskipun bisa dikerjakan sebagai sampingan, tapi keuntungannya nggak main-main, <i>loh. </i>Bisa sampai 5 juta per bulan! Lumayan banget <i>kan</i> buat nambah uang belanja, beliin mainan anak atau jajan <i>skincare</i> tanpa harus minta ke suami. Tertarik dengan <a href="https://kitabeli.id/mitra-lead/?utm_source=PressRelease%20Landing%20Page">peluang usaha</a> ini? Yuk, segera daftar dan <i>download</i> aplikasi <a href="https://kitabeli.id/mitra-lead/?utm_source=PressRelease%20Landing%20Page" target="_blank">MitraKitaBeli</a> di Google Play Store.</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDvBZCXkMSEOYqz9ruOZ8KVPSpgwZHsYVPzLOQeRBOseit478qxZEv4SkicoMcklOHzpJC0060ZdO7G8bdQbqW5Sg1dQQ4EXjgMJeSzguYtHL7M83hjf_4NGindoN6d3UMGz4H-C5TPMg/s720/20211001_132954.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="287" data-original-width="720" height="128" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDvBZCXkMSEOYqz9ruOZ8KVPSpgwZHsYVPzLOQeRBOseit478qxZEv4SkicoMcklOHzpJC0060ZdO7G8bdQbqW5Sg1dQQ4EXjgMJeSzguYtHL7M83hjf_4NGindoN6d3UMGz4H-C5TPMg/s320/20211001_132954.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p><i>Download</i> juga aplikasi <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> ya, untuk berbelanja berbagai kebutuhan pokok yang hemat, mudah dan cepat tanpa perlu keluar rumah. Banyak diskon menanti, termasuk potongan harga untuk pembelanjaan pertama, jadi jangan sampai disia-siakan.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYqvYIhSvfoUj8qXMx4eOfNUA-fmOFkhQ21TAdMyMM0KDF4x2_zlj1K3mSy9SP6Eh37jCjs-f7AHdA3e2s4afdmxH2_1imA1iwjCy2ur7lPTuU9DAxXte84wOKbeCc0UDSp3EdGpaF7Xo/s1560/IMG-20210927-WA0002.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1061" data-original-width="1560" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYqvYIhSvfoUj8qXMx4eOfNUA-fmOFkhQ21TAdMyMM0KDF4x2_zlj1K3mSy9SP6Eh37jCjs-f7AHdA3e2s4afdmxH2_1imA1iwjCy2ur7lPTuU9DAxXte84wOKbeCc0UDSp3EdGpaF7Xo/w400-h272/IMG-20210927-WA0002.jpg" width="400" /></a></div><p>Sebagai penutup, saya mengamini kata-kata Pak Rizal, semoga <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a> bisa sukses bersama para mitranya, semakin berkembang dan bisa memberi manfaat yang lebih baik bagi masyarakat.</p><p>Untuk info lebih lanjut, <i>Moms</i> bisa kunjungi sosial media <a href="https://kitabeli-id.app.link/hlXkHet9bjb?%243p=a_pressrelease&%24deeplink_no_attribution=true" target="_blank">KitaBeli</a>:</p><p>Facebook: KitaBeli</p><p>Instagram: @kitabeli_id dan @mitrakitabeli</p><p><br /></p>Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-44544392218814025822020-03-23T11:17:00.000-07:002022-08-19T03:24:53.991-07:00Me Time Mewah Bersama Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihiGgW-oOrTR697-Z4Q4s2-IBZBv43UQhWFSFmPXC-sWhy2K2HjAMciPV_ocVorqHxKkTrfiHEnKxXtZFwpQSUf5SIcOE2Zr836bqIU8vetx5u8_90lMFwMo9BZW816UH_DdHrOYHSQK4/s1600/20200322_160254.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihiGgW-oOrTR697-Z4Q4s2-IBZBv43UQhWFSFmPXC-sWhy2K2HjAMciPV_ocVorqHxKkTrfiHEnKxXtZFwpQSUf5SIcOE2Zr836bqIU8vetx5u8_90lMFwMo9BZW816UH_DdHrOYHSQK4/s640/20200322_160254.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Menjadi ibu ternyata nggak seindah apa yang ditampilkan di <i>feeds</i> Instagram. <i>Saking</i> repotnya ngurus anak, diri sendiri jadi nggak keurus. Penampilan <i>awut-awutan</i>, rumah berantakan, banyak kerjaan yang keteteran. Ya apalah aku ini tanpa dayang-dayang. </div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Imbasnya, semenjak punya anak aku jadi lebih sering uring-uringan. Suami dan anak yang jadi korbannya. Aku sadar sih, selain karena capek, juga karena kurang <i>me time</i>. Pernah sih waktu itu nyobain pergi sendiri untuk <i>me time</i>. Bukannya <i>happy</i>, yang ada malah jadi <i>mellow</i> pengen cepet-cepet pulang ketemu anak.</div>
<br />
<div dir="ltr">
</div>
<a name='more'></a><span style="text-align: justify;">Tapi baru-baru ini aku udah nemuin cara </span><i style="text-align: justify;">me time </i><span style="text-align: justify;">yang baru. Super simpel, nggak perlu keluar rumah, cukup dengan mandi aja.</span><br />
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<i>Hah, kok bisa? Bukannya tiap hari juga mandi?</i></div>
</div>
<div dir="ltr">
<i><br /></i></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Eits, mandi yang ini istimewa. Mandi parfum mewah! Tahu dong brand Vitalis? Mungkin sebagian besar orang mengenalnya sebagai merk parfum. Kali ini Vitalis mengeluarkan produk barunya berupa sabun cair/<i>body wash</i>. Kebayang kan gimana wangi dan segernya parfum Vitalis, sekarang ada dalam bentuk <i>body wash</i>. Selain memberikan sensasi wangi tentunya, <i>body wash</i> ini juga mengandung moisturizer yang bikin kulit lembut.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ada 3 varian yang bisa dipilih. <i>White Glow, Fresh Duzzle dan Soft Beauty</i>. Masing-masing punya wangi khas dan <i>benefit</i>-nya sendiri.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. White Glow</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIL_XgCBx9hTFOfAFWZG5TpOYDDwaxm0C_YlVI9rlWFMukwYBWOMlf2a8WEdHvMZNuMKxxfq2pc3qqvQZGZQwcg7j2ha0_GYhIfX854vO3_d_1IolGfOPI8_f31dSTbujZG02sG6pM0SY/s1600/20200322_164446.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1143" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIL_XgCBx9hTFOfAFWZG5TpOYDDwaxm0C_YlVI9rlWFMukwYBWOMlf2a8WEdHvMZNuMKxxfq2pc3qqvQZGZQwcg7j2ha0_GYhIfX854vO3_d_1IolGfOPI8_f31dSTbujZG02sG6pM0SY/s400/20200322_164446.jpg" width="285" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti namanya varian ini memberikan manfaat untuk mencerahkan kulit (<i>Skin Brightening</i>). Kandungan Licorice dan susunya membantu merawat kulit, menjadikannya halus dan lembut sehingga tampak bersih, cerah bersinar. Untuk wanginya sendiri cenderung manis. Perpaduan antara cherry dan raspberry, disusul dengan wangi marshmallow dan gardenia yang lembut dan elegan, lalu dibungkus dengan kombinasi Woody & Suede yang glamour.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.Fresh Dazzle</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizdpvvQ1YgAXukc9MZEkigbq7LE-UNzlWxuQrYqNtUKzHgwfofdOMvVKi12O5B6desseUDe4krIGuQj2LQVSj3LRnhW8oswIZy10c0eArO8FIMJDFxrJHldJ0tBWyq2xSb5v-QQVnqa40/s1600/20200322_164637.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1143" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizdpvvQ1YgAXukc9MZEkigbq7LE-UNzlWxuQrYqNtUKzHgwfofdOMvVKi12O5B6desseUDe4krIGuQj2LQVSj3LRnhW8oswIZy10c0eArO8FIMJDFxrJHldJ0tBWyq2xSb5v-QQVnqa40/s400/20200322_164637.jpg" width="285" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau yang ini berfungsi sebagai <i>skin refreshing</i>. Wanginya benar-benar segar dan mampu menaikan mood. Diawali dengan wangi Bergamot, diikuti wangi Floral Bouqet yang elegan dan feminin, lalu ditutup dengan Musk Amber yang <i>long lasting</i>. Varian ini juga diperkaya dengan extrak Yuzu Orange dan <i>anti oxidant</i> dari Green Tea yang menjaga kulit terasa lebih bersih, wangi, segar terawat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Soft Beauty</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3EKn8dX4D9vf0DbAlzLmzkEOjZ7NkJAgB164JSUXNFaiRmGl8eNanQxNRLkvA_G79LVd-Q5H6hDjLIH4UqXO0tQ-HqE7zYRZ_B8nfIwKvcucfPI_YHvZoyduz1bcVwhzbx1GZS9vP4XE/s1600/20200322_160613.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1143" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3EKn8dX4D9vf0DbAlzLmzkEOjZ7NkJAgB164JSUXNFaiRmGl8eNanQxNRLkvA_G79LVd-Q5H6hDjLIH4UqXO0tQ-HqE7zYRZ_B8nfIwKvcucfPI_YHvZoyduz1bcVwhzbx1GZS9vP4XE/s400/20200322_160613.jpg" width="285" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bermanfaat sebagai <i>skin nourishing</i>. Kandungan extrak avocado dan vitamin E nya membantu menjaga kulit tetap kenyal, halus dan lembut. Wanginya perpaduan antara segarnya Fruity Aldehydic, dilanjutkan wangi rose dan violet, lalu diakhiri dengan manisnya Tonka Bean dan Sandalwood. Menurutku wanginya cocok untuk pribadi yang lembut dan romantis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiELF9UIYivQDNbGz9Wolr7_Opgao9bQKs8kNfwvBXDOsbD8vuiL6iwnrCyRFyNDCO3Z89mLj1L50CWK84k6UbqBFhPxdwezLdJGH98Eca96ETBfo_4DY6SAkfQ4xxc1n9VH06GkVBsn1w/s1600/vitalis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1342" data-original-width="1342" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiELF9UIYivQDNbGz9Wolr7_Opgao9bQKs8kNfwvBXDOsbD8vuiL6iwnrCyRFyNDCO3Z89mLj1L50CWK84k6UbqBFhPxdwezLdJGH98Eca96ETBfo_4DY6SAkfQ4xxc1n9VH06GkVBsn1w/s400/vitalis.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kebetulan aku udah coba semuanya. Di antara ketiga varian itu aku paling suka yang Fresh Duzzle wangi segarnya bener-bener bisa mengembalikan <i>mood</i> jadi <i>happy</i>. Nggak ada lagi deh tuh wajah kusut saat menyambut suami pulang kerja. Soalnya badan udah segar, rasa capek juga hilang, energi serasa full kembali meskipun seharian berkutat dengan pekerjaan rumah. Yang nggak kalah penting kulitku yang cenderung kering ini menjadi lembut dan lembab berkat kandungan moisturizernya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Untuk kekurangan dari produk ini, sejauh ini nggak ada. Cuma harapan saja, semoga ke depan Vitalis lebih banyak lagi mengeluarkan varian body wash baru, agar kami para konsumen bisa lebih banyak merasakan pengalaman mandi parfum yang berbeda.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnCZ_enuGQHyaWX2dk0TMnki3Q50FURXpBHw2ZnfsPe3OnWxE3iIyjgjqaeho-ZQomcKptXDhHGTePtn6GJmTe-rVl6N8st8IVM43MniftH9TdAtmSdMS3VUejGLLLMlAr2A7X38JGsRI/s1600/20200322_160422.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnCZ_enuGQHyaWX2dk0TMnki3Q50FURXpBHw2ZnfsPe3OnWxE3iIyjgjqaeho-ZQomcKptXDhHGTePtn6GJmTe-rVl6N8st8IVM43MniftH9TdAtmSdMS3VUejGLLLMlAr2A7X38JGsRI/s400/20200322_160422.jpg" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
O iya, Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash ini bentuknya cair. Dikemas dalam botol dengan tutup yang praktis, tinggal pencet, anti tumpah. Cara pakainya juga mudah. Cukup tuang secukupnya ke telapak tangan atau <i>shower puff</i>, busakan dengan lembut ke seluruh tubuh, nikmati wangi parfumnya yang memikat lalu bilas hingga bersih.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Buat ibu-ibu yang ngerasa butuh <i>me time</i> sepertiku, atau siapa pun yang pengen nyobain sensasi mandi yang nggak biasa wajib banget mencoba Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash ini.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Selain dalam bentuk botol ada juga kemasan refilnya loh. Produk ini udah bisa di dapetin di supermarket terdekat dengan harga yang terjangkau. Malah menurutku jatuhnya jadi hemat banget karena nggak perlu beli parfum mahal-mahal. Wangi Vitalis Body Wash bisa tahan seharian seperti pakai parfum.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Udah dulu ah reviewnya, mau mandi lagi pake <a href="http://www.pesonavitalis.com/" target="_blank">Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash</a> . Sampai jumpa!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com51tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-27353644934441991762020-03-06T18:10:00.000-08:002022-08-19T03:24:53.984-07:00Inspirasi Outfit untuk Bumil dan Busui<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEjIhVwcCTUZnuL1fgJueiVGPhGievHP0_c2et8xeQg6QpEX8HU0MdpcrVhik2Th8Zj6uukKmVM9aChetFA_SfvNTebyFpIthJ5VP4u4mN3j4mt0wifDpsnO932XVk88R1xda6r05alL8/s1600/IMG_20200222_150150a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEjIhVwcCTUZnuL1fgJueiVGPhGievHP0_c2et8xeQg6QpEX8HU0MdpcrVhik2Th8Zj6uukKmVM9aChetFA_SfvNTebyFpIthJ5VP4u4mN3j4mt0wifDpsnO932XVk88R1xda6r05alL8/s320/IMG_20200222_150150a.jpg" width="240" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Halo para busui. Suka bosen nggak sih pakai baju itu-itu melulu? Harus yang berkancing lah, yang ada bukaan sampingnya, harus yang simpel karena nyiapin keperluan bayi aja udah ribet. Pilihan untuk pakai baju kesayangan pun jadi sangat terbatas. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Nah, kali ini aku mau berbagi info <i>outfit</i> apa saja yang wajib dipunya oleh busui beserta <i>mix and match</i>-nya, agar dengan pilihan yang terbatas busui bisa tetep tampil maksimal.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Bumil juga bisa ikut menyimak loh! Karena <i>outfit</i> di bawah ini bisa banget dipake untuk bumil juga. Nggak kan rugi deh nyicil beli dari sekarang daripada pas lahiran nanti repot nggak bisa ke mana-mana (pengalaman pribadi soalnya 😅)</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Manset/Kaos Basic Busui</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4qjGvqbl6kn49ZekOoYapfvsOiZl2GaWwpr93rdXGtbWum6U4hjSAG5Zyf5koz_apBurssGgGivWXecF3c_5NEVF2YiKpEpFVdZK2JoobKIT9HTa-u_pnPO4hOoRv3gYX21lOTb2CU2g/s1600/2020-01-26+07.08.38+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1599" data-original-width="1600" height="398" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4qjGvqbl6kn49ZekOoYapfvsOiZl2GaWwpr93rdXGtbWum6U4hjSAG5Zyf5koz_apBurssGgGivWXecF3c_5NEVF2YiKpEpFVdZK2JoobKIT9HTa-u_pnPO4hOoRv3gYX21lOTb2CU2g/s400/2020-01-26+07.08.38+2.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah salah satu item <i>basic</i> yang wajib dimiliki oleh busui. Dengan manset/kaos ini aja, Moms bisa dapat beberapa <i>look</i>. Moms juga tetep bisa memakai kemeja kesayangan sebagai <i>outer</i>-nya. Pilih warna <i>basic</i> seperti hitam, putih, abu atau <i>navy</i> agar mudah di<i>-mix and match</i> dengan <i>outer</i> yang dimiliki.</div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Mau dipakai tanpa <i>outer</i> pun nggak masalah. Gunakan bawahan kulot atau <i>plisket skirt</i> untuk tampil cantik <i>effortless</i>.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Loose </b><b><b>T</b></b><b>-</b><b><b>S</b></b><b>hirt Busui</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlhyANAEC5OCwIOyAMBb9joSHerGjKnV38G_OydLR-y3eo8Lnvk8ZJ3EOL1-UII2t_mKJpWhFiU-d-NLslpph1RHXHDe_rFTTjMpQyQGzz_PQwILsUDeBxKMTq3qDibtGI1mAgAjvy9RM/s1600/2019-10-30+11.13.17+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1513" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlhyANAEC5OCwIOyAMBb9joSHerGjKnV38G_OydLR-y3eo8Lnvk8ZJ3EOL1-UII2t_mKJpWhFiU-d-NLslpph1RHXHDe_rFTTjMpQyQGzz_PQwILsUDeBxKMTq3qDibtGI1mAgAjvy9RM/s400/2019-10-30+11.13.17+1.jpg" width="377" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Anak sudah mulai bisa berlari kesana ke mari, tentunya busui membutuhkan <i>outfit</i> yang nyaman untuk bergerak mengimbangi si kecil. <i>Loose t-shirt</i> ini bisa menjadi pilihan tepat. Pilih yang bahannya tidak terlalu tebal, bisa menyerap keringat dan tentunya memiliki lubang busui. Sebagai bawahan, gunakan pencil skirt, celana jeans atau kulot. Karena atasannya udah <i>basic</i>, pilih <i>sneakers</i> warna putih sebagai <i>point of view-</i>nya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Long </b><b><b>D</b></b><b>ress Busui</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikh965-D8cq0Day03NQWc9YxXBeqLf9CbANMugtxr6SZGLxtSy639FWVoLdXfHR0SBB52S4DMEZkuLId4k-o15BNfNg8odSKQvbUUpHvzknktN8bgDlDMxi1cNE2F_PQdoKi77BRAqBwU/s1600/2019-10-01+05.02.28+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikh965-D8cq0Day03NQWc9YxXBeqLf9CbANMugtxr6SZGLxtSy639FWVoLdXfHR0SBB52S4DMEZkuLId4k-o15BNfNg8odSKQvbUUpHvzknktN8bgDlDMxi1cNE2F_PQdoKi77BRAqBwU/s400/2019-10-01+05.02.28+1.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini bisa jadi andalan kalau lagi nggak sempet dandan. Tinggal memadukannya dengan kerudung yang senada. Kita juga bisa menambahkan <i>outer</i> seperti denim jaket, parka, kimono untuk tampilan casual atau blezer dan vest untuk tampilan semi formal. Jadi meskipun bajunya itu-itu aja, tetep nggak akan ngebosenin.</div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Untuk bumil long dress tentunya sangat berguna apalagi jika perut sudah membesar. Yang ingin membeli long dress sebaiknya beli yang ada bukaan sampingnya ya Moms agar nantinya bisa dipakai untuk menyusui juga.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Tunik </b><b><b>B</b></b><b>usui</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirTR15g2SgflzZqd0suBVj3MsNxBlBkY_qsMQYYDy3tlK7McXawPDru7q0rDBwui5jvQaSpVb2IztCeG6hG5tFQZrrygzFwEby_YUyxdOaBCSuhLmN-eVEVT50y2wprp95Xus_I-UG7Y4/s1600/IMG_20191230_123808_269.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirTR15g2SgflzZqd0suBVj3MsNxBlBkY_qsMQYYDy3tlK7McXawPDru7q0rDBwui5jvQaSpVb2IztCeG6hG5tFQZrrygzFwEby_YUyxdOaBCSuhLmN-eVEVT50y2wprp95Xus_I-UG7Y4/s400/IMG_20191230_123808_269.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Busui yang tidak terlalu suka tampil feminim dan merasa pakai long dress itu "Nggak aku banget!". Mungkin Moms perlu coba tunik. Mau <i>look</i> yang tomboy atau feminim bisa disesuaikan. Moms bebas memadukannya dengan celana kulot, <i>legging</i>, <i>stright jeans</i> ataupun rok. Untuk bumil bisa menggantinya dengan celana hamil.</div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Itu tadi beberapa alternatif <i>outfit</i> untuk bumil dan busui yang bisa dicoba. Ingin melihat inspirasi lebih banyak lagi? Moms bisa mengunjungi instagram @zaina.nursingwear. Semua produk yang sudah disebutkan di atas ada di sana dan bisa Mommy dapatkan juga. <b>Zaina Nursingwear</b> menyediakan berbagai kebutuhan fashion untuk bumil dan busui. Semua produknya memiliki bukaan samping kanan dan kiri. Tanpa kancing, tanpa resleting. Jadi praktis banget untuk menyusui. Moms bisa tampil fashionable, tanpa perlu ribet bawa-bawa apron lagi. Semoga Moms bisa lebih semangat mengASIhi ya!</div>
<br />Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-55999467110225425262020-02-13T23:31:00.005-08:002022-08-19T03:24:53.994-07:00Review Softlens New More Dubai (Honey Brown)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sebagai penderita mata minus aku jarang banget memakai softlens. Aku lebih memilih pakai kacamata untuk sehari-hari karena nggak ribet, dan hanya memakai softlens untuk event tertentu saja seperti kondangan atau acara spesial lain. Kebetulan bulan ini banyak banget undangan nikahan. Jadi aku memutuskan untuk beli softlens lagi. Walau hanya <i>perintilan</i> kecil aku ngerasa ini ngaruh banget untuk penampilanku keseluruhan. Meski baju dan dandanan udah cantik, kalau pakai kacamata tuh rasanya kurang <i>perfect</i> aja gitu.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<i>Fyi</i>, ini jadi yang pertama setelah sekian lama aku nggak pakai softlens lagi ( kira-kira hampir dua tahunan). Sejak punya bayi, boro-boro kepikiran pakai softlens, dandan pakai lipstik dan bedak aja udah <i>alhamdulillah</i>. Hehe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfTG-T0kC-Rz1LTIzG1Qsok-2YlrUOQ1j6WpKp5MYxvLNJwqR_YxOnoAvPhMcl7wJrmjGpM84KBiE5MRVORcyKdpXV1REzXCcFRoKCAcFeZJqGl-JojkmxN-XxfTDbBA7KDpZ2YBxF0nI/s1600/2020-02-14+09.48.28+1.jpg" imageanchor="1"><img border="0" data-original-height="554" data-original-width="554" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfTG-T0kC-Rz1LTIzG1Qsok-2YlrUOQ1j6WpKp5MYxvLNJwqR_YxOnoAvPhMcl7wJrmjGpM84KBiE5MRVORcyKdpXV1REzXCcFRoKCAcFeZJqGl-JojkmxN-XxfTDbBA7KDpZ2YBxF0nI/s400/2020-02-14+09.48.28+1.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Content: Polymacon 58%, water 42%</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Softlens yang mau aku <i>review</i> kali ini adalah softlens New More Dubai. Ini bukan <i>made in </i>Dubai ya. Softlens ini buatan Korea tapi emang merknya Dubai. Ini aku beli di Shopee. Harganya murah banget cuy, cuma 28 ribu aja! Sempet sih ada rasa takut karena harganya yang murah. Apalagi belinya <i>online</i>, takut nggak sesuai harapan. Tapi karena banyak <i>review</i> positif, akhirnya aku beli juga deh. Lagi pula aku bakal jarang banget pakai. Jadi ya sayang aja kalau beli yang mahal-mahal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGfbX2PGnYaet-fghYw8lpO2GRGhBEtQNCHGrdNwGymDvQYBF18WNnApXCAXhAshqdJ3hHPVT4G1TUhJq7bc0A5Crn-WjyQd_zHeujA0AuWAIx0pHp2iQUQkRIG6gvqjE7FvMuvOs_Zew/s1600/2020-02-14+02.02.01+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1597" data-original-width="1600" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGfbX2PGnYaet-fghYw8lpO2GRGhBEtQNCHGrdNwGymDvQYBF18WNnApXCAXhAshqdJ3hHPVT4G1TUhJq7bc0A5Crn-WjyQd_zHeujA0AuWAIx0pHp2iQUQkRIG6gvqjE7FvMuvOs_Zew/s320/2020-02-14+02.02.01+1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sekian banyak warna, aku memilih warna <i>Honey Brown.</i> Warnanya cerah banget. Coklat muda agak kekuningan gitu. Walaupun <i>gonjreng</i> menurutku warna ini cocok dipake untuk sehari-hari ataupun ke acara kondangan. Tapi bagi yang nggak terlalu pede, aku lebih menyarankan untuk memilih warna yang lebih gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvo_U7h-obAivlp5B2DHieZ1vGr6s3y9dNP0_R7IiJMjKYbf5dd01HmnTL0rWy2A71crIvkEj-EMbMJbM6YXBogvxF_v9iwcH2GE7ifFapJKq2XyT-RiawdE-gKFGM8B_pkNUbaaFI6Og/s1600/2020-02-14+02.04.10+2.jpg" imageanchor="1"><img border="0" data-original-height="1597" data-original-width="1600" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvo_U7h-obAivlp5B2DHieZ1vGr6s3y9dNP0_R7IiJMjKYbf5dd01HmnTL0rWy2A71crIvkEj-EMbMJbM6YXBogvxF_v9iwcH2GE7ifFapJKq2XyT-RiawdE-gKFGM8B_pkNUbaaFI6Og/s320/2020-02-14+02.04.10+2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Pemakaian di dalam ruangan</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-zcP6Khi2Yufw0eP6wol8oKVn5V0IXkTXA6qHbkWhdUZWph6F3NTFiG93wICeJxzA47uTlpAlImF0HuTcWO-dRtdOKcD1NeyWJRj4tq86P4-GXZb5ErvuloYiMZ5geOiMpMzAnA8gkFA/s1600/2020-02-14+01.58.49+5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1597" data-original-width="1600" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-zcP6Khi2Yufw0eP6wol8oKVn5V0IXkTXA6qHbkWhdUZWph6F3NTFiG93wICeJxzA47uTlpAlImF0HuTcWO-dRtdOKcD1NeyWJRj4tq86P4-GXZb5ErvuloYiMZ5geOiMpMzAnA8gkFA/s320/2020-02-14+01.58.49+5.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Pemakaian di luar ruangan</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVzjiberuuROPyPrpBEMMvAmEAqUkJVwaMuVoIgEaG0xCpoVxnQsPAznTkzER3_ztVo1XZWUvK8ZGYjy5fpi1bS9ympHwAUWXRZO5iy-rD5L-J6zpUUY66z9sGLf_2zprJ514vhqHSSgw/s1600/2020-02-14+01.58.49+5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Aku sendiri cukup pede memakai warna ini. Aku juga suka pinggirannya yang <i>borderless</i>. Jadi kesannya <i>soft</i>. Sayangnya, ternyata warna ini kurang cocok buat kulitku yang <i>middle tone</i> ini karena bikin kulit wajahku kelihatan kusam. Mungkin harusnya aku pilih warna yang sedikit lebih gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk kenyamanan, aku sih cukup nyaman. Saat dipakai nggak terlalu mengganjal di mata. Aku juga bisa melihat dengan jelas, nggak ada <i>distorsi</i> dari warna softlensnya. Cuma saat <i>placement-</i>nya, softlens ini agak susah diatur. Begitu menyentuh bola mata, kayak udah nempel banget gitu. Untuk membetulkan ke posisi yang seharusnya, nggak cukup dengan kedip-kedipin mata atau meneteskan cairan. Harus digeser-geser pakai jari baru bisa pas. Bagi yang baru awal nyobain pakai softlens aku nggak terlalu merekomendasikan softlens ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemakaian terlama sejauh ini 8 jam. Rata-rata standar pemakaian softlens memang segitu. 6 jam pertama aku merasa nggak ada masalah. Lebih dari itu mataku mulai kering, pedih, merah dan mengganjal. Rasanya pengen langsung dicopot aja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jujur ya, hari pertama pemakaian mataku merah banget. Bahkan setelah softlens dicopot pun mataku masih merah. Tapi belum tentu itu karena softlensnya jelek. Mungkin karena udah lama nggak pakai jadi harus beradaptasi lagi dari awal. Atau mungkin tanganku kurang bersih waktu membersihkan softlens. Yang jelas itu nggak bikin aku kapok. Keesokan harinya softlensnya aku pakai lagi dan merahnya jauh berkurang, nggak separah kemarin. <i>Fyi</i>, mau pakai softlens apapun mataku emang selalu jadi agak memerah. Jadi untuk yang ini jangan dijadikan patokan ya. Sensitivitas mata orang kan beda-beda. Mungkin mataku termasuk yang sensitif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Repurchase? </i><i>Yes!</i> Soalnya harganya murah, pilihan warnanya cantik-cantik dan kualitasnya pun oke. Tapi mungkin aku akan coba warna lain yang lebih gelap seperti <i>Ocre Brown</i> atau <i>Caramel</i> <i>Brown</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai informasi tambahan, softlens ini memiliki masa pakai 6 bulan. Lumayan kan. O iya, nggak hanya untuk yang bermata minus sepertiku, untuk yang bermata normal juga ada. Jadi gimana nih, setelah baca review ini tertarik untuk mencoba?</div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-42298795535245993932020-01-05T23:34:00.003-08:002022-08-19T03:24:53.989-07:00Review Film Kim Ji Young, Perempuan di Tengah Budaya Patriarki<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Katanya film yang sukses adalah film yang mampu membuat penontonnya terngiang-ngiang setelah menonton. Dan film ini berhasil banget "menghantuiku". Rasanya aku nggak akan tenang kalau belum menumpahkannya dalam bentuk review.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_CVE9rBxoPHkj5yRvMRMMotaB1xz5ZKdKMi4yTzyuv3CZ8wIDMzx_rCxSPBN5y0M5h0GTSIvD_Goe5PwHp7RbitzeiptbAVkUf43aYZNnrD-KtXlEovJifsRqsCNM87eInzTiF2iwcmw/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="499" data-original-width="350" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_CVE9rBxoPHkj5yRvMRMMotaB1xz5ZKdKMi4yTzyuv3CZ8wIDMzx_rCxSPBN5y0M5h0GTSIvD_Goe5PwHp7RbitzeiptbAVkUf43aYZNnrD-KtXlEovJifsRqsCNM87eInzTiF2iwcmw/s400/images.jpeg" width="280" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Kim Ji Young, Born 1982</i>. Seperti judulnya cerita ini terpusat pada tokoh Ji Young, seorang ibu rumah tangga biasa dengan kesehariannya mengurus rumah, suami dan anaknya yang masih berusia 2 tahun.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7UqvUC8gR1A3QPhtIIHUffqxlPZady_2rNa5Z1kA5L_A1IvX1l8Q-v419ZbXhMC5Cp0PnjOkgSxzzCjZE8u0xq5TlopkTmi74NvD_rZoZoRAXUMgGRevlujFYWrpHB7p1wQh4DQA-kew/s1600/Screenshot_20200106-140120_YouTube.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7UqvUC8gR1A3QPhtIIHUffqxlPZady_2rNa5Z1kA5L_A1IvX1l8Q-v419ZbXhMC5Cp0PnjOkgSxzzCjZE8u0xq5TlopkTmi74NvD_rZoZoRAXUMgGRevlujFYWrpHB7p1wQh4DQA-kew/s640/Screenshot_20200106-140120_YouTube.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Film ini sangat <i>relate</i> dengan kehidupanku sebagai ibu rumah tangga yang juga memiliki bayi. Setiap adegan benar-benar menggambarkan keseharian seorang ibu rumah tangga. Bagaimana sibuk dan repotnya mengurus anak. Juga berbagai perasaan dan pertarungan batin yang berkecamuk. Lelah, hampa, jenuh dengan keseharian yang sangat monoton, belum lagi adanya perasaan dilema antara ingin mengejar karier namun tidak bisa meninggalkan anak. Tentunya ini juga <i>relate</i> dengan banyak ibu lainnya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-Z8guncKFu_9sMpPa0cb2hkZpeB3iCs-LbX1t6NW2jRsz2uIRfoXBsNmOsBDS3AgiI9HUg0D57102pNPth1TK8GrU_vHl86cHU_FHMOcMXDmVGHJHl1t-2wVoUUE63JB4vhf1bUA7wsI/s1600/Screenshot_20200106-142714_YouTube.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-Z8guncKFu_9sMpPa0cb2hkZpeB3iCs-LbX1t6NW2jRsz2uIRfoXBsNmOsBDS3AgiI9HUg0D57102pNPth1TK8GrU_vHl86cHU_FHMOcMXDmVGHJHl1t-2wVoUUE63JB4vhf1bUA7wsI/s640/Screenshot_20200106-142714_YouTube.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Di <i>part</i> awal film ini terasa agak membosankan. Alur yang <i>flat</i> dan lambat membuatku sulit menerka konflik apa yang akan terjadi karena sekilas semua terlihat baik-baik saja. Setidaknya itu jugalah yang diyakini oleh Ji Young, ia merasa dirinya baik-baik saja. Cerita mulai menarik ketika Ji Young mulai menunjukan sikap aneh, hingga akhirnya suami Ji Young lah yang menyadari bahwa istrinya sedang mengidap depresi.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Jika menengok realita, pasca melahirkan seorang ibu memang rentan mengalami depresi. Perubahan hormon yang drastis, <i>baby blues</i> berkepanjangan, penyesuaian diri dengan peran baru sebagai ibu, perubahan rutinitas dari wanita karier menjadi ibu rumah tangga, termasuk rasa kecewa karena harus mengorbankan mimpi demi anak. Semua itu bisa jadi pemicunya. Ditambah lagi, dalam cerita ini Ji Young juga memiliki masa lalu yang buruk. Sebagai perempuan ia kerap kali mendapat perlakuan disktimitif dari orang-orang di sekitarnya. Tidak hanya oleh kaum lelaki tapi juga sesama perempuan. Ketika ia menjadi ibu ingatan-ingatan itu kembali bermunculan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Menariknya, tidak semua lelaki dalam film ini digambarkan bersikap diskriminatif. Adalah Jung Dae Hyun (diperankan oleh Gong Yoo) suami Ji Young yang merupakan tipe suami idaman semua wanita. Tau dong Gong Yoo, pemeran utama dalam serial Goblin? Tidak hanya ganteng, dalam film ini ia juga digambarkan sebagai suami yang sangat peduli dan memahami kondisi istrinya. Di beberapa adegan juga ditunjukan bahwa ia mau membantu pekerjaan sehari-hari sang istri (Duhh, asli ini bikin <i>melting</i> 😍. Sama <i>melting-</i>nya kalau ngelihat paksu lagi bantu-bantu pekerjaan rumah).</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIFdvb_SgWfcZ9-VoUzMknnP3gKWDILO7maBsmwnCFODKLyeDf9mDVv3iHe6t8_LPq8Qvoit7fGSvO5r2DECR3uVYe8EfjlcBCWSKU32XCKryOVhDikMqE9VN6C5RKbjjFySiz28cRFMA/s1600/Screenshot_20200106-140445_YouTube.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIFdvb_SgWfcZ9-VoUzMknnP3gKWDILO7maBsmwnCFODKLyeDf9mDVv3iHe6t8_LPq8Qvoit7fGSvO5r2DECR3uVYe8EfjlcBCWSKU32XCKryOVhDikMqE9VN6C5RKbjjFySiz28cRFMA/s640/Screenshot_20200106-140445_YouTube.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Hal ini cukup menohok. Suami yang <i>care </i>seperti Dae Hyun saja belum tentu bisa menghindarkan istri dari depresi. Sementara di luar sana ada banyak suami yang kurang peka, merasa gengsi dan menganggap bahwa pekerjaan rumah tangga sepenuhnya adalah tanggung jawab istri. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Film ini benar-benar menyuarakan isi hati banyak perempuan. Berbagai isu perempuan diangkat secara komplit, dikemas dengan jalan cerita yang menarik. Mulai dari stigma masyarakat tentang perempuan, posisi perempuan di tengah keluarga dan lingkungan kerja yang sering dipandang sebelah mata, hingga isu tentang <i>seksual harassement</i> di mana perempuan sebagai korban justru kerap kali disalahkan. <br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Film ini mencoba membuka mata bahwa budaya patriarki masih sangat kental di masyarakat. Dan Ji Young adalah salah satu korban dari ketidakberdayaan melawan budaya patriarki tersebut. Sangat disayangkan kenapa film ini justru menjadi kontroversi bahkan kabarnya sempat diboikot di negaranya sendiri, Korea Selatan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ini adalah salah satu film yang wajib ditonton tidak hanya oleh perempuan namun juga kaum lelaki. Apalagi dengan deretan pemain yang kualitas aktingnya tidak perlu diragukan lagi. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfHlawVQ0AnXkBjrNxRvBUl4gE3AeJTX2tCr1vQkUxMQclxtW0SUf5hq20AiNkQWR9tDvng2i6bpM5esoWfReiY-CvQEmCeLK4Ya4TqkMB8uxWi15iDd2FPWXFDnYkYcYWQwjfYlVKDnY/s1600/Screenshot_20200106-135533_YouTube.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfHlawVQ0AnXkBjrNxRvBUl4gE3AeJTX2tCr1vQkUxMQclxtW0SUf5hq20AiNkQWR9tDvng2i6bpM5esoWfReiY-CvQEmCeLK4Ya4TqkMB8uxWi15iDd2FPWXFDnYkYcYWQwjfYlVKDnY/s640/Screenshot_20200106-135533_YouTube.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ada Jung Yu Mi. Selain karakter wajahnya memang cocok memerankan Ji Young, ia juga sangat menjiwai perannya itu. Tanpa perlu banyak kata, ia bisa memperlihatkan beban berat yang dipendam oleh Ji Young melalui ekspresi wajah dan <i>gesture </i>yang ia ditunjukkan sepanjang film. Gong Yoo sebagai lawan main dapat mengimbangi. Aktingnya natural. <i>Chemistry</i>-nya bersama Jung Yu Mi sebagai pasangan suami istri pun oke.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAoM4hM27sprw57g1jDUXKtw0elZ0j3N1EZ3mHDcoKD8YAx_2peX1rDd6zoJTqpvJxdDnyNDfN2QN4X11LH9mKgwupRDIbCIKHXg29g5bJHxnNKSRK2c2qQD1Ulfra1Z5smCVyJ5yxVqQ/s1600/Screenshot_20200106-140407_YouTube.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAoM4hM27sprw57g1jDUXKtw0elZ0j3N1EZ3mHDcoKD8YAx_2peX1rDd6zoJTqpvJxdDnyNDfN2QN4X11LH9mKgwupRDIbCIKHXg29g5bJHxnNKSRK2c2qQD1Ulfra1Z5smCVyJ5yxVqQ/s640/Screenshot_20200106-140407_YouTube.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ada juga aktris senior Kim Mi Kyung. Karakter sebagai wanita sombong dan serakah dalam film <i>Person</i> <i>Who Gives Happines</i> melekat kuat dalam dirinya. Namun di film ini ia berhasil lepas dari itu, menjadi ibu Ji Young (Mi Sook), sosok wanita tegar yang sangat menyayangi anaknya dan rela berkorban untuknya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
O iya, film ini diangkat dari novel <i>best seller</i> Korea dengan judul yang sama. Ditulis oleh Cho Nam Joo, seorang mantan penulis naskah di salah satu stasiun televisi Korea. Kabarnya ia terinspirasi dari kisah hidupnya sendiri yang tidak jauh beda dengan Kim Ji Young. Mungkin kalian pernah melihat bukunya di toko buku atau bahkan pernah membacanya? </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Over all </i>film ini sangat <i>recommended</i> untuk ditonton!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-38488226509173566902019-08-28T00:58:00.004-07:002022-08-19T03:24:53.987-07:00Review Wardah Renew You Anti Aging Series<div style="text-align: justify;">
Wardah. Siapa sih yang nggak tau brand yang satu ini? Kualitasnya baik tapi harganya tetap terjangkau. Yang nggak kalah penting Wardah juga menjadi pelopor kosmetik halal di Indonesia. Nggak heran jika Wardah begitu banyak diminati kaum wanita. Aku pun sudah lama menggunakan produk-produk dari Wardah. Mulai dari <i>make up</i> hingga <i>skincare</i>. Rasanya nggak berlebihan kalau sekarang aku mempercayakan perawatan kulit wajahku pada rangkaian <i>skincare</i> dari Wardah.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjENXCMyDaKXKZE2xwNy5vepu6rvigxajTdznA-diCvYZwIT2o3Bo-xJJfxR7HuBmgFBjiV2CE4tAs7qD5xnj8Qy8eQegyuf61xNgqBHLQSiaBJ-G1y_zcHM5XBFk3-tDtjasdqZrPvES8/s1600/2019-08-27+11.32.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1490" data-original-width="1600" height="593" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjENXCMyDaKXKZE2xwNy5vepu6rvigxajTdznA-diCvYZwIT2o3Bo-xJJfxR7HuBmgFBjiV2CE4tAs7qD5xnj8Qy8eQegyuf61xNgqBHLQSiaBJ-G1y_zcHM5XBFk3-tDtjasdqZrPvES8/s640/2019-08-27+11.32.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr">
</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
Jujur aja ini adalah <i>skincare</i> terniat yang pernah kubeli. Biasanya palingmentok aku cuma memakai <i>mosturizer</i>. Bahkan waktu hamil kemarin aku bener-bener berhenti pakai <i>skincare</i>. Pertama karena takut kandungan bahan kimianya akan berpengaruh ke janin. Kedua malas aja (katanya sih emang gitu kalau hamil anak cowok, jadi males dandan dan lebih cuek dengan penampilan) Setelah melahirkan pun aku masih malas. Ah, boro-boro bisa ngurusin muka, untuk hal-hal pokok seperti mandi dan makan pun kadang keteteren. Sampai pada akhirnya ada satu moment di mana aku ngelihat diriku di cermin dan menyadari keadaanku yang sangat memprihatinkan. Rambut kusut, kulit kering dan kusam, mata panda. Duh! Dari situ aku pun memutuskan untuk kembali merawat diri. Terutama kulit wajahku.</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Kenapa akhirnya aku memilih Wardah <i>Renew You</i> <i>series</i>? Sebenarnya keinginan itu udah muncul saat aku hamil. Jadi ceritanya, dulu tiap kali dateng ke <i>mall</i>, kasir atau penjaga tokonya selalu menyapaku dengan panggilan "Kak" tapi semenjak aku hamil panggilan itu berubah menjadi "Bu" atau "Bunda". Ya emang nggak salah sih. Tapi tetep aja aku agak <i>shock</i>. Jadi bikin aku sadar kalau umurku udah nggak muda lagi. Menjelang umur 30 tahun ini aku mulai berpikir bahwa udah saatnya memulai perawatan <i>anti aging</i>. Setahuku, Wardah <i>Renew You</i> memang ditujukan untuk umur-umur sepertiku. Kandungan <i>apple phytocell</i> dan bahan-bahan aktif lainnya mampu meregenerasi kulit dengan cepat sehingga dapat memperlambat penuaan dini. Karena sifatnya mencegah, jadi memang seharusnya tidak menunggu keriput muncul dulu baru melakukan perawatan. </div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Selain meregenerasi kulit, Wardah <i>Renew You</i> juga memiliki manfaat antara lain membantu menjaga kelembaban dan elastisitas kulit, membuat kulit terasa lebih halus, menyamarkan bintik-bintik gelap dan garis-garis halus dan melindungi kulit dari radikal bebas.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Rangkaian Wardah <i>Renew You</i> terdiri dari 7 produk. <i>Facial foam, treatment essence, day cream, night cream, intensive serum</i> dan <i>sleeping mask</i>. Aku membelinya secara terpisah. Pertama aku hanya mencoba serum dan <i>night cream-</i>nya, ternyata cocok. Selanjutnya aku membeli <i>day cream, eye cream</i> dan <i>sleeping mask</i>. Terakhir aku membeli <i>facial foam-</i>nya. Untuk yang satu ini aku membeli secara online karena waktu itu sedang ada diskon di <i>official store-</i>nya Wardah.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Sebenernya masih ada satu produk lagi yang belum aku punya yaitu <i>treatment essence</i>. Selain untuk menghidrasi kulit, ini juga berfungsi mempersiapkan kulit agat mampu menyerap produk-produk <i>skincare</i> dengan lebih maksimal. Pengen sih beli, tapi berhubung harganya lumayan mahal, jadi nanti dulu deh. Sekarang aku mau <i>review</i> yang ada dulu ya.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Facial Wash</b><br />
<b><br /></b></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3uZPU-XoPRC-oPtmiNgIggy9lXF3wpji3pK-bxnXzTNdWIHgebHDGGBo80gnsE8LFkfHXC4sqg_m-Pp-xsudYm-vrvOWTyar08QlvTdkCR4s1gVEmopOf3Y07Id76w3C69vwVAvgKLfk/s1600/2019-08-27+11.34.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1597" data-original-width="1600" height="398" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3uZPU-XoPRC-oPtmiNgIggy9lXF3wpji3pK-bxnXzTNdWIHgebHDGGBo80gnsE8LFkfHXC4sqg_m-Pp-xsudYm-vrvOWTyar08QlvTdkCR4s1gVEmopOf3Y07Id76w3C69vwVAvgKLfk/s400/2019-08-27+11.34.jpg" width="400" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Fungsinya untuk membersihkan wajah dan melembabkan kulit. Isinya bening seperti <i>gel</i> dengan wangi yang menyegarkan. <i>Facial wash</i> ini sedikit berbeda dengan yang biasa kupakai. Busanya tidak begitu banyak dan setelah dibilas meninggalkan licin seperti bekas sabun. Mungkin memang sengaja agar kulit nggak kering. Awalnya aku agak risih, tapi lama-lama aku malah jadi suka karena kulitku yang biasanya kering setelah memakai <i>facial wash</i> jadi terasa lembab.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>2. Day </b><b><b>C</b></b><b>ream</b><br />
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnxML7GBh9fr56cwmKKJqwiWkWyL1UnUo5-s_7umu2m8ckO5XiJImYWXYse2GVkM-go1vQGdmYxGAI_OZlqmmFpUpDQJF2oOvTGL0pb_jes3q3hmijWhvaMmqbDe0PlZNK1EHXx3_pq3Y/s1600/2019-08-27+11.36.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1597" data-original-width="1600" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnxML7GBh9fr56cwmKKJqwiWkWyL1UnUo5-s_7umu2m8ckO5XiJImYWXYse2GVkM-go1vQGdmYxGAI_OZlqmmFpUpDQJF2oOvTGL0pb_jes3q3hmijWhvaMmqbDe0PlZNK1EHXx3_pq3Y/s320/2019-08-27+11.36.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Teksturenya <i>creamy</i>. Terasa ringan di kulit jadi nyaman untuk dipakai sehari-hari. Aku juga tidak mengalami masalah ketika menumpuknya dengan <i>make up</i>. Selain kandungan anti aging <i>day cream</i> ini juga dilengkapi dengan SPF 30 untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>3. </b><b><b>N</b></b><b>ight </b><b><b>C</b></b><b>ream</b><br />
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcQHEcJ5y92xIG-7WQCkSDVv9HRWmcc3khLaALHZCf7cI4WzapIhDV7ozXbJy1zaQiTzIDzrOsccfbfyxwHGSQ8YT4au8w8CvaeJpVTg6Ofi_Uwr-vVvya5MNRzJWJ-5mtxl7X6C4Jdlg/s1600/2019-08-27+11.37.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1597" data-original-width="1600" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcQHEcJ5y92xIG-7WQCkSDVv9HRWmcc3khLaALHZCf7cI4WzapIhDV7ozXbJy1zaQiTzIDzrOsccfbfyxwHGSQ8YT4au8w8CvaeJpVTg6Ofi_Uwr-vVvya5MNRzJWJ-5mtxl7X6C4Jdlg/s320/2019-08-27+11.37.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Isi dan kemasannya hampir sama dengan <i>day cream</i>. Bedanya adalah day cream mengandung SPF sedangkan <i>night cream</i> tidak. Kandungan aktif<i> night cream</i> mampu melembabkan kulit sepanjang malam sehingga pagi harinya aku selalu merasakan kulit wajahku lebih lembab.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>4. Intensive Serum</b><br />
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-WsbPmwD8Hs8ix9mFRKYpqp7ZRHCeAEAMRni1CMvC08AU1x1FwJXv1IztjEm-Jefx0-FpxW3gducFTcPSejcWF6NQnblQ8ujaZZ79Ore0LO_p6cgd_lrJxGC7t4d3wb2p9A82RfrLj3I/s1600/Untitled-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="822" data-original-width="1600" height="328" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-WsbPmwD8Hs8ix9mFRKYpqp7ZRHCeAEAMRni1CMvC08AU1x1FwJXv1IztjEm-Jefx0-FpxW3gducFTcPSejcWF6NQnblQ8ujaZZ79Ore0LO_p6cgd_lrJxGC7t4d3wb2p9A82RfrLj3I/s640/Untitled-2.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ini nih yang paling kusuka di antara semua rangkaian produk Wardah Renew You. Cairan serumnya cepet meresap di kulit dan hampir tidak meninggalkan bekas. Tidak seperti <i>mosturizer</i>, serum juga mampu meresap jauh ke lapisan kulit sehingga bisa langsung mengenai target permasalahan kulit. Digunakan pada malam hari sebelum memakai <i>night cream</i>. Selain isi, aku juga suka dengan kemasannya, menggunakan botol pipet sehingga lebih higienis.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>4.Eye Cream </b><br />
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3l9HIOc0CRc3epaF3RNm7jL28qJg_eckue8uBPJM-YTThKTiitgRTMwQUJ3DYlBOqwaaQTa-mONgswRsp37waA5ZVTXyu3l_lnA86YYxS6KAmcRrKv2ihAsYRv3uLy6RNM6xenyfQkH8/s1600/2019-08-27+11.37-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1597" data-original-width="1600" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3l9HIOc0CRc3epaF3RNm7jL28qJg_eckue8uBPJM-YTThKTiitgRTMwQUJ3DYlBOqwaaQTa-mONgswRsp37waA5ZVTXyu3l_lnA86YYxS6KAmcRrKv2ihAsYRv3uLy6RNM6xenyfQkH8/s320/2019-08-27+11.37-1.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Salah satu tanda penuaan yang paling jelas dapat dilihat dari kerutan mata. Karena itulah <i>eye cream</i> menjadi bagian penting dari rangkaian produk <i>anti aging </i>wardah ini. Kemasannya mungil. Isinya cuma 10ml, tapi menurutku itu cukup karena hanya digunakan di area seputar mata. Selain membantu menyamarkan kerutan sekitar mata, <i>eye cream</i> ini juga dapat mengurangi kantung mata dan lingkaran hitam di seputar mata.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>5. Sleeping </b><b><b>M</b></b><b>ask</b><br />
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjy_fvU5eFUDugo1kI6keGeDBkdmiCmjQ4qarmwcg930cqC0wgWBSuLhyphenhyphenASGqsTdPd-t_7asX7qTsLQChyDjcUG2AArLNluqawPlFSM8u8mddmYUIAvAchXUILi9j1YD-r6TCx7jBl-Do/s1600/Untitled-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="815" data-original-width="1600" height="323" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjy_fvU5eFUDugo1kI6keGeDBkdmiCmjQ4qarmwcg930cqC0wgWBSuLhyphenhyphenASGqsTdPd-t_7asX7qTsLQChyDjcUG2AArLNluqawPlFSM8u8mddmYUIAvAchXUILi9j1YD-r6TCx7jBl-Do/s640/Untitled-1.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Isinya <i>cream</i>, sedikit encer. Dikemas dalam bentuk <i>jar</i>. Ada spatulanya juga agar lebih higienis, walaupun aku sendiri lebih suka langsung comot pake jari. Ketika pertama kali dipakai rasanya agak tebal di kulit. Tapi setelah beberapa saat creamnya akan meresap. Kulit tetap lentur jadi nyaman untuk dipakai semalaman. Fungsi dari <i>sleeping mask</i> ini adalah untuk menghidrasi kulit sekaligus membantu proses peremajaan kulit sepanjang malam. Untuk penggunaannya cukup 2x saja seminggu.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<b>Cara pemakaian</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bersihkan wajah menggunakan <i>facial wash</i></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Gunakan <i>treatment essence</i> dengan cara tuang secukupnya di telapak tangan lalu tepuk-tepukan pada wajah agar meresap dengan baik</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Oleskan serum tipis-tipis (biasanya aku hanya menggunakannya pada malam hari)</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Oleskan <i>eye cream</i> di area kulit sekitar mata</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Gunakan <i>day cream</i> pada siang hari atau <i>night cream</i> pada malam harinya</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Khusus untuk perawatan malam, akhiri dengan mengoleskan <i>sleeping mask</i> secara merata pada wajah dan biarkan semalaman</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Aku sudah sebulan lebih rutin menggunakan rangkaian produk Wardah Renew You. Hasil yang paling terasa adalah kulitku menjadi lebih lembab, kenyal dan sehat. Selama ini permasalahan kulit terbesarku adalah kulit kering dan aku sangat terbantu dengan produk dari Wardah ini. Untuk <i>dark circle</i> dan garis-garis halus mungkin memang tidak akan hilang dengan mudah tapi aku cukup bisa memaklumi. Kalau ada cara cepat menghilangkan tanda penuaan, operasi plastik dan perawatan <i>anti aging</i> mahal mungkin nggak kan laku.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<b>Repurchase?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hmmm... aku masih penasaran pengen nyoba produk <i>anti aging</i> lain. Tapi bukan tidak mungkin aku akan kembali lagi ke Wardah mengingat selama ini kulitku udah cocok dengan produk-produk dari Wardah.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Menjaga kulit tetap cantik adalah bagian dari investasi masa depan. Tua itu pasti, tapi cantik itu pilihan. Mudah-mudahan aku bisa terus konsisten merawat kulitku. Gimana dengan kalian? Ada yang pernah mencoba Wardah Renew Series? Share juga ya pengalaman kalian.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-86854923203371336522019-08-14T00:04:00.006-07:002022-08-19T03:24:54.002-07:00Rekomendasi Lip Cream Nude 'Mocha Loca' dari Brunbrun Paris<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZfMMC3q_0gayGjDkByZWh0kk9f5-vbwIroGg0PJw5o_C5_rfgNiYAQESWvI6cG3D5E50aIKyY-PHiZBAY8fzfHeiet1YCDcJgRRZGH50zl4MqHZVE7mkv7PrE-5absFKqsu1G2JFV95I/s1600/2019-08-13+05.28.18+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1278" data-original-width="1600" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZfMMC3q_0gayGjDkByZWh0kk9f5-vbwIroGg0PJw5o_C5_rfgNiYAQESWvI6cG3D5E50aIKyY-PHiZBAY8fzfHeiet1YCDcJgRRZGH50zl4MqHZVE7mkv7PrE-5absFKqsu1G2JFV95I/s400/2019-08-13+05.28.18+1.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Halo <i>lip cream lovers.</i> Kali ini aku mau nge-<i>rievew lip cream</i> yang terakhir kali kubeli, tapi belum sempet ku-<i>review</i> sampai sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Lagi-lagi aku beli lip cream dari <b>Brunbrun Paris</b>. Seperti yang pernah kuulas sebelumnya <a href="https://www.pinkylova.com/2018/06/racun-alert-review-brun-brun-paris-lip.html?m=0#more" target="_blank">https://www.pinkylova.com/2018/06/racun-alert-review-brun-brun-paris-lip.html?m=0#more</a>, brand ini memang jadi salah satu favoritku karena kualitasnya, kemasannya yang ekonomis dan harganya yang <i>adorable</i>. Kali ini aku memilih <i>lip cream</i> warna coklat "Mocha Loca". Warna yang sebenernya jauh dari zona nyamanku. Selama ini tiap beli lipstik atau <i>lip cream </i>pasti nggak jauh dari tone warna pink. Sekali-sekali aku pengen tampil beda aja. Apalagi belakangan ini warna coklat cukup ngehits.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bicara soal tekstur, aku merasakan perbedaan yang cukup nyata dibanding <i>lip cream</i> yang kubeli sebelumnya. Mungkin karena ini bukan seri <i>chek and eye</i> (tidak bisa untuk <i>blush on</i> dan <i>eye shadow</i>) jadi teksturnya lebih keset. Walau begitu aku nggak menemukan kendala saat mengaplikasikannya di bibir. Mudah nempelnya dan dapat menutupi bibirku yang gelap dengan sempurna.<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVmu_3Bd-zqKHqyEufwx_XpT5MPoozyIvDp-ZdTyz3EPgqKX-xQr5aDFFZFmuivZECzU6emAeNKiwVbl-pEK3uvM1fRqJtxIrmHsdU0VOyqdBWycUoDnFVtYrle1IJRFVKoE1U_-KzWGA/s1600/2019-08-13+10.10-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1283" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVmu_3Bd-zqKHqyEufwx_XpT5MPoozyIvDp-ZdTyz3EPgqKX-xQr5aDFFZFmuivZECzU6emAeNKiwVbl-pEK3uvM1fRqJtxIrmHsdU0VOyqdBWycUoDnFVtYrle1IJRFVKoE1U_-KzWGA/s320/2019-08-13+10.10-1.jpg" width="256" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Daaannn, ini dia hasilnya... Ekspektasinya sih pengen kayak Kylie Jenner gitu, tapi kalau wajah udah beda ya beda aja ya. Haha. Jujur warna ini jauh banget sama <i>personality-</i>ku. Aku juga ngerasa wajahku jadi terlihat kusam. Padahal ketika di<i>swatch</i> di tangan warna ini cantik banget. Yaahh, mungkin aku harus nerima kenyataan bahwa nggak semua orang cocok dengan warna <i>lip cream</i> coklat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi bukan berarti <i>lip cream</i> ini teronggok begitu saja di kotak <i>make up</i> sampai bulukan. Aku mengakalinya dengan mencampur warna ini dengan warna Foxy Red dari lipstik <b>Silky Girl</b> yang kupunya. Btw, ini lipstik andalanku selama ini.<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4uZT31r5a7pnL9HyG5gUM5Tx0DHJuZTDRKzUebFR6ciHwckBvLVXMXKMm2wp8oFFB7K4zO-IJnuUT3tvx17Ex6V0UQkDkh8M-f4vIAOXrPUCf5fXfeIDIGSYhVhiyyOKvXFeZUe0NLXE/s1600/2019-08-13+06.13.02+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1593" data-original-width="1600" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4uZT31r5a7pnL9HyG5gUM5Tx0DHJuZTDRKzUebFR6ciHwckBvLVXMXKMm2wp8oFFB7K4zO-IJnuUT3tvx17Ex6V0UQkDkh8M-f4vIAOXrPUCf5fXfeIDIGSYhVhiyyOKvXFeZUe0NLXE/s320/2019-08-13+06.13.02+1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA6p2T5bwoQWRTjkhyjy2LhGN6-BlZiLW0yeZrg_81A9_aqclegtvr_vYXtOkk4wN8HYoad45O8iOUD4pR9wko4x9wh_7dxo0Fsqx-WKuIZii8rioBDg8CEb0lrJwdrCZyWQBCDlN0rXs/s1600/2019-08-13+06.13.20+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1593" data-original-width="1600" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA6p2T5bwoQWRTjkhyjy2LhGN6-BlZiLW0yeZrg_81A9_aqclegtvr_vYXtOkk4wN8HYoad45O8iOUD4pR9wko4x9wh_7dxo0Fsqx-WKuIZii8rioBDg8CEb0lrJwdrCZyWQBCDlN0rXs/s320/2019-08-13+06.13.20+1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRdysocs2g37J_cwGrIzwNHFoaokAMrh8Ji62fnGBPNgG3R6GsYzwhpiB9ytoO4yyr76UTyS_E5XkR-SlqbxAyCrVgIQ2QuPicOVJWoMs_gjwxNrL0OtU47q-C1_oYj7pN0o7-YGCxQRA/s1600/2019-08-13+06.10.14+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1593" data-original-width="1600" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRdysocs2g37J_cwGrIzwNHFoaokAMrh8Ji62fnGBPNgG3R6GsYzwhpiB9ytoO4yyr76UTyS_E5XkR-SlqbxAyCrVgIQ2QuPicOVJWoMs_gjwxNrL0OtU47q-C1_oYj7pN0o7-YGCxQRA/s320/2019-08-13+06.10.14+1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">(Kiri: Foxy Red Silky Girl, </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">kanan: Mocha Loca Brun-Brun)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, setelah di<i>blend</i> warna yang tadinya gelap jadi sedikit lebih cerah karena ada campuran warna orangenya. Ini jadi tips juga buat kalian yang pengen pake <i>lip cream </i>warna coklat tapi nggak mau terlihat kusam. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3bZDQ21g6kEw-q5Mgkaj7ZbDAEQDSRL5SYYXYrHyXbfTpYaSDFwYXnO52CIU-32ZPxhjx9B4HBmwmUHhNVq_vPL7orHlTAABwfiboOUyS0ictFqKCSY807vdoMSAM3rnBjDSOnTGv12o/s1600/2019-08-13+10.12.30+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1283" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3bZDQ21g6kEw-q5Mgkaj7ZbDAEQDSRL5SYYXYrHyXbfTpYaSDFwYXnO52CIU-32ZPxhjx9B4HBmwmUHhNVq_vPL7orHlTAABwfiboOUyS0ictFqKCSY807vdoMSAM3rnBjDSOnTGv12o/s320/2019-08-13+10.12.30+2.jpg" width="256" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Hasilnya seperti ini. <i>Better</i> kan?</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
Dari segi ketahanan, seperti umumnya <i>lip cream mate, lip cream</i> ini cukup tahan lama meski sudah dipakai untuk makan dan minum. Tidak <i>cracky</i>. Rasanya juga ringan di bibir jadi nyaman untuk dipakai sehari-hari.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah gimana nih setelah baca <i>review</i> ini tertarik untuk mencoba?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-52908906052856400492019-08-09T00:11:00.005-07:002022-08-19T13:32:34.134-07:00Berburu Jajanan Pengobat Rindu di Alun-Alun Kidul Jogja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8tsH_J2kAVezC_u01OOxx8-EkA_145iUwPIGQXSuWN1eur70bKbz8AWgjTanU3YWvsp3nIHZZKIgfpDVtwz4QmgmyWLM9_8qlGHIhr4aX44knPb4y32lWcroVKBdIyDsaphYGZI62c5g/s1600/2019-08-09+12.44.48+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="476" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8tsH_J2kAVezC_u01OOxx8-EkA_145iUwPIGQXSuWN1eur70bKbz8AWgjTanU3YWvsp3nIHZZKIgfpDVtwz4QmgmyWLM9_8qlGHIhr4aX44knPb4y32lWcroVKBdIyDsaphYGZI62c5g/s640/2019-08-09+12.44.48+1.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nggak terasa 8 tahun sudah aku meninggalkan kampung halamanku di Jogja untuk tinggal di Bandung. Banyak hal yang aku kangenin dari Jogja, salah satunya kulinernya. Karena itulah, waktu mudik kemarin, aku puas-puasin berburu makanan yang udah lama kupengenin tapi nggak bisa kudapetin di Bandung.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<a name='more'></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Untuk mendapatkannya aku nggak perlu mencari kesana-kemari. Cukup datang ke Alun-Alun Kidul. Di sana banyak sekali jajanan enak, murah meriah, yang begitu ngelihat aja langsung ngingetin aku pada masa-masa tinggal di Jogja dulu.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tapi entah kenapa, waktu itu aku nggak kepikiran untuk nulis di blog. Sekarang nyesel deh karena nggak punya foto yang <i>proper</i> untuk di<i>share</i>. Nggak papa lah ya, pakai foto seadanya. Yuk langsung simak apa aja yang berhasil kudapat.<br />
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Nasi Kucing dan Es Teh Manis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz2wEyCKnzPwzouuQLonqeV_zwlYLoFzmwgmTIPUZ00PaoFHhH9W4MU_fuzA8zZuik3tajA2GH8-R5e2rWuhLxGRFBapJi-sXoQaIHhyphenhyphenjLX0nMFrYvyj3yosgR9DPZVxr3yzTiGUit7Jg/s1600/2019-08-09+09.24.49+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1203" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz2wEyCKnzPwzouuQLonqeV_zwlYLoFzmwgmTIPUZ00PaoFHhH9W4MU_fuzA8zZuik3tajA2GH8-R5e2rWuhLxGRFBapJi-sXoQaIHhyphenhyphenjLX0nMFrYvyj3yosgR9DPZVxr3yzTiGUit7Jg/s400/2019-08-09+09.24.49+1.jpg" width="300" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;"><b>Nasi Kucing</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Harga: 2k</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Lokasi: Alun-Alun Kidul</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Ini adalah salah satu makanan wajib yang harus dicoba saat datang ke Jogja. Untuk mendapatkannya mudah banget. Nggak harus ke alun-alun sebenernya karena hampir di sepanjang jalan di Jogja ada saja penjual nasi kucing. Harganya pun sangat terjangkau. Cukup dengan selembar uang dua ribuan kita udah bisa dapet sebungkus nasi kucing. Tapi aku nggak jamin satu bungkus akan cukup untuk mengenyangkan perut. Porsinya emang dikit banget. Tapi justru itu keunikannya. Bikin kita pengen nambah lagi dan lagi.</div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kali ini aku membeli nasi kucing dengan lauk tumis tempe. Ada juga yang isinya sambel teri. Tapi berhubung masih banyak jajanan yang ingin kucicipi jadi aku cuma beli 1. <br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sebagai teman makan nasi ada berbagai lauk yang bisa dipilih seperti mendoan, bacem, telur puyuh dan sate usus.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
O ya, aku juga memesan segelas es teh manis. Ini masuk dalam <i>wishlist-</i>ku loh! Kok es teh aja sampai masuk <i>wishlist</i>? Iya, aku suka banget dengan es teh di Jogja yang nggak pernah nanggung rasanya. Tehnya kental, gulanya banyak, begitupun dengan es batunya. Mantap!<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Bakwan Kawi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbXSDVG3eIlez4JrKqyeQfJK6SpFZyZxkCqQVk6aFPB5WGbpvTRZJfwxL3phANkTLHWwucinBj-SQXY3p-6F3peTkZ5_RRkvbjYg4_yvyrqhSD18vh0NY292nFSxVoUwnQ6mdarbUcx2I/s1600/2019-08-09+09.27.18+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1203" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbXSDVG3eIlez4JrKqyeQfJK6SpFZyZxkCqQVk6aFPB5WGbpvTRZJfwxL3phANkTLHWwucinBj-SQXY3p-6F3peTkZ5_RRkvbjYg4_yvyrqhSD18vh0NY292nFSxVoUwnQ6mdarbUcx2I/s400/2019-08-09+09.27.18+1.jpg" width="300" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;"><b>Bakwan Kawi</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Harga: 5k</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Lokasi: Alun-Alun Kidul</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Dulu di SMPku ada penjual bakwan kawi yang selalu laris diserbu siswa pada jam istirahat. Setelah lulus aku udah nggak pernah lagi menemukan makanan ini. Waktu nemuin ini di Alkid rasanya seneng banget! Lebih seneng lagi karena ternyata rasanya sama seperti bakwan kawi di SMPku dulu.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekilas tampilannya memang mirip bakso malang ya, tapi sebenernya berbeda. Kuah bakwan kawi rasanya lebih ringan dibanding bakso malang. Isinya ada bakso, daun bawang dan bakwan aci yang kriuk di luar tapi kenyal di dalam. Aku sengaja tidak terlalu banyak menambahkan saos dan kecap agar tidak merubah rasa kuahnya. Begitupun dengan sambalnya. Bukan apa-apa sih, cuma takut perut mulas aja. 😅</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Terang Bulan Jadul</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6HPzPiye6tRCJAw0INyIc42ONASLqLpWu5WaoAQ4kOocesCVAwBUKquQKRLuzRZbn2F_FR02v4mqK9g7oYFzv4l1LIcNLAMHK9ufHjacbWbHHla5wktMo-KUoUlKyCJULfZNVOz_VrUE/s1600/2019-08-09+09.27.49+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1069" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6HPzPiye6tRCJAw0INyIc42ONASLqLpWu5WaoAQ4kOocesCVAwBUKquQKRLuzRZbn2F_FR02v4mqK9g7oYFzv4l1LIcNLAMHK9ufHjacbWbHHla5wktMo-KUoUlKyCJULfZNVOz_VrUE/s400/2019-08-09+09.27.49+1.jpg" width="266" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;"><b>Terang Bulan Jadul</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Harga: 6k</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Lokasi: Alun-Alun Kidul</span></div>
<br />
Aku nggak tau nama persisnya apa. Tapi banyak yang menyebutnya dengan nama terang bulan jadul. Meskipun menurutku, tekstur dan rasanya berbeda dengan terang bulan yang biasa di jual di pinggir jalan. Di dalamnya terdapat olesan mentega, susu coklat dan taburan gula halus. Seingatku, terakhir kali makan jajanan ini waktu masih SD. Dulu harganya cuma dua ratusan, sekarang harganya jadi enam ribu. Agak mahal sih, mungkin karena di tempat wisata juga. Walaupun begitu aku puas karena rasanya masih otentik.</div>
<br />
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Tempura dan Sempol Ayam</b><br />
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3aZKhXBn5hr0Nuk4nKfZJMW_iBEHzmvfWmYrK06br_P2cOZvmQf75dFOCaFB6Lwzls6evgeCH8yybSVSV9cJi-Qgji9D_QZFgqCvWmM0G1EqIRgwhnWTQNC1UFIaH1ClrR34XjMkoPQA/s1600/2019-08-09+09.25.13+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1205" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3aZKhXBn5hr0Nuk4nKfZJMW_iBEHzmvfWmYrK06br_P2cOZvmQf75dFOCaFB6Lwzls6evgeCH8yybSVSV9cJi-Qgji9D_QZFgqCvWmM0G1EqIRgwhnWTQNC1UFIaH1ClrR34XjMkoPQA/s400/2019-08-09+09.25.13+1.jpg" width="301" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;"><b>Tempura dan Sempol</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Harga: 1k/pcs</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Lokasi: Alun-Alun Kidul</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;"><br /></span></div>
Sebenarnya ini nggak masuk dalam <i>wishlist</i>-ku. Tapi begitu melihat ada penjual tempura, langsung deh kalap kepengen beli padahal udah jajan terang bulan dan bakwan kawi. Kebetulan ini juga jadi salah satu jajanan favoritku waktu kecil. Entah kenapa kok dulu aku bisa suka ya? Sekarang nyobain lagi rasanya biasa aja. Malah bisa dibilang <i>fail</i>. Tempuranya agak keras dan berminyak, rasanya juga seperti cuma tepung yang dicelup ke saos. Untungnya sedikit terselamatkan dengan sempol ayam yang rasanya <i>not bad</i> lah.</div>
<br />
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Bakpia</b><br />
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpmjyQN0o2wSLkqWERJJwRIbGCD3z6x72AbdgjBupuJNcTCBILzFCeMsKMhcmbTWqUqkOdKceFfdTTKreB1T4uV_RNAJ4uuLr6NGuBfwrZxVy0FynNOxkr6YzYOUTfwQG4rLEbIkgCDiI/s1600/2019-08-09+12.38.59+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="269" data-original-width="403" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpmjyQN0o2wSLkqWERJJwRIbGCD3z6x72AbdgjBupuJNcTCBILzFCeMsKMhcmbTWqUqkOdKceFfdTTKreB1T4uV_RNAJ4uuLr6NGuBfwrZxVy0FynNOxkr6YzYOUTfwQG4rLEbIkgCDiI/s400/2019-08-09+12.38.59+1.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;"><b>Bakpia</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Harga: 15k</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">Lokasi: Jl. Jend. Sudirman, Bantul</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;"><br /></span></div>
Kalau ini belinya bukan di alun-alun. Tapi karena masih ada hubungannya dengan kuliner Jogja, jadi sekalian aku <i>share</i> aja ya.</div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dulu waktu masih ngantor, bakpia menjadi oleh-oleh yang wajib dibawa dari Jogja. Kalo nggak, bisa-bisa aku di<i>-bully</i> sama temen-temen sedivisi. Biasanya aku membeli bakpia di pusat oleh-oleh di Malioboro atau jalan Kusumanegara. Aku baru tahu ternyata di dekat rumah, di daerah Bantul pun ada bakpia yang enak banget. Tepatnya di sebelah pasar Bantul. Nggak cuma sebagai tempat jualan bakpia. Di sini aku juga bisa menyaksikan langsung proses pembuatannya. Jadi bakpia yang kubeli bener-bener fresh from the oven. Masih anget!<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdtpSxj1-uhtRA40jmD8rYqIoNFM7c-Nh5Vn1C5YbnZEGzZHU4Mwk0NNdIyQrM-hluemyt6BiQNyqhDrFCvG35UFktuxYf-J81AuSADhHSthgCQscfKLuqtY4qAOHFWR3fKWnabcgbftg/s1600/2019-08-09+09.28.56+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1077" data-original-width="720" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdtpSxj1-uhtRA40jmD8rYqIoNFM7c-Nh5Vn1C5YbnZEGzZHU4Mwk0NNdIyQrM-hluemyt6BiQNyqhDrFCvG35UFktuxYf-J81AuSADhHSthgCQscfKLuqtY4qAOHFWR3fKWnabcgbftg/s400/2019-08-09+09.28.56+1.jpg" width="266" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ada berbagai rasa yang bisa dipilih. Kacang hijau, kumbu hitam, ubi ungu dan ubi madu. Kalau penasaran dengan semua rasanya, bisa juga kok dicampur dalam satu kotak.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Soto</b><br />
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUzwGyo8jlL6jAmVNVGH4G4gw0eCzHhGIhleYHuDmxbtPUj4sCqTWfbe4QI2lR9CAjWEfWaAedH9c0Xl5DtfcWty49_xlDxTjAYmxLd8FPEdZmxDl_g0T5TaDHtFinXXLlOkW8mP8kdM8/s1600/2019-08-09+09.38.14+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="581" data-original-width="772" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUzwGyo8jlL6jAmVNVGH4G4gw0eCzHhGIhleYHuDmxbtPUj4sCqTWfbe4QI2lR9CAjWEfWaAedH9c0Xl5DtfcWty49_xlDxTjAYmxLd8FPEdZmxDl_g0T5TaDHtFinXXLlOkW8mP8kdM8/s400/2019-08-09+09.38.14+1.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Seperti bakpia, ini juga bukan di alun-alun. Ini soto di jalan Srandakan, deket rumah mertua. Waktu itu aku habis sepedaan dengan suami, lalu sekalian mampir ke sini untuk sarapan. Tempatnya sederhana, tapi yang datang ke sini lumayan banyak. Sotonya enak. Rempahnya terasa. Khas jogja banget. Aku sulit menemukan soto seperti ini di Bandung karena kebanyakan yang dijual adalah soto Madura dan Lamongan.</div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Nggak cuma soto aja, aku juga menyempatkan diri untuk membeli bakso dan mie ayam. Mumpung lagi di Jogja. Kapan lagi bisa menikmati makanan yang sesuai dengan lidah. Sebab bakso dan mie ayam di Bandung agak beda rasanya. Kebetulan aku cuma beli di deket rumah. Tapi kalau yang menjadi favorit, untuk bakso ada di jalan Wonosari sebelah barat Kids Fun. Namanya bakso Baskom. Itu salah satu bakso terkenal di daerahku. tempatnya luas, pengunjungnya banyak, biasanya jadi persinggahan wisatawan sepulang dari pantai di Gunung Kidul. <br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kalau mie ayam aku paling suka mie ayam paha di jalan Kusumanegara, timur UST. Sayangnya sekarang udah tutup (Mohon info kalau ada yang tau mie ayam tersebut pindah ke mana).<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sedangkan untuk soto, sejauh ini belum ada bisa ngalahin lezatnya soto pak Aris di gang Bima, sebelah gedung barat UIN Sunan Kalijaga. Nggak tau deh sekarang masih ada atau enggak. Udah lama banget nggak ke sana. <br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ngomongin makanan Jogja, sebenernya masih banyak lagi yang pengen aku coba. Duh, jadi nggak sabar nunggu mudik tahun depan (Iya tau, masih lama 😔). Kalau boleh aku juga pengen tau dong pendapat kalian tentang makanan Jogja dan apa yang jadi favorit kalian?</div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br /></div><div><br /></div>Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-34586811286438887932019-08-06T18:04:00.004-07:002022-08-19T03:24:53.985-07:00Review Braga Art Cafe, Tempat Nyaman untuk Menepi dari Hiruk Pikuk Braga<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0-FA067q-RD45ozK0oHvPYwNCgblo9VbjPWieb8Xjhb_rnfdpqKUb9JEoFemnsg-Lys2ErcdPL_sh48pGZFpsaZAocg7yJvdCJjqNzIwYqKwN2SKQnsAT2ix6nwC0fTTAZwCgkaCSNSg/s1600/authentic-javanese-pendopo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="367" data-original-width="550" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0-FA067q-RD45ozK0oHvPYwNCgblo9VbjPWieb8Xjhb_rnfdpqKUb9JEoFemnsg-Lys2ErcdPL_sh48pGZFpsaZAocg7yJvdCJjqNzIwYqKwN2SKQnsAT2ix6nwC0fTTAZwCgkaCSNSg/s640/authentic-javanese-pendopo.jpg" width="640" /></a><span style="font-family: inherit; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></span></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sabtu kemarin aku kedatangan tamu temen-temen kuliah yang sekarang udah tinggal luar kota. Berhubung mereka udah pada <i>eneg</i> liat mall, kami pun mencari alternatif tempat lain untuk bertemu. Salah satu di antara kami mengusulkan untuk bertemu di Braga. Semua langsung menyetujuinya. Emang sih, kalo nyari tempat yang suasananya Bandung banget, Braga menjadi salah satu tempat yang pas untuk dikunjungi.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sayangnya aku nggak sempet jalan-jalan kemarin karena temenku yang emang udah duluan sampai, udah kelaparan dan langsung mengajak makan. Kebetulan tidak jauh dari tempat kami berdiri ada sebuah cafe, namanya Braga Art Cafe. Kami pun memutuskan untuk ke sana. Karena namanya <i>art cafe, </i>dalam bayanganku <i>cafe</i><i><i> </i></i>ini<i> </i>berkonsep seperti galeri seni. Di mana terdapat deretan lukisan dan benda-benda seni lain yang akan memanjakan mata pengunjung sembari menikmati makanan. Tapi ternyata aku salah. Nuansa seperti itu hampir tidak terlihat. Justru yang lebih menonjol dari cafe ini adalah nuansa tradisionalnya. Terutama di lantai atas. Terdapat banyak ornamen kayu termasuk pada hiasan dinding dan tiang-tiang penyangga. Suasananya sedikit mengingatkanku pada salah satu cafe di Bali. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieyRWPqXDCafDmTZCV3hAh_m-B9OpR_PSZbE-Q6D1CAPAv-edSIt6vMzuBDWNjVZEA-nb-UPnPUBcWG27ponf3AoJR_k2rLtlMkbsIl6Umh51WgBiS0OMUJer2Hbelsg-MgwkNyXONNOI/s1600/2019-08-07+07.32.12+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieyRWPqXDCafDmTZCV3hAh_m-B9OpR_PSZbE-Q6D1CAPAv-edSIt6vMzuBDWNjVZEA-nb-UPnPUBcWG27ponf3AoJR_k2rLtlMkbsIl6Umh51WgBiS0OMUJer2Hbelsg-MgwkNyXONNOI/s400/2019-08-07+07.32.12+1.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibfsNtR1f-f9LrfRGlUcrH-6oD-NY9SijCFzcI0lFI66vuDj6ELYc3GPDfFqbkbFhinwGu4sunJMd7ayyxMVTbAh70mwYvvZabHZx8IG9VlrZftpzi3CexCwDZdSAh59eSwM0OM-acAx4/s1600/2019-08-07+07.34.14+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibfsNtR1f-f9LrfRGlUcrH-6oD-NY9SijCFzcI0lFI66vuDj6ELYc3GPDfFqbkbFhinwGu4sunJMd7ayyxMVTbAh70mwYvvZabHZx8IG9VlrZftpzi3CexCwDZdSAh59eSwM0OM-acAx4/s400/2019-08-07+07.34.14+1.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgThOcbM5klijQdslBsNYzgVvhwmH2YzWrtjsNP5BF32aO6l6eTHGnYn-GMTD0bMsiUCG8D4fue8GovBUiB9sqGqQBuar4U8vuS2g52akbpMx5yAL-HpYDBD27EL_zvd-R709-71H9OC-s/s1600/2019-08-07+07.33.53+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgThOcbM5klijQdslBsNYzgVvhwmH2YzWrtjsNP5BF32aO6l6eTHGnYn-GMTD0bMsiUCG8D4fue8GovBUiB9sqGqQBuar4U8vuS2g52akbpMx5yAL-HpYDBD27EL_zvd-R709-71H9OC-s/s400/2019-08-07+07.33.53+1.jpg" width="400" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sebenarnya aku lumayan nggak nyangka karena di tengah ramainya kota Braga ternyata ada juga <i>cafe</i> yang tenang, dengan musik-musik santai dan interior yang bikin pengunjung betah berlama-lama.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kalau bukan karena kebutuhan foto-foto buat ngisi <i>feed</i> Instagram aku lebih memilih untuk datang ke tempat yang tenang dan nyaman seperti ini dibanding ke <i>cafe</i> <i>hits</i> tapi <i>waiting list-</i>nya panjang banget, bising pula karena dipenuhi anak-anak abg (yang kadang bikin aku ngerasa "udah bukan umurnya aku dateng ke tempat kayak gitu. 🙁)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6Y2_Tw7aRYRK8lSyRNrA-CRXiha6EDYNAHEvm8RatSUcQ_5gW0BjPvY3NtH4F2fPn952bO5deUvK6OA1zS0nZaBmIzuEP8pHArohdZSl6arRlW5xYhU5n03BhKXzUjuzp1rAtodyjODc/s1600/2019-08-07+07.27.21+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="562" data-original-width="1000" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6Y2_Tw7aRYRK8lSyRNrA-CRXiha6EDYNAHEvm8RatSUcQ_5gW0BjPvY3NtH4F2fPn952bO5deUvK6OA1zS0nZaBmIzuEP8pHArohdZSl6arRlW5xYhU5n03BhKXzUjuzp1rAtodyjODc/s400/2019-08-07+07.27.21+1.jpg" width="400" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Berbeda dengan di lantai atas, di bawah interiornya lebih modern meskipun tetap tidak meninggalkan unsur utama yaitu kayu. Terdapat meja bar besar sebagai <i>point of view-</i>nya. O iya, semua tempat di sini adalah <i>smoking area</i>. Jadi bagi yang tidak merokok atau membawa anak kecil kusarankan memilih duduk di lantai atas, di area terbuka supaya tetap bisa menghirup udara segar.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Untuk makanannya, Braga Art Cafe ini menawarkan beragam menu, dari tradisional hingga <i>western</i>. Harganya pun cukup terjangkau, standar <i>cafe-cafe</i> di Bandung. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku memesan <i>lemon tea</i> dan <i>penne carbonara</i>. <i>Lemon tea</i> nya enak, manisnya pas dan tidak terlalu asam. <i>Penne carbonara-</i>nya juga enak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu aku juga sempat mencicipi makanan suami. Dia memesan<i> java bistik</i>. Ini perpaduan unik <i>western</i> dengan tradisional. Steak dilumuri dengan saus yang entah apa namanya tapi dominan banget rasa manisnya. Sebenarnya aku sendiri tidak terlalu suka. Tapi bagi penyuka manis hidangan ini bisa jadi pilihan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI3F6GJnqhUc5bKYUoaEqwPOZ9R_e_hC4qdY6wK8IM4Wdb65M-0KR4apY1MiB7c7GDaLzrax4zCueZuepSrdiWtuCzXueGEXLNmVffcP_syOqJq6JC38zJIkmR19EygAd9HrnbrBDOJGs/s1600/2019-08-07+07.30.20+1.jpg" imageanchor="1"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI3F6GJnqhUc5bKYUoaEqwPOZ9R_e_hC4qdY6wK8IM4Wdb65M-0KR4apY1MiB7c7GDaLzrax4zCueZuepSrdiWtuCzXueGEXLNmVffcP_syOqJq6JC38zJIkmR19EygAd9HrnbrBDOJGs/s400/2019-08-07+07.30.20+1.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="font-size: 12.8px; text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-small;">Harga</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Penne Carbonara: 35k</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Java Bistik: 37k</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Lemon Tea: 15k</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Over all </i>nggak nyesel deh datang ke sini. Teman-temenku pun kelihatannya cukup menikmati. Kami bisa mengobrol puas dengan nyaman sambil melahap makanan yang disajikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-small;">Braga Art Cafe</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><a data-atyp="prec" data-url="intent://www.google.com/maps/place//data=!4m2!3m1!1s0x2e68e63aa44fffc7:0x25be16158aa6abd5!11m1!4b1?entry=s&sa=X#Intent;scheme=http;package=com.google.android.apps.maps;S.browser_fallback_url=https://www.google.com/maps/place//data%3D!4m2!3m1!1s0x2e68e63aa44fffc7:0x25be16158aa6abd5!11m1!4b1%3Fentry%3Ds&sa%3DX;end" data-ved="0ahUKEwiSlfvQxu_jAhWRinAKHXzFA9AQ4kAIPDAJ" href="https://www.blogger.com/null" jsaction="bct.cba" role="link" style="background-color: white; color: #1967d2; cursor: pointer; max-height: 999999px;" tabindex="0"></a></span></div>
<span style="font-size: x-small;">Jl. Braga Indonesia No.68,</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Kec. Sumur Bandung,</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Kota Bandung, Jawa Barat, 40111</span><br />
<span style="font-size: x-small;">(Seberang Braga City Walk)</span><br />
<div class="PZPZlf kno-fb-ctx" data-dtype="d3ifr" data-local-attribute="d3adr" style="max-height: 999999px;">
<div class="JvjgDd drgK9b" style="color: #191919; display: table-cell; line-height: 20px; max-height: 999999px; padding: 8px 12px 8px 0px; vertical-align: middle;">
<span style="max-height: 999999px;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></div>
</div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-29223817203827622892019-05-02T14:46:00.003-07:002022-08-19T03:24:53.985-07:00Kota Mini Lembang, Destinasi Wisata Instagramable yang Nggak Sekedar buat Foto-Foto Cantik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBmwZzhjl03IfkVUpziX2yNTsK9uEARUdYLxTKs_8UKBrDnp5t7sUufaFW9-i6M4Y3nxbcxILjfpMlBamLkAZ44htWfdBLwxhvbHoR2xvKghryoa6Gixc0Ej_bURq9lbU1A0JWaSjurKM/s1600/2019-05-03+04.11.09+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBmwZzhjl03IfkVUpziX2yNTsK9uEARUdYLxTKs_8UKBrDnp5t7sUufaFW9-i6M4Y3nxbcxILjfpMlBamLkAZ44htWfdBLwxhvbHoR2xvKghryoa6Gixc0Ej_bURq9lbU1A0JWaSjurKM/s640/2019-05-03+04.11.09+1.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Tempat wisata di Lembang emang nggak pernah ada habisnya. Belum tuntas mengunjungi satu tempat wisata, udah bermunculan lagi tempat wisata lain yang tentunya menambah daftar panjang keinginan untuk main ke Lembang. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Salah satu yang kumaksud adalah Kota Mini, yang masih satu kawasan dengan Floating Market, Lembang. Kira-kira 5 tahun yang lalu aku berkunjung ke Floating Market, tempat ini masih tertutup untuk umum dan baru berupa hamparan tanah yang mulai dibangun. Tidak disangka, kali kedua datang, tempat ini sudah menjelma deretan rumah-rumah cantik bergaya Eropa yang ramai didatangi pengunjung.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Btw, ini pertama kalinya aku ngebolang jauh lagi setelah lahiran. Meski bawa bayi, aku nggak terlalu khawatir karena temen-temen yang ikut emang udah luwes ngemong bayi. Jadi jalan-jalan kali ini aku justru bisa rileks. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kedatangan kami ke Lembang sebenernya dalam rangka menemani salah satu teman yang baru datang dari Medan untuk kerja di Bandung. Sebelum mulai kerja, dia pengen diajakin jalan-jalan dulu. Tadinya sih mau ke Farm House, tapi berhubung aku udah beberapa kali ke sana jadi aku mengusulkan ke Kota Mini aja. Kebetulan banget tempat ini merupakan <i>wishlist</i>ku dari lama.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4sNRUexkgIPS0VQ_baxY_AWkdsCqbVrdKfk8H1JKJauuU6_Bzqv8wMRTO6OXKqKcmo1ruoWgezVDMoXPrpPtGyZtusgjwcdGJokJ9_ZCFR-3BWuBaOLGQgd_QIxcwy4Yu6tzZnBKdxCk/s1600/2019-05-03+04.08.25+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4sNRUexkgIPS0VQ_baxY_AWkdsCqbVrdKfk8H1JKJauuU6_Bzqv8wMRTO6OXKqKcmo1ruoWgezVDMoXPrpPtGyZtusgjwcdGJokJ9_ZCFR-3BWuBaOLGQgd_QIxcwy4Yu6tzZnBKdxCk/s640/2019-05-03+04.08.25+1.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Karena letaknya ada di dalam Floating Market, untuk masuk ke Kota Mini, terlebih dulu kami harus membeli tiket masuk ke Floating Market sebesar 25 ribu rupiah. Dengan harga segitu kami udah dapat menikmati <i>welcome drink</i> dan mengelilingi taman-taman tematik yang ada di Floating Market sepuasnya. Untuk tiket masuk ke Kota Mini sendiri, kami harus membayar lagi sebesar 25 ribu rupiah. Pengunjung akan mendapatkan sebuah kartu yang bisa di <i>top up</i> untuk mencoba berbagai wahana yang ada di dalamnya. Berhubung aku niatnya cuma foto-foto, jadi nggak ku <i>top up</i> lagi deh. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Nah wahana yang kumaksud adalah wahana profesi yang ada di tiap-tiap rumah. Ada beragam profesi yang bisa dicoba oleh anak-anak, lengkap dengan kostumnya. Mulai dari dokter, pemadam kebakaran, polisi, seniman, koki, hingga princess juga ada. Tentunya hal ini akan menjadi pengalaman seru buat anak-anak. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9U2ajMJgHiVkoZdEmuOFPTjC0_XvbbUCaLBk4-Np6wzAUlOb5p657gA3eS4i5SHBSDhsD5LXK_oY4rlCYvlCPY_LgIxT8_HXL8Z4AXJZ1zSVmBPSgFZB7pkLX2nGlPd3HFTru4Dcpdkk/s1600/2019-05-02+06.30.45+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9U2ajMJgHiVkoZdEmuOFPTjC0_XvbbUCaLBk4-Np6wzAUlOb5p657gA3eS4i5SHBSDhsD5LXK_oY4rlCYvlCPY_LgIxT8_HXL8Z4AXJZ1zSVmBPSgFZB7pkLX2nGlPd3HFTru4Dcpdkk/s640/2019-05-02+06.30.45+1.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhQg3NAGipe6Vux5KUllUDNZzWKiKAjAiLqW69ZeZdTzAw1InZSlLLkkGBhL36LBJXlwkWxbkRXrHFeVF253xu6_FwYgdEs16hvmQJ_mRPBACybyuDFxermo_nm92bRRPL-nJ2yGBSZxE/s1600/2019-05-02+10.13.55+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhQg3NAGipe6Vux5KUllUDNZzWKiKAjAiLqW69ZeZdTzAw1InZSlLLkkGBhL36LBJXlwkWxbkRXrHFeVF253xu6_FwYgdEs16hvmQJ_mRPBACybyuDFxermo_nm92bRRPL-nJ2yGBSZxE/s640/2019-05-02+10.13.55+1.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Bagi orang dewasa, bisa memanfaatkan tempat ini sebagai background untuk berfoto-foto ria. Semua bagian di tempat ini memang di desain instagramable banget. Pastikan punya stok pose yang banyak biar nggak mati gaya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPUFxo6pkt7JGOGzoBr2oduuAbr-0DaQ4tIV2iMFXDTiJ8p6rk_bBm34LN4GuYuGefIUqLYzzC_Blz_K3Q3D6ILlVfsicV3hhvp8-WJ5lgd35JQke9sFICIg9U4sRU9gzr3Il35QXpt84/s1600/PicsArt_05-03-04.18.21.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPUFxo6pkt7JGOGzoBr2oduuAbr-0DaQ4tIV2iMFXDTiJ8p6rk_bBm34LN4GuYuGefIUqLYzzC_Blz_K3Q3D6ILlVfsicV3hhvp8-WJ5lgd35JQke9sFICIg9U4sRU9gzr3Il35QXpt84/s640/PicsArt_05-03-04.18.21.png" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sayangnya waktu itu lagi gerimis. Sempet hujan juga sebentar. Jadi kurang puas ngelilingin tiap area. Mudah-mudahan ke depan ada kesempatan lagi untuk datang ke sini. Syukur-syukur pas anak udah rada gedean. Jadi bisa ikut nyobain wahana profesi yang ada di sini (Colek suami ah).</div>
<br />Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-12532112657544049002019-04-29T02:44:00.002-07:002022-08-19T03:24:53.981-07:00Tetap Produktif Setelah Punya Bayi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd2mr0yyUyyhPV9UOWvNLRRTPbyEDeDu0woBd4MvN2rocCJtHjjFFI5Sv8AZK7nsg80NFOjLGZnYIbPnNImTxYkKDgrqDvgnWvkVhAhkj6m755wMdMOwYvl_jXQmHJVHa9dZgCTDrwPPw/s1600/1970-01-01+07.00.00+43.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="947" data-original-width="947" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd2mr0yyUyyhPV9UOWvNLRRTPbyEDeDu0woBd4MvN2rocCJtHjjFFI5Sv8AZK7nsg80NFOjLGZnYIbPnNImTxYkKDgrqDvgnWvkVhAhkj6m755wMdMOwYvl_jXQmHJVHa9dZgCTDrwPPw/s400/1970-01-01+07.00.00+43.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ibu rumah tangga tuh kerjanya ngapain aja sih? Jawabannya banyaaaakkk. Sibuk dan capeknya nggak kalah dibanding ibu yang kerja kantoran. Apalagi kalau udah punya <i>baby</i> yang diurus sendiri tanpa pengasuh. Rasanya 24 jam aja nggak cukup untuk melakukan semuanya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Seperti yang udah sempat kusinggung di tulisan sebelumnya <a href="https://www.pinkylova.com/2019/03/drama-baby-blues.html?m=1" target="_blank">https://www.pinkylova.com/2019/03/drama-baby-blues.html?m=1</a> Banyak banget hal yang berubah setelah punya anak. Salah satu yang paling kerasa adalah berkurangnya waktu untuk berkarya. Itu yang sempet bikin aku stres sampai-sampai kena <i>baby blues</i>.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sebagai pekerja seni, kepalaku sulit banget diajak istirahat. Selalu ada banyak ide yang berebut minta dituangkan. Bahkan kadang sampe nggak bisa tidur cuma gara-gara hal tersebut. Bayangin gimana rasanya jika ada banyak ide dan semuanya numpuk di kepala? Itulah yang membuatku memutuskan untuk tetap berkarya meski sibuk ngurus <i>baby</i>.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Setelah rehat sebulan pasca melahirkan, aku kembali menjalani rutinitasku untuk menulis. Kebetulan aku sedang menyelesaikan sebuah novel autobiografi. Targetnya sih bisa beres sebelum lahiran tapi ternyata molor hingga dua bulan setelahnya. <br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dalam mengerjakan novel ini tantangannya lumayan berat. Kata orang, setelah melahirkan akan ada yang namanya trimester 4. Dan aku bener-bener ngrasain. Waktu itu <i>baby</i> Tayo masih 1 bulanan. Mungkin dia masih ngrasa ada di dalam perut kali ya, jadi maunya nempel terus kayak koala. Bahkan nggak jarang saat tidur pun dia akan langsung sadar dan nangis kalau ditaruh di kasur. Jadi mau nggak mau aku tetap beraktivitas sambil menggendong Tayo ke mana-mana. Begitu pun saat menulis. Tangan kiri untuk menggendong, tangan kanan untuk ngetik tulisan 😅. Untungnya sih cuma tinggal revisi akhir dan editing. Tepat di hari ulang tahunku akhirnya aku berhasil menyelesaikan tulisanku. Jadi semacam kado buat diri sendiri gitu. Hihii..<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Menginjak usia 3 sampai hampir 5 bulan ini si Tayo udah lebih mandiri. Dia udah mau main-main sendiri di kasurnya. Tapi sekarang waktu tidurnya jadi lebih berkurang, dan lebih aktif. Kalau dulu kerja nunggu <i>mood</i>, sekarang waktu tidur <i>baby</i> adalah waktu yang sangat berharga dan nggak boleh disia-siakan.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Setelah proyek novelku selesai, aku beralih fokus ke bisnis ilustrasi custom yang baru ku<i>launching</i> akhir tahun ini. Sebagai permulaan, aku membuat portofolio agar nantinya layak dipromosikan. Aku sangat menikmati prosesnya. Aku senang karena dapat menyalurkan hobi menggambarku. Yang agak pusing ketika order mulai berdatangan. Setiap orderan tentunya memerlukan <i>deadline</i> yang pasti, sementara jam kerjaku tidak dapat diprediksi. Bisa jadi aku udah nyalain laptop dari pagi, tapi sore baru bisa kerja karena Tayo nggak mau tidur juga. Atau sering juga, baru 10 menit ngerjain si Tayo udah nangis. Harus nenangin dulu dan ngajak main. Sejam kemudian baru bisa ngerjain lagi. Begitu seterusnya. Bener-bener dituntut untuk ekstra sabar. 😂<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kalau <i>deadline</i> udah semakin mepet, aku terpaksa harus menyediakan <i>bouncher</i> dan <i>stroler</i> di samping meja kerjaku supaya <i>baby</i> Tayo betah main sendiri. Itu lumayan bikin dia anteng sih. Yaaa... meski cuma beberapa saat.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah <i>deadline</i> ini aku menyiasati dengan meminta kelonganggaran waktu pada <i>costumer</i>. Jika normalnya aku bisa mengerjakan ilustrasi dalam waktu tiga hari misalnya, aku akan meminta waktu seminggu.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernah aku terpaksa menolak pekerjaan karena <i>deadline</i> yang mepet, kebetulan Tayo lagi sakit juga sehingga nggak mungkin aku bisa fokus ngerjain. Sedih sih, tapi yang namanya rejeki nggak kemana. Nggak lama setelah itu aku mendapat orderan lagi. <i>Alhamdulillah</i>, aku bisa menyelesaikannya tepat waktu.</div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Selain menggambar, aku juga hobi nulis blog. Karena sifatnya masih sekedar hobi, jadi aku nggak terlalu ngoyo. Nulisnya kalau ada waktu luang aja. Di malam hari misalnya, saat aku dilanda insomnia. Sejak dulu aku memang sering bermasalah dengan insomnia. Nggak tau deh sekarang, ini menjadi masalah atau justru sebuah berkah. Karena dengan begitu aku jadi bisa menulis. Kadang aku juga memanfaatkan waktu menjelang pagi. Setelah bangun untuk menyusui, lagi-lagi aku susah untuk langsung tidur lagi. Jadi aku mengisinya dengan menulis. Waktu-waktu seperti ini pikiran sedang jernih-jernihnya. Ditambah tidak ada distraksi dari mana pun sehingga aku bisa lebih lancar dalam menulis.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
O iya, setelah punya anak ada sedikit penyesuaian. Dari yang tadinya terbiasa ngetik di laptop, aku mulai membiasakan diri ngetik di handphone agar lebih fleksibel. Jadi begitu ada kesempatan langsung deh nulis.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dulu aku ngerasa nggak bisa fokus dalam banyak hal, tapi sekarang aku jadi sadar bahwa wanita itu adalah mahluk <i>multitasking</i>. Meski begitu aku tahu bahwa nggak semua hal bisa kukerjakan sekaligus. Kalau diturutin sebenarnya masih banyak hal yang pengen kuwujudkan. Tapi sekarang aku harus memilah, mana yang bisa kukerjakan sambil ngurus bayi dan mana yang harus kutunda dulu sampai anak besar nanti. Aku juga harus bisa mengatur prioritas. Sebagai ibu rumah tangga tentunya aku harus mendahulukan pekerjaan rumah, mengurus suami dan anak. Baru setelah itu aku mulai mengerjakan orderan menggambar. Jika masih ada sisa waktu atau sedang bosan menggambar, aku menulis blog.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Walaupun capek tapi aku berusaha untuk nggak banyak ngeluh karena aku sadar ini adalah pilihanku sendiri. Aku lebih nggak sabar kalau harus nunggu anak gede dulu baru berkarya. Sejauh ini aku berusaha nggak terlalu ngoyo karena bisa-bisa bukannya meredakan stres malah justru jadi pemicu stres. Tujuanku saat ini adalah melakukan hal yang kusukai. Kalau "menghasilkan" ya itu bonus.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBWdhTPMjUp0Xm3M-JlZ0BRjLfeyckEb1eCVFUS9RKWzXj79Dm_Ayqbdp3KdWGSdG_G-tgNZmpOqPdIAfWZgHzydbbVKYH3SAdi7Vbnsd8IIDkfYq0LqdBgSHFttnljZ1W_EFyZrXJfN8/s1600/PicsArt_04-29-03.44.22.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBWdhTPMjUp0Xm3M-JlZ0BRjLfeyckEb1eCVFUS9RKWzXj79Dm_Ayqbdp3KdWGSdG_G-tgNZmpOqPdIAfWZgHzydbbVKYH3SAdi7Vbnsd8IIDkfYq0LqdBgSHFttnljZ1W_EFyZrXJfN8/s400/PicsArt_04-29-03.44.22.jpg" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Aku nggak menampik bahwa aku juga ingin memiliki penghasilan sendiri di luar gaji suami. Tapi aku nggak mau terlalu ambisius. Takutnya justru tugas utamaku sebagai seorang istri dan ibu malah keteteran. Aku percaya bahwa rejeki itu nggak seperti ilmu matematika, di mana satu ditambah satu sama dengan dua. Mau ibu rumah tangga atau wanita karir, ketika seorang wanita ikhlas menjalani kodratnya, di situlah sebenarnya letak pintu rejeki yang akan dibukakan oleh Allah untuk kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-51563049820355133452019-04-19T08:46:00.000-07:002022-08-19T03:24:53.993-07:00Silly Gilly Daily: Rekomendasi Bacaan untuk Para Introvert<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqUmwnqsS51pJKFdT9WxWuicSutk0LbUHc3VkggJIcPlROIfzEQbOfIA2dgkKu724A-JbLJvhHc9PKQEthM-GqkRPpjbODaqM2S7R6rNH4sUeAnPaazcQXNX8yykRY6IXEXsK1-QbYpSM/s1600/1970-01-01+07.00.00+22.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1599" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqUmwnqsS51pJKFdT9WxWuicSutk0LbUHc3VkggJIcPlROIfzEQbOfIA2dgkKu724A-JbLJvhHc9PKQEthM-GqkRPpjbODaqM2S7R6rNH4sUeAnPaazcQXNX8yykRY6IXEXsK1-QbYpSM/s640/1970-01-01+07.00.00+22.jpg" width="636" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Beberapa tahun ini buku dengan konsep <i>full colour</i> dengan gambar-gambar ilustrasi sedang naik daun. Ditandai dengan munculnya buku #88LOVELIFE karya fashion blogger Diana Rikasari dan ilustrator Dinda PS pada tahun 2015 (Kabarnya buku ini sempat ditolak oleh penerbit sebelum akhirnya menjadi buku <i>best seller</i>). Hingga baru-baru ini muncul buku yang fenomenal banget, <i>Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (nkcthi)</i> yang langsung terjual 5000 eksemplar di menit-menit pertamanya (Aku termasuk salah satu yang menunggu2 buku ini terbit. Sampai harus bolak balik ke toko buku karena selalu <i>sold out</i>). Kehadiran buku berilustrasi semacam ini menurutku memberi dampak sangat positif sehingga masyarakat antusias datang ke toko buku. Padahal dari segi harga buku ini tidaklah murah. Orang yang tadinya nggak suka membaca mulai tertarik dengan buku karena ilustrasinya. Bagi yang memang hobi membaca, mereka jadi punya alternatif bacaan yang nggak cuma berisi tulisan aja.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Di bulan April ini satu lagi buku ilustrasi yang turut meramaikan dunia perbukuan Indonesia berjudul <i>Silly Gilly Daily</i> yang ditulis dan digambar sendiri oleh Naela Ali. Sebagai penulis dan ilustrator, Naela Ali cukup produktif. Hanya dalam rentang waktu 2 tahun saja ia sudah melahirkan 6 buah buku. Diawali dengan buku berjudul <i>Things & Thougts I Drew When I Was Bored </i>berisi gambar dan catatan-catatan <i>random</i> yang ditulisnya. Dilanjutkan dengan <i>Stories for Rainy Days Series </i>yang sempat bertengger di rak buku <i>best seller</i>, <i>Floating on the Space </i>pada tahun 2018 dan yang terakhir <i>Silly Gilly Daily </i>yang baru saja terbit.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Seperti judulnya,<i> Silly Gilly Daily</i> bercerita tentang keseharian seorang gadis bernama Gilly yang memiliki sifat introvert. Aku senang karena lagi-lagi Naela Ali memilih tema yang dekat dengannya, sehingga apa yang ia sampaikan terasa sangat jujur dan <i>relate</i> dengan kehidupan pembaca. Sebagai seorang introvert aku merasa memiliki banyak kesamaan dengan tokoh Gilly. Selalu merasa cemas saat akan bertemu dengan klien, merasa lelah saat berada di keramaian, memilih jalan memutar demi agar tidak bertemu dengan orang lain dan masih banyak lagi sifat khas yang dimiliki orang-orang introvert. Bisa dibilang 80% isi dari buku ini aku banget.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo0qyvI-SgdrruCLczxwY2BYas6OtcsqoZZ1NSIe5SEs9OmPRyGboH9tY06XVKavAQEIgrjMwSf_2cuA1S7_rKEYiR5RQsBblk6cDb40Voxrn_IZkQ-uwGJ_xx0h3MiPF6m_qq_27k23s/s1600/1970-01-01+07.00.00+21.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1594" data-original-width="1600" height="635" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo0qyvI-SgdrruCLczxwY2BYas6OtcsqoZZ1NSIe5SEs9OmPRyGboH9tY06XVKavAQEIgrjMwSf_2cuA1S7_rKEYiR5RQsBblk6cDb40Voxrn_IZkQ-uwGJ_xx0h3MiPF6m_qq_27k23s/s640/1970-01-01+07.00.00+21.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibVnASxHVfGhm-AO7Coy-8AqoLwg3wi1e5MzkIZkYSLqjctu_yGuKZePwr8x8z1aZavDKQhF-uPJ5hasp25OY20Kr1FieJCbOI-sIwyyrfD2LL3OoujXxKwQwuIepEPCzzBqyxlBbedMQ/s1600/1970-01-01+07.00.00+18.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1594" data-original-width="1600" height="635" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibVnASxHVfGhm-AO7Coy-8AqoLwg3wi1e5MzkIZkYSLqjctu_yGuKZePwr8x8z1aZavDKQhF-uPJ5hasp25OY20Kr1FieJCbOI-sIwyyrfD2LL3OoujXxKwQwuIepEPCzzBqyxlBbedMQ/s640/1970-01-01+07.00.00+18.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvjoaGNXnTsrS_6Gch59TFA3QaurGtiCoAEwwCbWITf2L1n03VzfLeld5oo19_0rGgV3ClehKDRTGoqKqULcjHz6DNrtiL-9U2AWyPN3eUyT1VguMnC6V-s6XR2gAqqL-G46xS6ZpiGHQ/s1600/1970-01-01+07.00.00+19.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1593" data-original-width="1600" height="635" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvjoaGNXnTsrS_6Gch59TFA3QaurGtiCoAEwwCbWITf2L1n03VzfLeld5oo19_0rGgV3ClehKDRTGoqKqULcjHz6DNrtiL-9U2AWyPN3eUyT1VguMnC6V-s6XR2gAqqL-G46xS6ZpiGHQ/s640/1970-01-01+07.00.00+19.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sayangnya potongan-potongan cerita semacam ini bukanlah yang pertama kali kulihat. Sebelumnya aku men<i>-follow</i> beberapa akun Instagram berisi ilustrasi tentang keseharian orang-orang introvet, yang kontennya tidak jauh beda dengan yang disajikan dalam buku ini. Selain itu, aku juga menyayangkan ada beberapa lembar halaman yang dibiarkan kosong. Entah sebagai jeda atau apa. Tapi aku merasa akan lebih baik jika halaman-halaman tersebut tetap diisi dengan ilustrasi atau tulisan juga (nggak mau rugi orangnya <i>teh</i>)</div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Meski begitu, buku ini tetap menarik bagiku terutama ilustrasinya. Termasuk ilustrasi untuk cover yang <i>cute</i> banget, bikin orang yang nglihatnya (aku maksudnya) langsung pengen beli. Jika sebelumnya Naela Ali selalu hadir dengan ilustrasi realis, kali ini ia menampilkan tokoh Gilly dengan gaya kartun yang lucu. Meski kartun, ciri khas Naela masih kental terasa dari goresan dan warna-warna <i>soft</i> yang dipilihnya. O ya, melihat kemiripan yang ada, dari postur, penampilan dan sifat sepertinya Gilly adalah representasi dari sang penulis sendiri. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Jika boleh berandai-andai, kayaknya seru nih kalau <i>Silly Gilly Daily </i>dijadikan film animasi series. Apalagi setahuku belum ada film animasi asli Indonesia yang diangkat dari buku dan menyasar penonton remaja. Buku ini merupakan awalan sempurna untuk mengenalkan tokoh Gilly. Selanjutnya masih banyak cerita yang dapat dieksplore mengenai Gilly dan kepribadian introvertnya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Buku ini cukup ringan untuk dibaca dan menghibur. Cocok untuk yang sibuk (ngurus <i>baby</i>) sepertiku ini tapi tetep pengen mengobati rasa haus akan buku. Secara keseluruhan aku memberi rating 8/10 untuk buku ini.</div>
<br />Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-57359627956489769332019-04-03T13:39:00.002-07:002022-08-19T03:24:53.995-07:00Review Film My Stupid Boss 2<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: justify;">Sejak kemunculannya di Youtube, aku udah </span><i style="text-align: justify;">excited</i><span style="text-align: justify;"> pengen nonton film ini. Tapi aku nggak berharap bisa nonton di bioskop karena ada bayi kecil yang nggak bisa ditinggalin. Ternyata eh ternyata, tanpa sepengetahuanku, suami udah beliin aku tiket nonton. Rejeki nggak boleh ditolak dong. Berangkatlah aku ke bioskop. Gantian suami yang jaga anak. Haha.</span></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Film ini merupakan lanjutan dari cerita <i>My Stupid Boss 1 </i>yang tayang tahun 2016 lalu. Kebetulan waktu itu aku juga nonton dan langsung jatuh hati sama karakter bossman yang unik, super duper nyebelin tapi juga lucu. Lalu apakah sequel yang kedua ini lebih baik dari yang sebelumnya? Yuk, kita bahas satu persatu.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Film <i>My Stupid Boss 2 </i>ini bercerita tentang perjalanan bossman ke Vietnam untuk mencari pegawai baru. Sebelumnya, di awal diceritakan bahwa banyak pegawai yang kabur karena kesal dengan sikap bossman yang pelitnya minta ampun. Berkali-kali para pegawai itu minta dibelikan mesin baru namun tidak disetujui oleh bossman. Padahal mesin lama sudah rusak saking tuanya. Ironisnya si bos ini baru saja pamer motor baru yang dibelinya dengan harga mahal. Tapi ketika dimintai uang untuk kebutuhan kantor ia selalu mengaku tidak punya uang. Lalu kenapa kemudian Vietnam yang dipilih? Karena di sana, ia bisa merekrut pegawai dengan harga murah. Di Vietnam, si boss yang dasarnya emang nyebelin itu lagi-lagi berulah sehingga menimbulkan berbagai masalah. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUKrwo6wV6eyf80KSO-U1ZcbI_2zhMYTZqHgTL9IhHqWdrOScJFa_Wg_NuAOblIv2JbRm0Hzg9_bejb5PIsUsN2zhC3fNWIwHBmdtYayu3COsRQqN0IpQsOHZ4SUwPY4aJHFh8F3l0Z0w/s1600/Screenshot_20190404-031841_YouTube.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUKrwo6wV6eyf80KSO-U1ZcbI_2zhMYTZqHgTL9IhHqWdrOScJFa_Wg_NuAOblIv2JbRm0Hzg9_bejb5PIsUsN2zhC3fNWIwHBmdtYayu3COsRQqN0IpQsOHZ4SUwPY4aJHFh8F3l0Z0w/s400/Screenshot_20190404-031841_YouTube.jpg" width="400" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ada sebagian orang yang bilang bahwa film ini kurang lucu. Tapi buatku sendiri lucu-lucu aja kok. Ya, emang ada beberapa candaan yang terasa basi karena udah pernah dibawakan di film sebelumnya. Tapi selebihnya, sebagai film komedi, menurutku <i>My Stupid Boss 2</i> ini cukup berhasil. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
<b>Spoiler Allert</b></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ada satu adegan di mana dua orang penagih hutang berpenampilan gengster datang ke kantor bossman. Berawal dari saling ejek mereka pun terlibat pertengkaran. Tapi bukannya saling baku hantam, mereka malah adu joged. Yang satu joged India (lengkap dengan hujan-hujannya, padahal di dalam ruangan), satunya lagi joged ala-ala <i>boyband</i>. Absurd sih, tapi itu kejutan banget.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuN834_gYVZa7CBvU5onV5IB2xz6WNDW75U-bLnUHKbENVqEt81QOPoSuODMc0Fek4KSM4LnpURMS8MFcXncKVhpa0iCY3Ahh88v2DgECCbW4IOALaqAsRth4ggYilty9koqiwqFsRvvA/s1600/Screenshot_20190404-031745_YouTube.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuN834_gYVZa7CBvU5onV5IB2xz6WNDW75U-bLnUHKbENVqEt81QOPoSuODMc0Fek4KSM4LnpURMS8MFcXncKVhpa0iCY3Ahh88v2DgECCbW4IOALaqAsRth4ggYilty9koqiwqFsRvvA/s400/Screenshot_20190404-031745_YouTube.jpg" width="400" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Secara visual film ini sangat menarik. Terasa betul bagaimana tone warna yang tersaji benar2 dipikirkan dengan matang. Dari mulai warna baju, interior hingga warna properti, sangat <i>eye catching</i>. <i>Setting</i> Vietnam juga semakin memanjakan mata penonton. Apalagi selama ini jarang banget film Indonesia yang mengambil setting di Vietnam. Penonton jadi tahu bagaimana budaya dan tempat-tempat menarik yang ada di sana.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kalau dari segi akting sih nggak perlu diperdebatkan lagi. Reza Rahardian membuat karakter bossman jadi lebih hidup, begitupun dengan BCL yang berperan sebagai kerani atau sekretaris si bossman. <i>Chemistry</i> keduanya pun terjalin apik. Nggak heran sih karena mereka sudah sering terlibat film bersama sebelumnya. Karakter pendukung seperti Mr. Kho, Sikin, Adrian, dll juga mampu membuat suasana tambah seru. Apalagi masing-masing memiliki karakter yang kuat.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBXjO_ASQcFMYnTBGFxCuCEIcqJbk7tu3jZ9pWBtE-igY6bFDKQjFlP3ShUfoNcmKMdk_D4tksylqwFVAsaib2IwTZGaStsmwTkYT6zCrpmQwaeRgILYefLx-wqu8GJCzZJdtgFnjd92s/s1600/Screenshot_20190404-031918_YouTube.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBXjO_ASQcFMYnTBGFxCuCEIcqJbk7tu3jZ9pWBtE-igY6bFDKQjFlP3ShUfoNcmKMdk_D4tksylqwFVAsaib2IwTZGaStsmwTkYT6zCrpmQwaeRgILYefLx-wqu8GJCzZJdtgFnjd92s/s400/Screenshot_20190404-031918_YouTube.jpg" width="400" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tapi di antara semua itu yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran Morgan <i>Smash</i>. Bagaimana seorang personil <i>boyband</i> bertransformasi menjadi pemuda kampung berambut aneh dan bertingkah lucu. Tak hanya penampilannya yang dirombak, di sini Morgan juga diharuskan berbicara dengan bahasa Vietnam karena ceritanya ia adalah penduduk asli Vietnam. Terlepas dari benar atau tidak logatnya, ia mampu membuat penonton tergelak dengan cara bicaranya. Kali ini Morgan benar-benar sukses keluar dari <i>image</i> yang selama ini kita lihat di layar kaca.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimzw1dasVnANDPUDBGPJ4w7mZAu3TDxXzQCFOfHazpL0hfpa2VCdV1BQ4P0gcGQEZl9FfPlqfa596XuPSf104POOI4BmqDkm6PxCVkYhRW1oezBUMkTr30Ce9dIztgVeHIBVW7dz9JkUI/s1600/Screenshot_20190404-031635_YouTube.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimzw1dasVnANDPUDBGPJ4w7mZAu3TDxXzQCFOfHazpL0hfpa2VCdV1BQ4P0gcGQEZl9FfPlqfa596XuPSf104POOI4BmqDkm6PxCVkYhRW1oezBUMkTr30Ce9dIztgVeHIBVW7dz9JkUI/s400/Screenshot_20190404-031635_YouTube.jpg" width="400" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sangat disayangkan semua kelebihan yang telah kusebutkan di atas tidak didukung dengan alur cerita yang kuat. Hal ini diperparah dengan tidak adanya sesuatu yang baru dalam film ini terutama dari segi cerita. Mungkin karena film yang sebelumnya telah sukses, lagi-lagi film ini menggunakan formula yang sama. Bahkan premisnya pun sama persis. Bossman yang nyebelin hingga membuat karyawannya tidak betah bekerja, namun saat hendak mengajukan <i>resign</i> karyawan itu menyadari bahwa si bos sebenarnya orang yang baik dan akhirnya mereka nggak jadi <i>resign</i>. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kalau di <i>My Stupid Boss 1</i> aku masih bisa tersentuh melihat kebaikan hati bossman, di film yang kedua ini aku justru terheran-heran karena <i>ending</i>nya terkesan memaksakan. Padahal sebenarnya film ini punya potensi untuk diolah dan dikembangkan lebih baik lagi. Meskipun di awal aku bisa berhaha hihi ria, akhirnya aku harus keluar dari bioskop dengan perasaan kecewa karena tak ada hal lain yang kudapat dari film selain sekedar lucu aja.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Score 7/10</div>
<br />Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-1616699645069017432019-03-30T00:18:00.001-07:002022-08-19T03:24:53.980-07:00Javanese Maternity Photoshoot<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX7BAEFYWLmq1x2nAt-M4KWkQIX_v7dMgjVNNwo_lXOFRUsfkh-59bAsB_ZwFb7y4z8FJfCMBgtpglhm0hLIpx671NYChrwDtVw6dwiyVyZMQGcKki1o_4MRzZ7g8gVTO8AAyuWccNy8g/s1600/Maternity+photoshoot+adat+jawa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX7BAEFYWLmq1x2nAt-M4KWkQIX_v7dMgjVNNwo_lXOFRUsfkh-59bAsB_ZwFb7y4z8FJfCMBgtpglhm0hLIpx671NYChrwDtVw6dwiyVyZMQGcKki1o_4MRzZ7g8gVTO8AAyuWccNy8g/s640/Maternity+photoshoot+adat+jawa.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipPQUVKBtXkXTTNAoF37irPJ2KtjykvO-mnDfxKafpvU9sUP2U6v2XK8mP39J7Vke9jDZhHPFY7XgSHRcrvmfPIMK2RcRmpI5sVawAODuNkUtT8l1ZGR77_IItFXKnUKscho2_a_L6lW4/s1600/IMG-20190328-WA0002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipPQUVKBtXkXTTNAoF37irPJ2KtjykvO-mnDfxKafpvU9sUP2U6v2XK8mP39J7Vke9jDZhHPFY7XgSHRcrvmfPIMK2RcRmpI5sVawAODuNkUtT8l1ZGR77_IItFXKnUKscho2_a_L6lW4/s640/IMG-20190328-WA0002.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCSK5JgEe2S0CHpt-oTYzH8u7nqsdzh6mS3bkwJNNeeTwBCYbz1y7aqF4TLAx4OOgtKXrM6ZhraGOMtNzl9tg3jA4x-OBxNTOuB2QG2c5yY9sCUr49fdQi0GQ17op100oIaykrZODYshw/s1600/IMG-20190328-WA0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCSK5JgEe2S0CHpt-oTYzH8u7nqsdzh6mS3bkwJNNeeTwBCYbz1y7aqF4TLAx4OOgtKXrM6ZhraGOMtNzl9tg3jA4x-OBxNTOuB2QG2c5yY9sCUr49fdQi0GQ17op100oIaykrZODYshw/s640/IMG-20190328-WA0003.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5zq37qLHPvekgYm8XLsG7O3OYAFM0KnKSC2JPKnRY3igQJgJTHVWLu2C2OSk1w4J8pvzhCZge5dDD1fHCsduaHNJDiaKvD1mS4KLgyoO1_xlUR996E68X8PTlg-72P70hffPvByW23y8/s1600/IMG-20190328-WA0004.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5zq37qLHPvekgYm8XLsG7O3OYAFM0KnKSC2JPKnRY3igQJgJTHVWLu2C2OSk1w4J8pvzhCZge5dDD1fHCsduaHNJDiaKvD1mS4KLgyoO1_xlUR996E68X8PTlg-72P70hffPvByW23y8/s640/IMG-20190328-WA0004.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3RPdW23XBv7Ru4a9deg-pQ_baYQkP7SaV4JPOpAuD-yQnL9X8BYLTdFYZMDQwGNb6VmH4T0OlbLS1DgYfwxWD7uCEE4mLOevivXqYOxIFAztzzKMPviGhCnYbOj4nRiT0jig79EsAkl8/s1600/IMG-20190328-WA0005.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3RPdW23XBv7Ru4a9deg-pQ_baYQkP7SaV4JPOpAuD-yQnL9X8BYLTdFYZMDQwGNb6VmH4T0OlbLS1DgYfwxWD7uCEE4mLOevivXqYOxIFAztzzKMPviGhCnYbOj4nRiT0jig79EsAkl8/s640/IMG-20190328-WA0005.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-63914828444449593752019-03-21T02:08:00.000-07:002022-08-19T03:24:53.997-07:00Drama Baby Blues<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO20dXFwHuMWkkH81U6somd3NjnHSUH2lkJIGOrp-CEcjDpxriwFyy1Q8nRAR5s1SA9grDQB1IJiK6qgbuxBJdDdgnOGaRys_Hyaz1rBhzHVnR-oUIoja64LhJSM3phbGXkREop8gT_Kc/s1600/IMG_20190303_181341_162.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1079" data-original-width="1079" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO20dXFwHuMWkkH81U6somd3NjnHSUH2lkJIGOrp-CEcjDpxriwFyy1Q8nRAR5s1SA9grDQB1IJiK6qgbuxBJdDdgnOGaRys_Hyaz1rBhzHVnR-oUIoja64LhJSM3phbGXkREop8gT_Kc/s320/IMG_20190303_181341_162.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Dianugrahi bayi mungil yang lucu tentu
menjadi sebuah kebahagiaan bagi tiap pasangan yang sudah menikah. Namun ada
sebagian orang, ibu khususnya, yang justru merasakan kesedihan pasca
melahirkan. Orang biasa menyebutnya dengan istilah <i>baby blues</i>. Di tingkatan
terparahnya malah sampai ada ibu yang berusaha menyakiti anaknya gara-gara <i>syndrome</i> <i>baby blues</i> ini. Kayaknya kok nggak mungkin ya, tapi hal itu memang benar adanya. Bahkan menurut riset, 50%-75% wanita dari berbagai belahan dunia mengalaminya, tak
terkecuali denganku.<br />
<o:p></o:p></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
Aku baru menyadari sesaat setelah pulang
dari rumah sakit. Air mata jadi gampang banget meleleh. Bawaannya pengen nangis
terus. Katanya selain pengaruh hormon, kelelahan dan perubahan <i>habit </i>yang
drastis juga menjadi faktor pemicunya. Aku yang biasanya bisa bersantai-santai
dulu sebelum beranjak dari tempat tidur, sekarang harus terbangun tiba-tiba oleh tangisan bayi. Begitu pun saat malam hari, aku nggak bisa tidur nyenyak karena
beberapa kali bayi menangis karena lapar. Belum lagi saat masa <i>grow sprut</i>, bayi
bisa jadi sangat rewel, maunya digendong terus dan selalu nangis ketika
diletakkan di tempat tidur. Durasi menyusu pun jadi sangat lama, pernah
sampai sejam lebih. Bagiku waktu itu, menyusui adalah hal yang sangat menyiksa.
Entah aku yang salah posisi atau bayi yang baru belajar menyusu, seringkali
bayi tiba-tiba menggigit puting hingga menimbulkan lecet yang nyerinya
aduuhaaii..., bikin <i>cirambay</i>. Kalau inget
masa-masa itu emang melelahkan banget. Apalagi dari lahir sampai sekarang aku
mengurus bayi bener-bener hanya berdua dengan suami karena keluarga jauh di Jogja. Itupun suami nggak bisa 24
jam bantuin karena harus bekerja. Kalo <i>flash back</i> lagi kadang aku mikir, kok
kami bisa ya. Haha.. Pantes aja kakakku yang sempet jenguk, beberapa kali
ngingetin kami untuk extra sabar menghadapi anak.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untungnya suami sangat men-<i>support-</i>ku. Dia emang bukan tipe orang yang akan memeluk dan menenangkanku ketika aku menangis. Tapi dia adalah suami siaga yang siap sedia menggantikanku menjaga bayi saat aku kelelahan. Mungkin karena pengalaman punya adik banyak kali ya, jadi dia udah luwes aja ngurus bayi. Pernah juga (mungkin karena menyadari aku bawaannya melow terus), suatu hari tiba-tiba dia nyeletuk, "Kayaknya kamu butuh nonton deh." Saat itu memang ada film yang pengen kutonton, tapi udah keburu lahiran. Berhubung udah dapat restu, jadilah aku pergi nonton sendiri.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdn-SW9aaOupNNmPniEQAXnAGTdkKnbof_57Oc7KUgyxodO0JCEs8jZIFm72IzQ9K4-rkEZJc1EoaKYniqDIZ20TYG0JPO61mruT1WrFuyU0sQDBBsoiLVa88lAN8rwp5uEX5jxeBQwes/s1600/20181224_151216.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdn-SW9aaOupNNmPniEQAXnAGTdkKnbof_57Oc7KUgyxodO0JCEs8jZIFm72IzQ9K4-rkEZJc1EoaKYniqDIZ20TYG0JPO61mruT1WrFuyU0sQDBBsoiLVa88lAN8rwp5uEX5jxeBQwes/s320/20181224_151216.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Itu pertama kalinya aku keluar rumah setelah lahiran. Rasanya happy banget akhirnya punya waktu <i>me time</i> juga. Setelah itu, beberapa kali aku sempet nitip anak ke suami lagi. Tentunya dengan membatasi diri sendiri untuk tidak pergi terlalu lama. Meski cuma sebentar, aku udah cukup puas. Itu udah cukup untukku mengisi "baterai" lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl09VlJFY1en8K194s3N_mwCElS3ykkEuPWTtze6n3ZoCOrZjClwKiVLTSE4oCPETB1LsiwOmiCsOCPyshlwBsv0Sg7740CKDbylnhLMWgkDQ5sxhH8T4LnXWW-6RwWodgdT9C5zkmmIM/s1600/IMG_20190318_164839_620.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1509" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl09VlJFY1en8K194s3N_mwCElS3ykkEuPWTtze6n3ZoCOrZjClwKiVLTSE4oCPETB1LsiwOmiCsOCPyshlwBsv0Sg7740CKDbylnhLMWgkDQ5sxhH8T4LnXWW-6RwWodgdT9C5zkmmIM/s320/IMG_20190318_164839_620.jpg" width="301" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Baby blues</i> yang kualami selama hampir sebulan akhirnya mereda. Kini setelah 3 bulan aku udah bisa sepenuhnya menikmati peranku sebagai seorang ibu. Emang ada masanya anak rewel, pengennya nempel terus ke ibunya. Tapi aku selalu mikir, kita aja yang orang dewasa, ketika dihadapkan dengan lingkungan baru pasti ada rasa <i>insecure</i>, apalagi bayi yang baru lahir ke dunia. Kalau bukan kita sebagai orang tua yang memberi rasa aman dan nyaman, terus siapa lagi? Aku juga berpikir bahwa rasa lelah ini cuma sebentar, suatu saat aku pasti akan kangen dengan masa-masa ini. Bisa meluk, cium, bisa gendong dan dengerin ocehan bayi yang lucu. Jangankan nanti, sekarang aja aku udah kangen dengan <i>baby</i> waktu masih <i>new born</i>. Dari hari ke hari cepet banget perkembangannya!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM7fh4TVVRupP3hzQOcqOm2QQf50xUxS0ejdS-EGTJhGpQ1yZlmYlZSPZyJDBPiMEJUx3xyHq6rh-KtOXaOOdwnmK317WHPGRY4Z-1D-shhGphnN4ZG7OBUFCwvgpyJQFrtOvbsqG_Wk8/s1600/tayo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="536" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM7fh4TVVRupP3hzQOcqOm2QQf50xUxS0ejdS-EGTJhGpQ1yZlmYlZSPZyJDBPiMEJUx3xyHq6rh-KtOXaOOdwnmK317WHPGRY4Z-1D-shhGphnN4ZG7OBUFCwvgpyJQFrtOvbsqG_Wk8/s640/tayo.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain dukungan dari suami, kuncinya adalah berusaha meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai. Apalagi sebagai pekerja seni sepertiku. Tahu kan bagaimana rasanya jika di dalam pikiran ada banyak sekali ide, kalau tidak dituangkan dalam bentuk karya hati pasti jadi gelisah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang paling kutakutkan setelah punya anak adalah tidak bisa berkarya lagi. Ternyata anggapanku salah. Aku masih tetap bisa berkarya meski tidak seproduktif dulu. Nggak bohong, sih capeknya luar biasa. Belum harus bagi waktu sama kerjaan rumah. Waktu yang ada pun jadi sangat terbatas. Tapi justru karena keterbatasan itu aku jadi punya dorongan lebih kuat. Aku juga jadi lebih menghargai waktu dan berpikir gimana menggunakan waktu dengan efisien. Ternyata semua itu tergantung pada niat. Kalo dipikir lagi dulu sebelum punya anak aku punya banyak waktu luang. Tapi malah lebih banyak disia-siakan. Waktu luang terkadang melenakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku juga masih bisa menjalani hobiku membaca. Meski bisa nitipin anak ke suami untuk pergi <i>me time</i>, tetep aja nggak tenang karena kepikiran anak. Tapi dengan membaca, aku dapat menikmati <i>me time</i>ku tanpa harus ninggalin anak. Malahan bisa sambil nyusuin. Pinter-pinter nyuri waktu deh kalo yang ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku nggak tau, mungkin nanti akan ada saat di mana aku harus bener-bener berhenti dulu karena anak lagi aktif-aktifnya, tapi sekarang, selagi aku masih mampu kenapa enggak? Melakukan hal yang disukai itu penting banget bagi para <i>mommy</i>. Karena <i>happy mom=happy family</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-43826084904686099722019-03-18T01:43:00.001-07:002022-08-19T03:24:53.990-07:00Rekomendasi Dokter Kandungan dan Bidan di Bandung<div style="text-align: justify;">
Adakah yang nyasar ke blog ini karena sedang kebingungan nyari rekomendasi dokter kandungan? Kebingungan yang sama juga sempet aku rasain setahun yang lalu, di awal-awal kehamilanku. Apalagi sebagai pendatang di kota Bandung ini aku sama sekali nggak tau dokter kandungan mana yang bagus. Selama hamil aku selalu berpindah-pindah dokter, dengan hanya mengandalkan informasi dari Google. Positifnya aku jadi tau dokter kandungan mana yang memang benar-benar bagus atau setidaknya cocok denganku. Berikut beberapa di antaranya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b></div>
<a name='more'></a><b style="text-align: justify;">1. Dokter Maximus Mudjur SpOG - RS Boromeus</b><br />
<div style="text-align: justify;">
Kalau kalian mencari di Google kata kunci "Dokter kandungan di Bandung", nama ini menjadi salah satu yang paling banyak muncul. Respon dari pasiennya juga sangat positif, bikin aku penasaran pengen konsultasi ke dokter Maximus. Selain buka praktek di Jalan Cilaki, No.2, Cihapit, beliau juga praktek di RS Boromeus. Aku memilih datang ke RS Boromeus, sekalian untuk survei tempat buat lahiran nanti. Setelah konsultasi dengan beliau, aku segera tahu beliau memang beda dari dokter-dokter kebanyakan. Nggak sekedar memberikan informasi medis tentang kondisi kandunganku, tapi juga memberikan wejangan spiritual. Menurutnya, di jaman yang serba maju ini, orang cenderung lebih percaya pada dokter/medis padahal dokter sifatnya hanya membantu, tetap segalanya kuasa ada pada Tuhan. Jangan sampai juga kita hanya terfokus pada tubuh tapi mengesampingkan jiwa dan ruh sebab itu semua adalah satu kesatuan yang membentuk kita, manusia. Yang mengejutkan, beliau bisa tahu kalau selama ini aku dan keluargaku memiliki masalah yang sama, nyeri berlebihan saat haid. Itu bener banget! Tapi tau darimana coba, padahal waktu itu aku hanya periksa USG (yang ini sih lumayan bikin aku takut jangan-jangan bisa baca pikiranku juga. Wkwk). Selebihnya beliau benar-benar <i>pay attention</i> ke pasien. Seperti ketika di akhir pertemuan, beliau berpesan agar aku dan suami selalu menjaga keharmonisan karena itu penting untuk perkembangan janin di dalam perut. Hmmm.. pantes aja kalau namanya termasyhur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Bidan Ria Fitria- Cijawura, Margasari</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah sebelumnya kontrol ke dokter terus, aku mencoba alternatif lain ke bidan yang harganya lebih terjangkau. Selain itu agar aku bisa membandingkan apakah nantinya akan lahiran dengan bidan atau dokter. Meskipun jaraknya cukup dekat dengan tempat tinggalku, namun nyari rumah bidan Ria ini lumayan bikin <i>mumet </i>karena melewati area perumahan dan jalan-jalan yang berbelok. Untung aja nggak sampai nyasar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika sampai di rumah bidan Ria, aku sempet ragu untuk masuk karena di depan sedang banyak orang sibuk pasang dekor kayak mau hajatan gitu. Setelah tanya-tanya pada orang yang ada di situ, baru aku memberanikan diri untuk masuk. Bertemulah aku dengan bidan Ria. Orangnya ramah banget. Beliau memperlakukanku bukan sebagai pasien, melainkan seperti teman atau saudara sendiri. Aku yang selama hamil ini jauh dari keluarga, ngerasa terharu juga. Ngerasa ada yang merhatiin gitu. Huhuu..</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai calon ibu baru, tentu banyak pertanyaan dan kekhawatiran, namun hal itu seringkali tidak tersampaikan saat konsultasi dengan dokter. Mungkin karena pasien yang mengantri lebih banyak, jadi dokter hanya menangani pasien seperlunya saja. Berbeda dengan bidan Ria, beliau benar-benar meluangkan waktunya untukku sehingga aku nyaman untuk <i>sharing</i>. Sama sekali nggak terkesan terburu-buru padahal beliau pasti lagi <i>riweuh</i> ngurusin hajatan yang ternyata acara sunatan anaknya besok. Malahan aku diundang juga untuk datang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertemuan pertamaku dengan bidan Ria aku langsung ngerasa cocok. Sayangnya beliau hanya buka praktek di rumah. Seandainya praktek di klinik atau RS aku mau banget lahiran dengan beliau. Maklum anak pertama, masih takut kenapa-napa. Kalau di RS, meskipun lahiran dengan bidan, tetap ada<i> back up</i> dokter dengan peralatan yang lebih canggih. Kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat persalinan bisa lebih cepat tertangani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Dokter Tia Indriana-RS Al Islam Bandung</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Di rumah sakit Boromeus sebenarnya aku udah cukup puas dengan pelayanannya. Tapi aku pengen ada pendekatan secara rohani, sesuai agamaku tentu aja. Aku percaya itu akan memberi ketenangan sekaligus kekuatan tersendiri buatku saat lahiran nanti. Alasan itu yang membawaku datang ke RS Al Islam di jalan Soekarno-Hatta. O iya, di sini pelayanannya terbagi dalam dua jenis, reguler dan eksekutif. Perbedaannya terletak pada harga, eksekutif lebih mahal dibanding reguler. Selain itu, di eksekutif hasil USGnya bisa diprint sementara reguler tidak. Selebihnya aku nggak menemukan perbedaan yang berarti. (Ngantri mah tetep ngantri juga).</div>
<div style="text-align: justify;">
Tadinya sih aku pengen konsultasi ke dokter Anissa di kelas reguler yang menurut temenku bagus. Tapi berhubung pasien di dokter Annisa dan kelas reguler udah penuh semua, terpaksa aku memilih kelas eksekutif (Nggak papa deh lebih mahal dikit daripada pulang dengan hati kecewa). Untungnya aku nggak salah pilih dokter. Aku bertemu dengan dokter Tia Indriana. Beliau ini sangat detail menjelaskan hasil USG. Kan ada tuh dokter yang pelit bicara, dan baru akan menjelaskan kalau ditanya, sementara dokter Tia ini, tanpa ditanya pun beliau udah menjelaskan secara detail.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski cocok dengan dokternya, tapi aku nggak milih RS Al Islam untuk kontrol lagi maupun lahiran karena tempatnya yang terlalu ramai. Belum lagi pendaftaran dan ruang tunggunya bercampur dengan pasien lain (yang bukan ke dokter kandungan) jadi aku udah pusing duluan ngelihatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Klinik Utama Al Islam- Awi Bitung</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Klinik ini adalah tempat pertama yang kukunjungi untuk memeriksakan kehamilan. Waktu itu aku nggak langsung klik dan masih ingin mencari alternatif lain. Setelah survei kesana kemari akhirnya, di usia kandunganku yang udah 8 bulan, aku kembali ke klinik ini dan nggak pindah2 lagi sampai lahiran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenernya dokter atau bidannya nggak ada yang terlalu berkesan seperti orang-orang yang telah kusebutkan sebelumnya. Namun aku juga tidak menemukan alasan untuk kapok datang ke sini lagi. Segala sesuatunya sesuai dengan <i>birth plan-</i>ku. Tempatnya tidak terlalu ramai. Nggak terlalu luas juga, dan memang dikhususkan untuk ibu dan anak, jadi nggak pusing nyari ruangan-ruangannya karena jaraknya saling berdekatan. Petugasnya pun ramah-ramah. Dan yang terpenting harganya lebih terjangkau dibanding di tempat lain. Itulah beberapa alasan yang menjadi pertimbanganku untuk melahirkan di klinik Utama Al Islam ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama hamil aku hampir tidak pernah menemui masalah dengan kandunganku. Dokter juga menyatakan bahwa kandunganku sehat-sehat saja. Hal itu membuatku mantap memutuskan lahiran secara normal dengan didampingi bidan. Bidan sangat pro dengan kelahiran normal dan induksi alami. Kalau dengan dokter aku malah parno duluan, takut diberi tindakan medis yang nggak perlu. Lagipula, sejauh pengalamanku bidan lebih perhatian dibanding dokter. Tapi masalahnya, selama di klinik Al Islam aku selalu kontrol dengan dokter, jadi aku nggak tahu bidan yang bagus di sini. Untungnya aku ketemu dengan bidan yang baik (Tapi aku malah lupa tanya namanya. Huhuu...) Kebetulan waktu itu beliau sedang bertugas jaga. Beliaulah yang membantu persalinanku sehingga dapat berjalan dengan lancar. Orangnya baik, sabar dan ramah. Masih muda juga, jadi ketika ngobrol kayak ngobrol sama temen aja. Dengan beliau aku nggak sungkan menyampaikan segala keluhanku. O iya bidan ini juga lagi hamil loh! Bayangin, sedang hamil kerja sift malam pula. Dari sini aja bisa dilihat bagaimana dedikasinya untuk menolong pasien. (Makasih ya Bu Bidan, sehat selalu. Semoga dilancarkan persalinannya nanti).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedikit aja, yang nggak kusuka dari klinik ini hanyalah toiletnya. Di ruang observasi tidak ada toilet duduk, yang ada hanya toilet jongkok. Habis lahiran kan ngilu ya kalau harus jongkok, takut jahitannya lepas. Tapi setelah dipindah ke kamar rawat inap, toiletnya udah pakai toilet duduk, jadi lebih nyaman. Selebihnya aku puas dengan pelayanan keseluruhan. Nuansa Islami yang aku harapkan juga dapet banget. Saat lahiran misalnya, selain diputarkan musik relaksasi, diputarkan juga murotal alquran. Hati jadi lebih tenang karenanya. Begitu pun saat di ruang perawatan. Pada jam tertentu akan terdengar lantunan ayat suci al quran. Yang nggak kalah berkesan, selama 2 hari menjalani perawatan di sini ini aku dijamu dengan makanannya yang...hmmm, sebenernya sih sederhana, masakan rumahan biasa, tapi rasanya itu ngingetin aku sama masakan ibu yang udah bertahun-tahun nggak pernah kucicipi lagi. Hiks, jadi terharu. Nanti kalau lahiran lagi mau deh di sini lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itu tadi beberapa rekomendasi dokter kandungan dan bidan berdasarkan pengalamanku. Ya meskipun memilih dokter atau bidan itu sama aja kayak milih jodoh, cocok-cocokan. Tapi paling tidak tulisan ini bisa dijadikan referensi buat kalian yang sedang kebingungan. Semoga bisa membantu.</div>
<br />Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-35367587007984927702019-03-12T01:07:00.001-07:002022-08-19T03:24:53.986-07:00Pengalaman Melahirkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfcgVbbz3kZFfr9RjfwwaBer5m0XsezN_EuiEUedZUeBRISMIu34goCgjDP6gu-Lz1YWsoLlcmWzoH05gmC27l9NjXpmVEr32qTqlQjT60hVzg6P6sl7iWRt5ynGU40Rjq5SX0GzbETu0/s1600/IMG_20181223_125207_834.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfcgVbbz3kZFfr9RjfwwaBer5m0XsezN_EuiEUedZUeBRISMIu34goCgjDP6gu-Lz1YWsoLlcmWzoH05gmC27l9NjXpmVEr32qTqlQjT60hVzg6P6sl7iWRt5ynGU40Rjq5SX0GzbETu0/s320/IMG_20181223_125207_834.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Selasa, 11 Desember 2018 menjadi salah satu hari paling bersejarah dalam hidupku. Karena di hari itulah aku merasakan sendiri bagaimana beratnya perjuangan seorang ibu melahirkan (Jadi langsung terharu keinget almarhumah ibu).<br />
<br />
Berawal saat usia kandunganku memasuki 39 minggu. Aku mulai ngrasain mulas seperti mau haid. Meski ringan, tapi aku agak curiga karena rasa mulas itu tidak kunjung hilang bahkan datang secara teratur. Setahuku itu salah satu ciri bahwa persalinan sudah dekat. Karena penasaran keesokan harinya aku datang ke dokter di Klinik Al Islam, Awi Bitung. Kebetulan memang pas dengan jadwal kontrol rutin. Dari pemeriksaan dokter diketahui ternyata aku sudah memasuki bukaan 2. Hari itu dokter menyuruhku untuk pulang karena kemungkinan proses pembukaan selanjutnya masih lama. Tapi sebelum itu, ia memintaku untuk rekam jantung lebih dulu untuk memastikan kondisi detak jantung bayi normal.</div>
<br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Selama kurang lebih 20 menit, di ruang IGD aku dipasangi alat perekam detak jantung. Dari hasil yang diperoleh ternyata detak jantung bayi lemah. Dokter menyarankan agar aku diinfus. Untuk pertama kalinya aku merasakan bagaimana selang infus menembus kulitku. Tanganku sampai gemeteran karena takut. Bidan yang masangin infus justru ketawa dan bilang, "Ini baru infus loh, belum nanti melahirkan." Waahh tambah gemeteran aja aku.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu jam kemudian, setelah menghabiskan dua kantung infus, aku kembali dipasangi alat perekam detak jantung. <i>Alhamdulillah</i>, kali ini hasilnya membaik. Detak jantung bayinya udah normal. Kemungkinan aku cuma mengalami dehidrasi aja. Iya sih, seharian itu aku emang lebih banyak tidur sampai-sampai lupa minum. Jadi agak nyesel, kalau aja aku minum cukup pasti nggak kan ada infus-infusan segala. Setelah semuanya beres, kira-kira pukul 11 malam aku baru diijinkan pulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di rumah, aku tidak bisa tidur nyenyak karena kontraksi yang kurasakan semakin kuat dan intens. Belum lagi tulang punggung bawah serasa mau patah. Hingga paginya aku merasakan ada cairan ketuban yang merembes lumayan banyak. Karena udah diwanti-anti oleh bidan di kelas hypnobirthing untuk nggak usah terburu-buru ke rumah sakit, jadi aku masih santai aja. Bahkan suami masih sempat ke kantornya buat ngambil paket dari olshop (yang ternyata isinya kado ultah buat aku, padahal ulang tahunku masih 2 bulan lagi 😂).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kira-kira jam 1 siang kami berangkat lagi ke Klinik Al Islam. Setelah dicek, bukaan udah bertambah menjadi 4. Bidan menyarankanku untuk langsung dirawat di klinik karena kemungkinan hari ini atau besok aku akan lahiran. Waaah semakin berdebar aja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah cukup lama menunggu di IGD, aku dipindahkan ke ruang observasi. Sementara itu suami pulang untuk mengambil barang-barang. Untungnya semua udah dipersiapkan jauh hari, jadi suami nggak bingung-bingung lagi nyari ini itu, cuma tinggal ambil aja. Sambil menunggu suami kembali, aku memilih berjalan kaki di koridor klinik sesuai saran bidan. Katanya berjalan kaki bisa mengeluarkan hormon <i>oksitosin</i> yang akan membantu mengurangi rasa sakit dan mempermudah persalinan (Aku memang berharap bisa lahiran sealami mungkin, tanpa banyak intervensi medis. Karena itulah sebisa mungkin aku menghindari obat pereda nyeri apalagi suntik <i>epidural </i>untuk mempercepat pembukaan). Dan emang bener sih. Aku ngrasain banget efek dari jalan kaki. Dengan aktif bergerak rasa sakit bisa teralihkan. Beda dengan kalau cuma tiduran aja di kasur, malah kerasa banget sakitnya. Setelah itu pembukaan juga jadi lebih cepet.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehabis Isya, aku masih berusaha aktif bergerak dengan latihan yoga. Namun aku udah nggak bisa fokus karena kontraksi semakin kuat. Pantas aja setelah dicek oleh bidan ternyata udah bukaan 8. Aku diminta segera masuk ke ruang bersalin. Yang bikin kaget, aku baru diberi tahu bahwa ternyata kantung ketubanku masih utuh. Aku yang <i>sotoy</i> ini salah mengira kalau cairan yang terus merembes sebagai ketuban rembes padahal hanya keputihan biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di ruang bersalin aku masih harus menunggu pembukaan lengkap. Rasanya udah nggak bisa dijelasin lagi. Aku cuma bisa berdzikir menyebut nama Allah. Suami terus mendampingi sambil memutarkan lagu yang 'konon' jadi lagu favoritnya <i>baby</i> sewaktu masih di perut. Biar<i> baby-</i>nya cepet keluar katanya 😅. Mungkin <i>baby</i> seneng, aku yang tambah pusing karena satu lagu itu diulang-ulang terus. Tapi apa daya, mau protes pun udah nggak sanggup berkata-kata. O ya, banyak sumber menyebutkan bahwa pijatan suami sangat membantu mengeluarkan hormon kebahagiaan/<i>oksitosin</i> yang bisa meringankan nyeri kontraksi. Anehnya, jangankan dipijat, disentuh aja aku nggak mau. Bawaannya justru pengen marah-marah. Nggak tau ya kayaknya jadi tambah nyeri aja gitu. Suami yang biasa ngelus-elus perut sambil ngajak ngobrol<i> baby</i> terpaksa harus menahan diri. Sampai-sampai dia juga bingung harus ngapain. Padahal sebenarnya kehadirannya aja udah sangat berarti buatku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kali ini pembukaan nggak selama yang sebelumnya. Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga. Bidan memberi tahu bahwa persalinan udah bisa dimulai. Tapi sebelumnya ketubannya mau dipecah dulu. Saat ketuban dipecah, rasanya seperti ada balon air yang meletus di dalam perut. Sensasinya bikin aku kaget dan panik. Belum lagi tiba-tiba jadi ada dorongan kuat dari dalam rahim. Waktu itu aku nggak teriak sih, cuma nangis sambil nyebut nama Allah kencang-kencang. Haha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkali-kali bidan mengingatkanku untuk tetap tenang dan bernafas dengan benar. Tapi itu sulit banget. Aku nggak bisa ngontrol diri. Aku udah panik karena bayinya nggak mau keluar juga meski aku sudah beberapa kali mengejan. Aku takut kalau bayinya terjebak di jalan lahir dan nggak bisa napas. Akhirnya aku diam sejenak, mencoba ngontrol emosi, bicara sama bayi agar mau keluar, sambil ngumpulin tenaga. Lalu aku pun mengejan sekuat-kuatnya, nggak peduli apa caraku udah bener atau belum. Bener-bener cuma ngandalin insting. <i>Alhamdulillah</i>, bayi cowok seberat 2,6kg berhasil nongol juga. Setelah itu rasa sakit seolah nggak terasa lagi. Aku cuma fokus denger tangisan bayi. Tangisan pertamanya itu adalah suara terindah yang pernah kudengar. Apalagi pas aku bisa meluk bayi untuk pertama kalinya dan ada suami di sisiku. Rasanya bahagia banget.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
O ya, sebelumnya aku sempet nyinggung soal keinginanku melahirkan secara lembut <i>(gentle birth)</i>. Dari ceritaku barusan bisa disimpulkan bahwa aku udah gagal merealisasikan keinginanku itu. Ternyata sekedar tau ilmunya aja nggak cukup.<i> Gentle birth</i> bukan cuma soal melahirkan aja, melainkan sebuah proses panjang sejak masa kehamilan. Harus rutin dilatih seperti latihan pernafasan, membiasakan afirmasi positif dan olah raga. Termasuk sering memijat perenium untuk menghindari robekan di area perenium. Itu yang kadang malas kulakukan. Mau nggak mau aku harus nerima jahitan juga. Tapi ya udahlah buat pengalaman. Yang penting bayi bisa lahir dengan selamat dan sehat tanpa kurang suatu apapun. Aku juga bisa pulih dalam waktu cepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di postingan selanjutnya aku masih akan cerita banyak seputar <i>baby</i> (tapi nggak tau kapan. Hihii..) Jangan bosen yaa. Sampai jumpa di cerita berikutnya!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-41844566309995117162019-01-07T07:02:00.000-08:002022-08-19T03:24:53.989-07:00Catatan Kehamilan<div style="text-align: justify;">
Happy new year! Senengnya bisa menyapa pembaca blogku lagi. Ini menjadi tulisan pertamaku di tahun 2019 sekaligus yang pertama juga setelah 6 bulan vacum karena cuti hamil (halah, sok-sokan cuti segala). Dan akhirnya di penghujung 2018 kemarin aku dapat kado luar biasa dari tuhan berupa lahirnya si buah hati. Berbagai suka duka kualami selama masa kehamilan, lahiran hingga pasca melahirkan. Bahkan aku baru aja lepas dari masa-masa baby blues. Makanya, aku baru bisa share pengalaman sekarang, setelah semuanya kondusif.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzRiczL81pV9WiKSo_fsR3B8sCbLX493GlcJjesFBVMoPOYKiXSln_c9-qhZrlzvM4plNT9RZPOkcDMSwMec69qJj6-5c3b2gCNsAiL0bhFtDPgkDYKZB_WQl7svUH53l4mgHDbinnQAU/s1600/IMG_20181106_104752_734.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1415" data-original-width="1600" height="353" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzRiczL81pV9WiKSo_fsR3B8sCbLX493GlcJjesFBVMoPOYKiXSln_c9-qhZrlzvM4plNT9RZPOkcDMSwMec69qJj6-5c3b2gCNsAiL0bhFtDPgkDYKZB_WQl7svUH53l4mgHDbinnQAU/s400/IMG_20181106_104752_734.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<a name='more'></a>Aku akan mulai cerita tentang masa kehamilanku. Masa kehamilan kulewati dengan sangat menyenangkan. Alhamdulillah, aku nggak ngalami keluhan yang umumnya dirasakan ibu hamil seperti pusing dan mual. Konon banyak juga bumil yang berubah jadi sangat sensitif, hal itu pun nggak kurasain (justru sebelum hamil aku malah lebih sensitif. Haha) Bahkan di awal kehamilan nggak ada tanda-tanda yang kurasakan, kecuali mules seperti mau haid. Tapi anehnya haid nggak kunjung datang juga. Dari situlah aku mulai curiga dan memutuskan untuk test kehamilan menggunakan testpack. Ternyata hasilnya positif. Begitu ngasih tahu suami dia langsung happy dan udah bingung aja pengen nyari nama dan perlengkapan bayi (lebay sih emang). Beda banget sama aku yang justru nggak percaya meski udah 2 kali test menggunakan merk testpack yang berbeda. Pokoknya belum akan percaya kalo belum chek langsung ke dokter. Mulailah aku browsing-browsing untuk cari dokter kandungan. Agak bingung juga sih. Sebagai pendatang di kota bandung, aku sama sekali nggak tau rekomendasi dokter kehamilan yang bagus. Untung ada internet yang bisa diandalkan. Dan pilihanku pun jatuh pada klinik al islam di awi bitung, cicadas yang letaknya yang cukup dekat dengan kosku. Oleh dokternya aku dinyatakan positif hamil. Kondisi janinnya sehat dan normal. Lebih happy lagi ternyata usia kandunganku udah 2 bulan!<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg5ecDPNpF8OjmfoKdYyMkCucoRv-Zi3gykUZMx3I5UjkNxkrcc9Unc51oLBEmvmK17Xw5Yh4uPGlmy123Xi6-fCRdpe7YkpFvmzx8Kaklr9wvT5zKMc08Cg-LgwGA660JPXHTfYCQc3Y/s1600/DSCN7848.JPG" imageanchor="1" style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg5ecDPNpF8OjmfoKdYyMkCucoRv-Zi3gykUZMx3I5UjkNxkrcc9Unc51oLBEmvmK17Xw5Yh4uPGlmy123Xi6-fCRdpe7YkpFvmzx8Kaklr9wvT5zKMc08Cg-LgwGA660JPXHTfYCQc3Y/s640/DSCN7848.JPG" width="640" /></a></div>
<br />
Trimester pertama dan kedua aku hampir nggak ngalami perubahan yang berarti (selain lebih dimanja sama suami tentu aja). Selebihnya, aku juga tetep ngerjain kerjaan rumah tangga seperti biasa. Kalau bosen aku pergi jalan-jalan sendiri, nonton atau sekedar nongkrong di mall. Pokoknya aku nggak terlalu membatasi diri. Ada satu nasehat anti mainstream dari bulekku yang terus kupegang. Dia nggak nyuruh untuk memperbanyak istirahat seperti yang disarankan kebanyakan orang. Dia justru memintaku untuk jangan manja. Apalagi mengatasnamakan kehamilan untuk bermalas-malasan. Katanya, untuk melatih anak sejak dalam kandungan. Aku juga pernah dengar sih nasehat yang hampir serupa di sebuah ceramah pengajian. Bagaimana dulu di jaman nabi ada kisah tentang asma binti abu bakar yang sedang hamil. Ia rela mendaki bukit dan menempuh perjalanan jauh demi mengantarkan makanan untuk rasulullah dan abu bakar yang sedang bersembunyi di gua tsur. Pantas orang-orang yang lahir di jaman dulu begitu tahan banting, nggak hanya secara fisik tapi juga mental. Tentu aja tiap bumil punya kondisi yang berbeda-beda. Ada bumil yang memang diharuskan bed rest karena ada masalah dengan kandungannya. Tapi selama ibu dan janin sehat sebaiknya memang tetap beraktivitas. Tidak perlu khawatir akan membahayakan janin. Setiap bumil memiliki naluri untuk mengetahui batasan masing-masing dan bisa merasakan kapan dia harus berhenti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di trimester ketiga beberapa keluhan mulai kurasakan. Seperti insomnia, sakit pinggang dan gerak yang terbatas karena dedek di perut udah semakin gede. Untungnya itu nggak terlalu parah. Aku malah semakin semangat untuk olah raga (walaupun nggak rutin-rutin amat. Mulai dari yoga (belajar sendiri dari youtube), jalan kaki hingga renang. Itu semua ngebantu banget bikin tubuh tetap bugar sekaligus rilex menghadapi persalinan yang semakin dekat. Aku juga sempet ngikuti kelas hypnobirthing. Sayangnya dari 3x pertemuan cuma bisa ikut 1x karena dedek udah keburu brojol. Sejak awal aku udah tertarik banget dengan konsep hypnobirthing ini. Selama ini secara tidak sadar kita udah teracuni dengan cerita orang-orang bahwa melahirkan itu sakit, penuh drama, dan lain-lain. Sampai ada yang memilih caecar karena takut menjalani persalinan normal. Padahal sebenarnya setiap wanita itu didesain untuk bisa melahirkan secara normal. Lagipula pengalaman setiap wanita itu berbeda-beda. Belum tentu yang mereka rasakan akan kita rasakan juga. Intinya kita diajak untuk merubah mindset, sekaligus menanamkan sugesti positif agar dapat melahirkan dengan normal, tenang dan minim rasa sakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih jauh lagi aku juga mencari tahu tentang gentle birth. Ada sebuah talk show menarik yang kutemukan di youtube. Pembicaranya dewi lestari dan suaminya yang seorang terapis (pakar penyembuhan holistik). Disebutkan bahwa sebenarnya melahirkan bukanlah sebuah peristiwa medis, yang tanpa bantuan dokterpun bisa dilakukan. Di situ dewi lestari juga berbagi pengalamannya melahirkan secara gentle birth di rumahnya sendiri tanpa bantuan medis. Hanya ada seorang bidan, itupun baru datang beberapa saat setelah proses lahiran selesai. Metode ini memungkinkannya untuk melahirkan secara alami, tenang, lembut, tanpa banyak intervensi medis sehingga meminimalisir trauma persalinan. Efek terhadap bayinya pun sangat terasa. Dibanding anak pertamanya yang lahir secara caesar, anak keduanya ini lebih jarang sakit dan rewel.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_jw42YyvZy2fNNLRUPGhqIeiG4TH62DVZ_h7iKq9DsbXrr_UIO164ica-FWTa8eEa0TbyPVfznkSp1vkjUGDLIgT4q-LBKtdabeXZosIgCkeHnV_hBzktwPJufNrgehXG-_9Z1VadCew/s1600/IMG-20180828-WA0006.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_jw42YyvZy2fNNLRUPGhqIeiG4TH62DVZ_h7iKq9DsbXrr_UIO164ica-FWTa8eEa0TbyPVfznkSp1vkjUGDLIgT4q-LBKtdabeXZosIgCkeHnV_hBzktwPJufNrgehXG-_9Z1VadCew/s640/IMG-20180828-WA0006.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hmmm, ini kalau dijelaskan lebih lanjut bisa panjang kali lebar. Yang jelas aku jatuh hati banget dengan metode gentle birth ini dan langsung memasukannya dalam daftar birth planku. Kira-kira berhasil nggak ya aku lahiran dengan metode gentle birth? Sabar dulu yaa. Insyaallah, aku akan sambung di postingan berikutnya. Jadi, keep stay tune!</div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-46788547281358443902018-06-04T02:25:00.001-07:002022-08-19T03:24:53.991-07:00RACUN ALERT! Review BrunBrun Paris Lip Cream<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Hay Girls! Kali ini aku mau share tentang lip cream favorite yang lagi sering banget aku pakai. Yaitu Lip Cheek Eye Color dari Brun Brun Paris. Ini aku beli waktu jalan-jalan di PVJ beberapa bulan lalu. Ternyata Brun Brun Paris ini masih satu perusahaan dengan PT. Sophie Paris Indonesia. Aku nemuin store Brun Brun Paris di PVJ secara nggak sengaja. Kayaknya sih emang belum lama soalnya aku belum pernah liat store itu sebelumnya. Hampir-hampir kayak Miniso gitulah konsepnya. Bedanya ini bukan produk dari Korea, tapi produk lokal dari Indonesia (Meskipun ada label Parisnya). Banyak banget 'girls thing' yang dijual. Nggak cuma make up aja. Ada fashion, accessories, jewelry, body care bahkan camilan kripik khas Bandung yang menurutku kurang nyambung dengan konsep tokonya. Kalo memang mau pakai label Paris, ya mending diganti camilannya ala-ala Paris juga. Tapi ya udahlah, kok malah jadi bahas itu, sih. Yang jelas waktu itu yang datang rame banget, aku jadi penasaran pengen masuk. Setelah aku lihat produk-produknya ternyata emang murah-murah. Untuk lip cream aja nih ada yang harganya 19ribuan, sedangkan yang paling mahalnya nggak sampai 50ribu. Berhubung pas banget aku juga lagi nyari lip cream, ya udah aku sekalian beli di Brun Brun aja. Ya, meskipun aku harus berjibaku dengan cewek-cewek lain yang rada anarkis macam lagi rebutan baju di midnight sale. Aku bahkan nglihat sendiri ada ibu-ibu yang sampai kalap beli beberapa lip cream sekaligus karena sangking murahnya.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjejUJPhTlXeriMwBBER7VhW7j6vKdzASxC6Go1GV_9SmLRsebmTlqqTOoc3LUUrEfHWHPuWiiKQNRICDVizYMVAhyDAstNRex9USAw2bkXJvyD2yPKMUe3r97aVpRuzbE5kqGN5xFxWCg/s1600/brunbrun+paris+lip+cream.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1054" data-original-width="1600" height="420" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjejUJPhTlXeriMwBBER7VhW7j6vKdzASxC6Go1GV_9SmLRsebmTlqqTOoc3LUUrEfHWHPuWiiKQNRICDVizYMVAhyDAstNRex9USAw2bkXJvyD2yPKMUe3r97aVpRuzbE5kqGN5xFxWCg/s640/brunbrun+paris+lip+cream.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pilihanku pun jatuh pada Lip Chek Eye Color ini. Packagingnya clean dan minimalis ya. Aku suka banget sama ukurannya yang kecil. Selain travel friendly, aku juga bisa beli beberapa warna lain, tanpa khawatir bakalan kadaluarsa karena kemungkinan habisnya akan lebih cepet dibanding kalau beli yang ukuran gede (Nggak mau rugi emang) Botolnya transparan jadi warna lipcreamnya bisa kelihatan. Aku pilih yang warnanya pink keunguan. Sebenernya rada kecewa, sih karena ternyata warnanya nggak terlalu sesuai dengan keinginanku. Tadinya kupikir bakalan gelap kayak tampilanya di kemasan, tapi setelah diaplikasikan di bibir hasilnya jadi lebih bright. Hmmm... sebenarnya bisa sih kelihatan lebih gelap kalau ditebelin. Tapi aku nggak terlalu suka dengan pulasan tebal. Jadi ya udahlah, terima nasib aja. Untung warnanya masih masuk di kulitku. Dan yang terpenting warnanya juga cocok untuk dipakai sehari-hari. Jadilah lip cream ini menjadi andalanku sehari-hari. Selain itu, masih ada beberapa alasan lain yang bikin aku suka dengan lip cream ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama karena texturenya yang ringan, nggak cracky di bibir jadi nyaman banget dipakai untuk sehari-hari. Begitu diaplikasikan di bibir warnanya langsung keluar meskipun aku cuma mengoleskannya tipis-tipis. Satu lagi yang aku suka, yaitu mudah banget untuk diratakan. Mau tipis, ombre, maupun yang rada tebal semua gampang dan hasilnya oke. Aku sendiri sih, biasanya dibuat ombre ala-ala korean look.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFoYl2Tr35VJCDQ6lebuwCmQNuAQPN-jtvtZyPUYQkMslTvX_XqUp7gbtVLvCBwwv1XCig7klxChi5l2IZAuXdToG3I2bivus_VBPhn2Ds_8ZVmU05QJzXVLpnaI_9p-RDw5x_-Q0sUcw/s1600/lipcream+swatches.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="1600" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFoYl2Tr35VJCDQ6lebuwCmQNuAQPN-jtvtZyPUYQkMslTvX_XqUp7gbtVLvCBwwv1XCig7klxChi5l2IZAuXdToG3I2bivus_VBPhn2Ds_8ZVmU05QJzXVLpnaI_9p-RDw5x_-Q0sUcw/s400/lipcream+swatches.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain buat bibir, lip cream ini bisa juga dipakai buat blush on dan eye shadow, loh. Caranya cukup dioleskan ke pipi atau kelopak mata, lalu diblend dengan jari. Mudah banget diratainnya. Jujur aku jarang pakai untuk eye shadow. Bukan apa-apa, karena aku masih punya eye shadow dari Wardah yang warnanya mirip. Tapi kalau untuk blush on aku lumayan sering pakai. Apalagi kalau lagi bepergian. Biasa pakai sling bag kecil, bikin aku males bawa barang banyak-banyak. Termasuk blush on. Belum lagi harus bawa brushnya. Ribet! Selama ini, untuk touch up biasanya aku cuma mengandalkan lipcream doang. Dan kehadiran lip cream ini sangat membantuku karena aku bisa sekalian touch up pipi juga.<br />
<br />
O ya, buat kalian yang mau beli, pastikan yang ada keterangan 'Lip Cheek Eye Color' yaa di kemasan. Soalnya ada juga versi lain yang kemasannya sama persis. Harganya lebih murah, tapi cuma bisa untuk bibir aja. Aku lupa persisnya berapa, tapi kalau yang Lip Cheek Eye Color ini bisa didapat dengan harga 39.900 rupiah aja.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjws3uuBwxUZOmZCRwe92LhPUhYKrjheL7vzWglooQTYs-pezYOOmCLzHD4Q0lfSrVKqnaXgRMrQC0P4Yri7tYfn4_-BZ8oAIjxU4SnTI8RvZcyhbzBFvkxVqtvyuT7obwPrM-rLnKx9gk/s1600/brunbrun+paris+lip+cream+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1134" data-original-width="1600" height="452" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjws3uuBwxUZOmZCRwe92LhPUhYKrjheL7vzWglooQTYs-pezYOOmCLzHD4Q0lfSrVKqnaXgRMrQC0P4Yri7tYfn4_-BZ8oAIjxU4SnTI8RvZcyhbzBFvkxVqtvyuT7obwPrM-rLnKx9gk/s640/brunbrun+paris+lip+cream+2.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo ngomongin kekurangan, emang sih lip cream ini masih punya 1 kekurangan. Yaitu nggak terlalu transfer proof. Jadi nggak bisa awet dipakai berlama-lama. Tapi buatku itu bukan masalah besar. Tinggal di touch up lagi aja dan bibirpun akan terlihat flawless lagi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Overall, anggapan bahwa kualitas yang bagus harus selalu mahal berhasil dipatahkan oleh Brun Brun Paris lip cream ini. Jadi, jangan ragu deh buat nyobain juga!</div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-77372396750939445462018-05-30T00:58:00.002-07:002022-08-19T03:24:53.999-07:00Review Film The Gift Hanung Bramantyo<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicK0eLgKIZ60JSMslsg7o-Ntv-ywX4FXkBHHl7TM2T6iwYpNM2ST5e0bIwb6YJfGDqdcXzMOkuW9AO2n0_qR57ZTZ00zYPzDHDkCgzHLlv856SD8l-87JPpnLseBv4QBCteByrK5-r6q0/s1600/the-gift-movie-film-indonesia-hanung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="417" data-original-width="1000" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicK0eLgKIZ60JSMslsg7o-Ntv-ywX4FXkBHHl7TM2T6iwYpNM2ST5e0bIwb6YJfGDqdcXzMOkuW9AO2n0_qR57ZTZ00zYPzDHDkCgzHLlv856SD8l-87JPpnLseBv4QBCteByrK5-r6q0/s640/the-gift-movie-film-indonesia-hanung.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selama ini kita mengenal Hanung
dengan film-filmnya yang komersil. Tapi lebih dari itu aku tau sebenarnya Hanung adalah sutradara yang idelis. Hanya saja idealisme itu seringkali
terbentur oleh kepentingan banyak pihak. Entah produser, selera pasar, dan
masih banyak faktor lain. Film ini membuktikan bahwa penantianku terhadap karya
idealis hanung tidaklah sia-sia. Ia berhasil menunjukan siapa ia sebenarnya. Terlihat
betul bagaimana Hanung menggarap film ini dengan sepenuh hati. Nggak berlebihan
jika aku menyebut ini sebagai salah satu film terbaik yang pernah ia buat.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal">
Hal pertama yang membuatku
terpikat adalah sinematografinya. Jika selama ini kita mengenal puisi dalam
bentuk tulisan. Film mampu menerjemahkan puisi dalam bentuk visual. Bagaimana
hal-hal yang sebenarnya sederhana terlihat sangat puitis dibalik lensa kamera. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dari segi cerita pun cukup
menarik. Tapi aku nggak mau terlalu banyak spoiler di sini. Secara garis besar film ini menceritakan tentang seorang penulis bernama Tiana yang memutuskan untuk pergi ke
Jogja untuk menyelesaikan novel terbarunya. Iapun ia bertemu dengan sang
pemilik kos yang ia sewa bernama Harun yang ternyata seorang tunanetra. Dari
situlah hubungan Tiana dan Harun dimulai. Kesamaan nasib membuat mereka saling
terikat satu sama lain. Namun kemudian muncul Arie, sahabat masa kecil Tiana yang tiba-tiba melamar Tiana. Konflikpun dimulai. Jika kalian mengira ini kisah tentang cinta segitiga. Hmm.. nggak sepenuhnya salah.
Tapi ada hal yang lebih dari itu. Hal yang lebih mendalam. Walaupun endingnya nggak
terlalu bikin aku kaget sih. Karena beberapa tahun lalu aku pernah menulis
novel dengan cerita yang kurang lebih sama seperti ini. Bagiku daya tarik cerita
film ini justru terletak pada awal-awal pertemuan Tiana dengan Harun. Juga
bagaimana cerita tentang masa lalu Tiana yang kelam diurai perlahan. Justru
bagian-bagian inilah yang bikin aku nggak bisa menahan air mata. Aku seperti
melihat sosok Tiana dalam diriku sendiri beberapa tahun lalu. Yang memilih
untuk menciptakan ‘realita’ sendiri untuk lari dari realita yang sebenarnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMMt1CQDgYrWAlU8DXxg1XSeUmMo-EfjJ4OccF-RLv0kB-M9ZxZKhPsjnO9uN1gecqQYpMnsSv-_juSJhMgZPaFt04y2IrAo5B1Yu0oXLt_74yftUgzRD285GiI5ACCcLctJbgX3e38Q4/s1600/772814-paras-ayu-ayushita.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMMt1CQDgYrWAlU8DXxg1XSeUmMo-EfjJ4OccF-RLv0kB-M9ZxZKhPsjnO9uN1gecqQYpMnsSv-_juSJhMgZPaFt04y2IrAo5B1Yu0oXLt_74yftUgzRD285GiI5ACCcLctJbgX3e38Q4/s400/772814-paras-ayu-ayushita.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Untuk pemain, kayaknya nggak perlu
diragukan lagi. Semuanya aktor dan aktris sudah sangat mumpuni di bidangnya. Harun,.
Aku nggak bisa bayangin jika tokoh Harun, seorang tunanetra yang menutup diri
dari dunia luar, temperamental dan keras kepala ini diperankan oleh orang lain.
Pemilihan karakter Reza sebagai Harun udah paling tepat. Ayushita juga sangat
cocok memerankan sosok Tiana, seorang novelis yang unik, aneh dan siapa sangka ternyata
memiliki masa lalu yang kelam. Begitupun dengan Dion Wiyoko sebagai Arie.
Meski tidak seistimewa karakter Harun dan Tiana namun perannya pas. Belum lagi
karakter-karakter figuran seperti simbok dan beberapa pembantu di rumah Harun yang
tampak luwes dengan logat jawanya. Sepertinya mereka adalah pemain teater atau
ketoprak yang memang udah punya jam terbang tinggi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Biasanya aku cukup rewel jika ada
film yang mengambil setting kota Jogja. Maklum aku orang Jogja asli, suka
greget kalau ngelihat ada yang janggal dikit. Banyak film yang menjadikan Jogja
cuma sekedar tempelan. Selebihnya tokohnya tetep aja ke Jakarta-Jakartaan. Paling
cuma ngomongnya yang dimedhokin, itupun nggak enak didengar. Tapi kalau
Hanung yang menggarapnya, aku nggak khawatir. Dari film-film sebelumnya ia
selalu mampu menghadirkan Jogja yang apa adanya. Begitupun di film ini,
atmosfir jogjanya sangat terasa sekaligus natural. Tentu karena Hanung
memiliki latar belakang pernah tumbuh dan besar di kota ini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg72JuDpIARRi8HgTs43XXEkaOtjh24VJzP823dfxwJopyjWqWYv1FFi38TD4OdVs_cvKv_omyWH4K-n7LL4cvIDkg8QmBp_L0rG5uFlBEqJOJmfq-GK34_G3CiDkVZH9rGiVefcRK0uc/s1600/The-Gift.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="427" data-original-width="800" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg72JuDpIARRi8HgTs43XXEkaOtjh24VJzP823dfxwJopyjWqWYv1FFi38TD4OdVs_cvKv_omyWH4K-n7LL4cvIDkg8QmBp_L0rG5uFlBEqJOJmfq-GK34_G3CiDkVZH9rGiVefcRK0uc/s400/The-Gift.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Meski secara keseluruhan kualitas
film ini diatas rata-rata, tapi aku nggak terlalu menggebu ingin merekomendasikan
film ini ke semua orang. Karena di beberapa adegan terdapat unsur surealisnya, antara
imajinasi Tiana dan realita. Beberapa part sengaja dibiarkan tidak diberi
batasan secara gamblang. Bagi penonton yang tidak biasa dengan film semacam ini
mungkin akan sedikit bingung. Tapi buatku sendiri, itu nggak masalah. Justru aku
seneng karena film ini tidak seperti kebanyakan film konvensional yang terlalu
memanjakan penonton, seolah segala sesuatu harus diceritakan dengan gamblang.
Sebaliknya, film ini memberi ruang kepada penonton ikut berpikir, berimajinasi
dan menginterpretasikan sendiri inti ceritanya. Sah-sah saja jika kemudian akan
menimbulkan banyak tafsir.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tapi untuk kalian yang satu
selera denganku. Atau bosan dengan kisah drama yang dangkal dan itu-itu saja.
Udah saatnya kalian harus nonton film ini. Ceritanya mendalam dan membekas
di hati. Bagiku sendiri, rasanya nggak cukup nonton sekali doang. The Gift berhasil mengemas kesedihan dalam
bentuk yang sangat indah dan puitis. Aku berharap Hanung bisa lebih banyak lagi
membuat karya semacam ini ke depannya.</div>
</div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-39411257292743789092018-05-22T01:20:00.001-07:002022-08-19T03:24:53.988-07:00Perawatan Terbaik untuk Rambut Hitamku Bersama Emeron Complete Hair Care<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMt85N4s2BTLrR50kvqjsHpanZ45I8owQc5jbD7a1CP_gxwYKy3mJm5Ncu0DnBsEo2vdHaQJRXkGfQ_FCkyRSLGhGbzcC9jPwxBq-ERtdFHlmoMdkNe80AEWd7nKYUWrQJ_BxsQb6J-Is/s1600/20180522_130301.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1116" data-original-width="1600" height="446" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMt85N4s2BTLrR50kvqjsHpanZ45I8owQc5jbD7a1CP_gxwYKy3mJm5Ncu0DnBsEo2vdHaQJRXkGfQ_FCkyRSLGhGbzcC9jPwxBq-ERtdFHlmoMdkNe80AEWd7nKYUWrQJ_BxsQb6J-Is/s640/20180522_130301.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Punya rambut
hitam berkilau adalah sebuah anugrah tersendiri bagiku. Waktu kecil aku biasa
memanjangkan rambutku dan membiarkannya lurus tergerai. Banyak tante dan
ibu-ibu komplek di sekitarku yang memujinya. Nggak jarang mereka mengelus
rambutku dan berharap bisa punya rambut indah sepertiku. Ya, siapa yang nggak
pengen punya rambut sehat, indah, hitam berkilau?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Karena udah puas dengan rambut indahku,
makanya dari dulu aku hampir nggak pernah tertarik untuk macem-macemin rambut.
Eh, pernah sih, waktu SMA, gara-gara teracuni salah satu tokoh di drama Korea,
aku jadi terinspirasi untuk ngriting rambut. Awalnya sih bagus, jadi berasa
kayak Song Hye Kyo. Tapi beberapa bulan setelahnya aku jadi nyesel banget
karena rambut lurus hitam kebanggaanku berubah menjadi kusam, merah dengan
ujung-ujungnya yang bercabang. Aku jadi kayak nggak ngenalin rambutku sendiri.
Sebelumnya aku nggak pernah ngalami rambut sampai serusak itu. Dari situlah aku
kapok, nggak mau lagi deh macem-macemin rambut. Bahkan aku juga nggak tertarik
untuk ngecat rambut hingga sekarang. Buatku, rambut lurus hitam alami udah
paling the best! </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Membiarkan
rambut tumbuh dengan alami, menjauhkan diri dari berbagai treatmen kimia tidak
lantas membuatku terbebas dari ancaman rambut kusam. Karena ternyata polusi, paparan
sinar UV, dan stress juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan rambut. Seiring
bertambahnya usia, hal itu nggak bisa kuhindari. Tapi aku nggak khawatir karena
aku selalu mempercayakan perawatan rambutku kepada Shampoo Emeron Black and Shine. Ini juga yang menjadi rahasia rambut indahku sejak kecil. <span style="text-indent: 36pt;">Kayaknya aku emang udah ditakdirkan untuk setia pada
Emeron, seperti halnya aku yang setia pada rambut hitamku. Aku nggak perlu
takut rambutku kusam karena Emeron memiliki kandungan bahan alami berupa urang
aring. Siapa yang nggak tau khasiat urang-aring? Sejak jaman nenek moyang
urang-aring udah dipercaya mampu membuat rambut lebih hitam berkilau. Apalagi
kini formula Emeron udah disempurnakan <b>a</b></span><span style="text-indent: 36pt;"><b>ctive provit amino</b></span><span style="text-indent: 36pt;"> , sebuah teknologi dari Jepang yang mampu memberikan nutrisi di setiap helai rambut. Hasilnya rambut tampak hitam berkilau halus dan lembut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Lebih senengnya
lagi ketika aku tahu sekarang Emeron nggak cuma ngluarin produk shampoo aja, tapi
juga conditioner dan hair vitamin. Bagiku conditioner ini penting banget untuk
menjaga rambutku tetap lembut dan lembab. Vitamin juga berguna banget untuk
memaksimalkan nutrisi rambut. Kurang komplit apa coba? Semua yang dibutuhkan
rambutku udah ada di <span style="color: red;"><b><a href="http://bit.ly/cobaemeron" target="_blank">Emeron complete hair care</a></b></span>
ini. Kalau gini sih nggak perlu lagi deh jauh-jauh perawatan rambut ke salon. Rambut
sehat, kantong aman, waktu dan tenaga juga nggak banyak tersita untuk perawatan
ke salon.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMA7m2YO5kxKGZemKmKj7A8jyKUdME7Ymv2Ntn1_CvrPxsNOuO6J-0xhc2VlF8UBPJWLmZzWD7H_JQOWrcfF9r4NZs0g9gVnhMOJZGX5gXwEs0SF_IoK_a4RAv7t6suARlK43KnMqNAbM/s1600/emeron+complete+hair+care.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1122" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMA7m2YO5kxKGZemKmKj7A8jyKUdME7Ymv2Ntn1_CvrPxsNOuO6J-0xhc2VlF8UBPJWLmZzWD7H_JQOWrcfF9r4NZs0g9gVnhMOJZGX5gXwEs0SF_IoK_a4RAv7t6suARlK43KnMqNAbM/s640/emeron+complete+hair+care.jpg" width="448" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<span style="color: #333333;">O iya, selain ‘Emeron Black&Shine’ Emeron Complete Hair Care ini juga ada varian lain, loh! Yaitu ‘Emeron Soft&Smooth’ untuk mendapatkan rambut
halus dan mudah diatur dan ‘Emeron Damage Care’ untuk merawat rambut kering dan
rusak. Kita bisa pilih sesuai kebutuhan rambut masing-masing. Jadi, tunggu apa
lagi? Yuk, <b>coba Emeron</b> untuk <b>perawatan rambut alami </b>.<span style="font-size: 15pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sekarang,
meski aku udah menutup rambutku dengan hijab, tapi perawatan rambut tetep jalan terus dong. Bener, loh! Rambut yang sehat berkilau itu berpengaruh banget terhadap
mood seharian. Selain aku happy, tentu aja suami juga happy nglihatnya. Pokoknya kalo
ada suami di rumah, aku bisa dengan pede kibas-kibas rambut cantik aku kayak di
iklan-iklan shampoo. Thank you, ya Emeron udah bantu ngerawat rambutku dari aku
masih kecil hingga sekarang udah mau jadi emak-emak.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
#DengarkanRambutmu</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
#CobaEmeron</div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3771222226967438894.post-65396345601738206352018-05-12T01:32:00.004-07:002022-08-19T03:24:53.997-07:00My Passion Story (Part 1)<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7TLZ-NgDg-2VSgG0PxaGfuRrBgldxyjKKAwMfajjTNm_tmSYmUpnvTO8ugrcouSm_EqDQvEITh2ZlWp-WIMVOrQZrebkgZJalWGANmKvWwTUPrASXeFsDKWFL_FmVubl5p5lG4x-Mnso/s1600/writer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="444" data-original-width="563" height="315" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7TLZ-NgDg-2VSgG0PxaGfuRrBgldxyjKKAwMfajjTNm_tmSYmUpnvTO8ugrcouSm_EqDQvEITh2ZlWp-WIMVOrQZrebkgZJalWGANmKvWwTUPrASXeFsDKWFL_FmVubl5p5lG4x-Mnso/s400/writer.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Source: Pinterest</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span style="color: black;">A</span><span style="color: black;">ku termasuk salah satu orang yang udah tahu passionku sejak kecil. Jauh sebelum aku mengenal kata passion itu sendiri. Dari passion itulah yang akhirnya mempengaruhi banyak keputusan dalam hidupku hingga sekarang. Seperti ketika memilih jurusan kuliah, pekerjaan bahkan pasangan hidup.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;">Sebenernya aku punya banyak passion. Dan hampir semuanya berkaitan dengan dunia seni (Padahal nggak ada darah seni dari kedua orang tua. Nggak tahu kalau dari kakek nenek moyang) Diantara semua itu, ada dua hal yang paling menonjol, yaitu menggambar dan </span></span><span style="color: black;">menulis. Untuk menggambar akan kubahas lain waktu ya. Kali ini aku mau khusus membahas proses menulisku dari yang tadinya sekedar hobby hingga menjadi passion (Harapannya sih, suatu saat bisa jadi profesi juga. Hehe)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Sebelumnya aku mau cerita dulu, bahwa kegiatan menulis nggak bisa lepas dari hobiku membaca. Dari kecil aku emang udah suka banget membaca. Tiap ikut ibu ke pasar, selain minta jajan mie krip-krip aku juga suka minta dibelikan komik donald bebek atau majalah Bobo bekas yang dijual di pasar. Di lingkungan SD, aku bergaul dengan teman-teman yang juga hobby membaca. Beberapa diantara mereka orangtuanya adalah guru yang sadar akan pentingnya mengenalkan buku pada anak-anaknya. Nggak heran koleksi buku temen-temenku banyak. Dari merekalah aku mendapat pinjaman buku-buku menarik yang semakin menambah kecintaanku terhadap buku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><br /></span></div>
</div>
</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Kira-kira kelas 4 SD aku mulai menyisihkan uang jajanku untuk membeli majalah Bobo (Tetep ortu sih yang lebih banyak nombokin.. Haha). Kali ini bukan lagi majalah bekas. </span><span style="color: black;"><span style="color: black;">Hari kamis adalah hari yang paling kutunggu-tunggu, karena hari itulah majalah Bobo terbit. Jika agen koran langgananku kebetulan sedang tutup, aku nggak segan mendatangi rumahnya untuk segera mendapatkan majalah tersebut. Kalau Bobo udah di tangan rasanya lega dan happpy banget! Selain suka dengan illustrasinya yang khas, artikelnya juga menarik. Aku sampai terinspirasi untuk bikin majalah sendiri ketika itu. Kalau jaman sekarang, istilahnya zine (aku baru tahu belum lama ini dari sebuah akun instagram). Aku membuat majalah itu dari kertas HVS yang kupotong menjadi beberapa bagian. Di situ aku membuat cover dari gambaranku sendiri. Tulisannya juga kutulis sendiri secara manual. Isinya macam-macam. Persis seperti rubrik-rubrik yang ada di majalah. Malahan ada surat pembaca segala, padahal yang nulis aku sendiri, yang jawab aku sendiri juga. Hahaa.. Zineku emang nggak untuk kuedarkan dan cuma untuk kunikmati sendiri.</span></span></div>
</div>
</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Masih ketika SD aku sempet bikin perpustakan mini sama seorang sahabat karibku. Kami bikin lapak di depan warung kelontong milik ibu temanku. Dengan kardus-kardus bekas sebagai rak dan mejanya. Anggota perpustakaan tak lain adalah teman-teman sepermainan di komplek kami. Kadang ada juga pembeli di warung yang tergelitik untuk mampir ke perpustakaan kami hingga akhirnya tertarik meminjam buku. Kami memasang tarif yang murah untuk setiap peminjaman. Ada sistem denda juga jika ada anggota yang telat mengembalikan. Sayangnya perpustakaan itu akhirnya bubar ketika aku harus pindah rumah saat kelas 5 SD.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><br /></span></div>
</div>
</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;">Beranjak SMP aku mulai mengenal istilah sahabat pena. Awalnya aku iseng aja kirim surat ke majalah remaja 'Fantasi' untuk nyari sahabat pena. Setelah suratku dimuat, respon yang kudapat bener-bener di luar dugaanku. Hampir setiap hari aku mendapat kiriman surat yang dialamatkan ke sekolah. Biasanya surat-surat yang datang akan dipajang di jendela ruang TU. Ketika itu, surat yang datang hampir memenuhi jendela TU dan semuanya ditujukan untukku. Mendadak aku punya banyak teman dari berbagai daerah di Indonesia. </span></span><span style="color: black;"><span style="color: black;">Meski jaman sekarang udah maju, alat komunikasi udah canggih, aku tetep ngrasa nggak ada yang bisa menggantikan kebahagiaan surat menyurat seperti ini. Ada sensasi tersendiri ketika surat balasan yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Melihat kertas surat warna-warni yang lucu, dengan wangi yang berbeda-beda. Membaca deretan tulisan tangan berisi cerita-cerita dari sahabat di seberang pulau sana. Meski kami belum pernah bertemu, tapi segalanya terasa akrab dan personal. </span></span>Berbeda dengan email atau chatting, di surat aku cenderung lebih bebas untuk bercerita hingga tak jarang bisa menghabiskan berlembar-lembar kertas surat. Hal itu secara tidak langsung juga turut melatih kemampuanku bercerita dalam bentuk tulisan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKv5CpzaA9zMz0NhWsqNPbsU-2mB3tRovrEUzsgB_ymTkF2vThWte8gKpfoPe1gN_IfYicOcfq_bZsvIjPPA5Au0vnmWpSOhepf7NRO1GbYg_aQVk8xjEw6CgMy8RkEE0odbnm1aK7b18/s1600/sahabat+pena.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1158" data-original-width="1600" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKv5CpzaA9zMz0NhWsqNPbsU-2mB3tRovrEUzsgB_ymTkF2vThWte8gKpfoPe1gN_IfYicOcfq_bZsvIjPPA5Au0vnmWpSOhepf7NRO1GbYg_aQVk8xjEw6CgMy8RkEE0odbnm1aK7b18/s400/sahabat+pena.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Tentu aja seneng punya banyak sahabat pena. Namun lama kelamaan aku jadi kewalahan juga membalasi surat-surat yang begitu banyak. Belum lagi biaya untuk memberi perangko. Satu dua sih nggak masalah, tapi kalau sampai puluhan jumlahnya, habis juga uang sakuku cuma untuk beli perangko. Aku juga nggak enak terus-terusan minta uang tambahan ke ortu. Jadi terpaksa nggak semua surat bisa kubalas. Tapi dari situ aku sekaligus bisa menyaring mana sahabat pena yang bener-bener cocok denganku. Ada satu sahabat yang bahkan masih bertahan hingga kami sama-sama duduk di bangku SMA.</div>
</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;">Selain menulis surat, ketika SMP aku juga sudah mulai suka menulis cerita. Dari cerita pendek, hingga pernah juga novel. Semua kutulis secara manual di buku tulis. Namun aku hanya menjadikannya sebagai koleksi pribadi. Ya, waktu itu aku bener-bener menjadikan kegiatan menulis sekedar untuk kesenangan pribadi aja, tanpa berniat mempublishnya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;"><br /></span></span></div>
</div>
</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;">Memasuki bangku SMK, seperti umumnya remaja seusiaku, akupun mulai dilanda yang namanya virus merah jambu. Kayaknya hampir tiada hari tanpa galau. Siapa lagi kalau bukan gara-gara gebetan yang sekarang udah jadi suamiku. Haha... Akupun melampiaskan semua kegalauanku di buku diary. Sebenernya nulis diary bukan hal baru buat aku. Dari SD hingga SMP aku udah konsisten nulis diary. Bedanya, kalau dulu aku lebih banyak cerita secara kronologis, misalnya: Hari ini aku.... bla.. blahh.., waktu SMK aku lebih banyak curhat gak jelas. Sampai-sampai aku <i>eneg</i> sendiri kalau baca lagi tulisanku dulu.</span></span></div>
</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;">Tapi sejelek apapun itu, aku sangat menghargai apa yang pernah aku tulis karena itu semua bagian dari proses. Pernah denger enggak tentang istilah 'menulis bebas'? Tulis aja sebebas-bebasnya, nggak perlu mikir bagus atau jelek, yang penting kita bisa menuangkan apa yang ada dipikiran kita sampai benar-benar habis. Mungkin awalnya tulisan kita memang jelek. Tapi jika rajin berlatih, lama-lama kata dalam tulisan kita akan tersaring dengan sendirinya sehingga yang tersisa adalah kalimat-kalimat yang bagus. Hal itu bener-bener aku rasain. Secara nggak sadar, nulis diary melatihku untuk menulis bebas tanpa beban. Bodo amat mau bagus atau jelek, toh aku sendiri yang baca.</span></span></div>
</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;">Sampai akhirnya kesempatan itu datang juga. Saat aku duduk di bangku kelas 2, aku ditunjuk untuk mewakili sekolah untuk mengikuti program kelas menulis di Balai Bahasa Yogyakarta. Inilah titik awal aku mempelajari dunia kepenulisan secara lebih serius. Perjalananku sempet terhambat. Tadinya aku ditunjuk untuk mengikuti kelas non fiksi. Padahal aku pengen banget ikut kelas fiksi/sastra. Akhirnya aku ngeloby temenku. Untung dia bersedia bertukar tempat denganku dan guru juga menyetujuinya. Ya, di situ aku udah tahu apa keinginanku dan mencoba berjuang meraihnya. Keputusanku untuk pindah kelas ternyata tepat banget. Aku mendapatkan materi sesuai keinginanku. Mentornya pun bukan orang sembarangan, mereka adalah sastrawan-sastrawan senior yang tentunya sangat berkompeten di bidangnya. Tak hanya diajari menulis, aku juga belajar teater. Yang mana teater sangat berkaitan erat dengan dunia kepenulisan. Di situ aku bisa berlatih mengolah rasa dan penjiwaan sehingga apa yang kutulis bisa lebih memiliki 'nyawa'.</span></span></div>
</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Setelah mengenal sastra, selera bacaanku pun mulai berubah. Novel pop dan teenlit yang biasanya jadi bacaan favoriteku selama ini jadi terasa hambar untuk dibaca. Aku ingin sesuatu yang lebih mendalam. Lalu bertemulah aku dengan majalah Horison. Ternyata majalah sastra ini udah ada lama di perpustakaan sekolah, tapi aku nggak gitu <i>ngeh</i> dengan keberadaannya. Letaknya aja ngumpet di rak pojok belakang. Dan kayaknya, selain aku nggak ada lagi yang pinjem. Soalnya di kertas daftar peminjamannya masih bersih, cuma ada namaku doang. Nggak tau ya, tiap baca majalah ini selalu ada yang berdesir di dadaku. Hmmm.. aku susah ngejelasinya. Pokoknya sesuatu yang nggak pernah aku rasain ketika membaca buku-buku populer. <br />
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;">Waktu kuliah, aku semakin tertarik membaca karya-karya sastra secara lebih mendalam. Mulai dari buku puisi Rendra yang bahasanya gampang dimengerti, Sapardi Djoko Damono dengan kata-katanya yang sangat lembut dan indah, hingga kumpulan cerpen Putu Wijaya yang surealis, semuanya bikin terpukau. Tak hanya membaca, aku juga mulai belajar menulis karya yang sejenis. Dulu aku sempet ikut komunitas menulis dan membaca puisi di radio RRI. Dari situ aku mulai banyak berkenalan dengan beragam komunitas sastra yang lain. Aku juga rutin mengikuti diskusi sastra di Jogja. Banyak sastrawan _yang selama ini cuma kulihat namanya dari buku-buku yang kubaca_ ikut hadir di sana. Semangatku pun jadi terpacu. Intinya, masa kuliah adalah masa yang paling progresif untuk menekuni dunia kepenulisan. Di sini aku berhasil melahirkan novel, dan antologi. Beberapa kali juga tulisanku dimuat di media masa. Dan yang paling berkesan adalah aku sempat menjuarai lomba menulis puisi. Sekian tahun bergelut di bidang animasi, ternyata piala pertamaku justru kudapat dari menulis.</span></span><br />
<span style="color: black;"><span style="color: black;"><br /></span></span></div>
</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5fYNBAC2J1e_KXLDp0upY74lgLM2QrQs-jOtXplfNIwGXgj4e-VMfguh5sx4uVvyRMxPKDCJr4j5fqjQxwENiRkL7PRKGF-gQtfvJ4Pe7ufd_tW6p7RvxAhn173GfGT3O2vZh3jFqExU/s1600/writing+quotes.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="431" data-original-width="1600" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5fYNBAC2J1e_KXLDp0upY74lgLM2QrQs-jOtXplfNIwGXgj4e-VMfguh5sx4uVvyRMxPKDCJr4j5fqjQxwENiRkL7PRKGF-gQtfvJ4Pe7ufd_tW6p7RvxAhn173GfGT3O2vZh3jFqExU/s640/writing+quotes.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;">Lalu aku pindah ke Bandung untuk melanjutkan kuliah ekstensi. Semenjak di Bandung kegiatan menulisku menurun drastis. Bikin blogpun jarang kuisi. Di sini aku juga kesulitan mendapat akses buku. Berbeda dengan di Jogja dulu, hampir tiap minggu aku bisa menghabiskan banyak waktu di perpustakaan kota. Tempatnya nyaman banget sih. Kalau di Bandung aku nggak tau dimana. </span></span><br />
<br />
Lebih parah lagi ketika aku udah mulai bekerja. Aku hampir nggak pernah nulis lagi. Bukan berarti di dalam hati udah nggak ada keinginan untuk menulis. Tapi rasanya energi udah habis untuk pekerjaan. Kebetulan aku ini termasuk orang yang nggak bisa multitasking. Ketika sedang mengerjakan sesuatu, ya udah, aku cuma bisa fokus untuk satu hal itu aja. Dan saat itu aku lebih fokus dengan pekerjaanku. </div>
</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;">But now.. Here I am! Gimana sih rasanya bertahun-tahun memendam keinginan untuk menulis lagi dan akhirnya baru kesampaian sekarang? Buatku menulis udah jadi kebutuhan. Apalagi aku tipe orang yang lebih mudah bicara dengan tulisan dibanding dengan kata-kata langsung. Dan peran blog buatku menjadi penting banget. Sama seperti buku diary. Bedanya aku bisa sekalian share hal-hal positif ke orang lain yang membacanya. </span></span> Blog udah ibarat rumah, sekaligus penghubungku dengan dunia luar. Aku bisa cerita apa aja tanpa ngeganggu timeline orang lain. Dan yang nggak kalah penting di sini aku ngrasa menemukan pembaca yang tepat. Apalagi di tengah boomingnya media yang lebih praktis seperti youtube dan instagram. Orang yang baca blog setidaknya sama-sama punya hobby membaca juga sepertiku.</div>
</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;">Itu tadi <strike>sedikit</strike> (banyak kalee..) cerita tentang passion menulisku. Semua itu nggak datang secara tiba-tiba melainkan sebuah proses panjang dari aku masih kecil. Tentunya ada waktu dimana aku merasa sangat jenuh untuk menulis, tapi bukan passion namanya kalau aku nggak kembali lagi. Kapan-kapan aku sambung lagi dengan cerita tentang passionku yang lain yaa. Happy weekend, See u..</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="color: black;"><span style="color: black;"><br /></span></span>
<span style="color: black;"><span style="color: black;"><br /></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
Isyka Syukriyahttp://www.blogger.com/profile/18004820625283942167noreply@blogger.com3