Aku tergelitik untuk nulis ini karena baca salah satu komentar di Instagramku, yang ngebahas tentang pentingnya para ibu meluangkan waktu untuk self care ( Tonton di sini ). Kalo ditanya, pasti semua ibu pengen self care -an. Tapi realitanya, boro-boro, mau self care gimana? Udah repot duluan ngurus anak. Belum lagi kalo suami nggak peka 😢 Kayaknya sangat mewakili ibu-ibu banget yaa. Angkat tangan kalo relate ! 🤠Emang ya, Bun. Setelah punya anak, apalagi masih kecil, mau nyuri waktu self care tuh "menantang" banget. Padahal itu salah satu kebutuhan dasar supaya kita bisa recharge energi. Makanya, penting banget peran suami di sini untuk gantiin take care anak atau bantu pekerjaan rumah selama kita self care . Tapi, banyak istri yang ngerasa suaminya nggak peka, nggak mau bantu. Tau nggak, kalo sebenarnya kebahagiaan tertinggi seorang laki-laki adalah ketika ia bisa membahagiakan pasangannya. Boleh di kroscek ke suami masing-masing, apa definisi kebahagiaan bagi ...
Sepotong
kayu kau lukai dengan paku. Di punggungnya kau tata aneka hidangan. Ia
menyaksikan keserakahanmu. Sembari cemas berharap. Semoga ayam yang tengah kau
lahap. Bukan karibnya di kebun dulu.
Beberapa
kau jajar di muka rumah. Supaya jelas batas wilayah. Lalu kau tidur
nyenyak. Sementara rasa bersalah mengusiknya siang malam. Barangkali
burung-burung sedang bingung mendapati rumahnya hilang.
Sepotong
lagi kau pasung dekat pintu. Layu. Mendekap tubuh anak istrimu. Senyum kalian
membuatnya kian luka. Diam-diam diimpikannya. Pulang.
Bertemu
lagi dengan daun dan akar
(Maret
2010)
Komentar
Posting Komentar