Aku tergelitik untuk nulis ini karena baca salah satu komentar di Instagramku, yang ngebahas tentang pentingnya para ibu meluangkan waktu untuk self care ( Tonton di sini ). Kalo ditanya, pasti semua ibu pengen self care -an. Tapi realitanya, boro-boro, mau self care gimana? Udah repot duluan ngurus anak. Belum lagi kalo suami nggak peka 😢 Kayaknya sangat mewakili ibu-ibu banget yaa. Angkat tangan kalo relate ! 🤠Emang ya, Bun. Setelah punya anak, apalagi masih kecil, mau nyuri waktu self care tuh "menantang" banget. Padahal itu salah satu kebutuhan dasar supaya kita bisa recharge energi. Makanya, penting banget peran suami di sini untuk gantiin take care anak atau bantu pekerjaan rumah selama kita self care . Tapi, banyak istri yang ngerasa suaminya nggak peka, nggak mau bantu. Tau nggak, kalo sebenarnya kebahagiaan tertinggi seorang laki-laki adalah ketika ia bisa membahagiakan pasangannya. Boleh di kroscek ke suami masing-masing, apa definisi kebahagiaan bagi ...
Telah habis serbuk laras berkabar sukacita pada debu
sebatang kara
Dan manis menemukan persemayaman
terakhirnya
Hendak ada upacara turun tahta
Paman dikerahkan
Dia yang punya terik dan letih
Membabat bakal gula bukan miliknya
Pasukan merah putih kecil menyerbu medan
laga
Tawar menawar perasaan
Menanam khianat di hati mungilnya
Batang tebu sujud sujud di kaki
Aduhai, tentu minta dibawa lari
Sabar mengharap lena pak tua telanjang dada
Kantung ilmu jadi diisi hasil mencuri
Rambut merah disengat jemari matahari
Pantat merah diupah emak
Namun bocah tetap kembali
Tanpa lelah mengawal cakrawala mencari
sudut bumi
Lalu tebutebu meneruskan perjalanan
Menjejaklah kami,
Kehidupan baru
Agustus 2009
Komentar
Posting Komentar