Aku tergelitik untuk nulis ini karena baca salah satu komentar di Instagramku, yang ngebahas tentang pentingnya para ibu meluangkan waktu untuk self care ( Tonton di sini ). Kalo ditanya, pasti semua ibu pengen self care -an. Tapi realitanya, boro-boro, mau self care gimana? Udah repot duluan ngurus anak. Belum lagi kalo suami nggak peka 😢 Kayaknya sangat mewakili ibu-ibu banget yaa. Angkat tangan kalo relate ! 🤭 Emang ya, Bun. Setelah punya anak, apalagi masih kecil, mau nyuri waktu self care tuh "menantang" banget. Padahal itu salah satu kebutuhan dasar supaya kita bisa recharge energi. Makanya, penting banget peran suami di sini untuk gantiin take care anak atau bantu pekerjaan rumah selama kita self care . Tapi, banyak istri yang ngerasa suaminya nggak peka, nggak mau bantu. Tau nggak, kalo sebenarnya kebahagiaan tertinggi seorang laki-laki adalah ketika ia bisa membahagiakan pasangannya. Boleh di kroscek ke suami masing-masing, apa definisi kebahagiaan bagi ...
Belakangan buku terlihat lebih
menggiurkan dibanding diskonan baju atau makanan enak. Bedanya dengan makanan
enak yang dimakan sedikit demi sedikit agar kelezatannya tidak cepat habis, kalau
buku semakin bagus akan semakin cepat kulahap. Anehnya, bukannya kenyang,
aku justru semakin lapar. Akhirnya aku membeli buku lagi dan lagi. Begitu
seterusnya, seperti lingkaran yang tidak pernah habis.
Menjalani hari-hari di rumah dan
jarang ke mana-mana, buku telah menjadi
sahabat karibku dan menyelamatkan hidupku dari kebosanan. Nah, sebagai bentuk
apresiasi,kebetulan momentnya juga pas di akhir tahun, kali ini aku akan
ngerilis daftar buku terbaik yang kubaca selama tahun 2017 ini. Dari belasan buku, aku memilih 3 buku terbaik. Berikut ini daftarnya:
1. Dawuk, Kisah
Kelabu dari Rumbuk Randu-Mahfud Ikhwan
Sebenarnya novel ini bukan merupakan genre favoritku.
Namun novel ini telah sukses membuatku penasaran membaca lembar demi lembar
halamannya. Aku selalu senang membaca novel-novel yang mampu mengangkat
realitas di sekitar kita seperti novel Dawuk ini. Di tengah maraknya novel yang
menceritakan tentang kaum urban dan berbagai permasalahannya, Mahfud Ikhwan
hadir dengan kesederhanaan yang lebih membumi. Ia mengangkat kehidupan mantan
TKI di sebuah desa bernama Rumbuk Randu. Dengan tokoh utamanya, Dawuk yang
digambarkan sangat buruk rupa. Dibanding wajahnya yang buruk itu, Dawuk memiliki
nasib yang jauh lebih buruk lagi.
Novel ini
termasuk dalam jenis cerita berbingkai. Kisah Dawuk dituturkan tokoh bernama Warto
Kemplung. Sejak awal penulis telah ‘memperingatkan’ bahwa Warto ini adalah
seorang pembual. Namun entah kenapa, seperti halnya pendengar cerita Warto
dalam novel tersebut, pembaca dibuat bertanya-tanya apakah kisah Dawuk ini
benar-benar nyata atau hanya bualannya. Di saat bersamaan, pembaca ikut terlarut dengan
kesedihan dari cerita yang ia tuturkan.
Bagian yang
paling kusuka dari novel ini adalah endingnya yang tak terduga. Aku merasa kesal,
namun juga senang dan lega. Sebuah ending
yang tidak pernah kutemui dari novel-novel yang pernah kubaca sebelumnya. Tidak
mengherankan jika novel ini menang penghargaan Khatulistiwa Award 2017,
sekaligus tentu saja pemenang pertama best book of the year ini.
2. The Book
of Forbidden Feelings-Lala Bohang
Siapa yang
menyangka, buku diary yang semestinya tersimpan di tempat paling tersembunyi di
dalam kamar, terpajang di rak buku dan dibaca oleh ribuan orang? Inilah yang
kulihat dari buku The Book of Forbidden Feelings karya Lala Bohang. Buku ini semacam kumpulan ‘curhat’, lengkap
dengan illustrasi khas Lala Bohang yang mewakili perasaan gloomy dari penulisnya. Kekuatan
dari buku ini terletak pada keberanian Lala Bohang untuk jujur dalam
menyampaikan perasaan-perasaan yang dianggap tabu oleh kebanyakan orang. Padahal
sebenarnya perasaan tersebut ada juga dalam diri setiap orang. Buku ini juga
mengajakku jujur pada diri sendiri. Banyak point yang mewakili perasaanku membuatku merasa tidak sendirian. Sangat
menyentuh dan personal. Barangkali itu jugalah yang menjadikannya salah satu
buku best seller tahun ini.
Sebenarnya ada buku lanjutan yang dirilis Lala Bohang berjudul The Book of Invisible Question. Namun aku merasa buku tersebut tidak sematang buku pertamanya. Terutama ilustrasinya, seperti karya yang terburu-buru dikerjakan. Sayang banget, padahal aku yakin Lala mampu membuat ilustrasi yang jauh lebih baik.
3. Rumah
Tangga Surga- Ikhsanun Kamil & Foezi Citra Cuaca
Buku ini
sebenarnya kubeli untuk kado salah seorang teman, namun urung kuberikan karena aku juga
pengen baca. Hehe.. Ini adalah buku kedua canun dan fufu yang kubeli. Mereka
adalah pasangan muda yang berprofesi sebagai konsultan pernikahan. Buku yang
pertama, berjudul Jodoh Dunia Akhirat, ngena banget sama situasiku saat itu yang
sering galau mikirin jodoh. Makanya, begitu mereka mengeluarkan buku baru lagi
aku langsung antusias ingin membacanya juga. Kali ini judulnya Rumah Tangga
Surga. Buku ini lebih banyak mengulas tentang kehidupan pernikahan, berbagai
permasalahan yang sering dialami oleh pasangan dan bagaimana caranya membangun
rumah tangga yang harmonis. Buku ini tidak hanya memberi solusi bagaimana
memecahkan masalah, namun juga membantu mengulik lebih dalam akar dari
permasalahan tersebut. Bisa jadi ada dosa masa lalu yang tidak kita sadari dan
belum terselesaikan. Lewat buku ini kita dibimbing untuk melakukan cleansing atau pembersihan diri agar nantinya
kita bisa ‘terlahir’ sebagai manusia baru yang siap menjalani kehidupan yang
lebih baik bersama pasangan. Berikutnya ada tahap Nurturing berisi langkah-langkah untuk merawat cinta, dan Designing, bagaimana merancang masa
depan bersama pasangan.
Seperti
halnya buku ‘Jodoh Dunia Akhirat’, aku banyak mendapat pengetahuan baru yang ‘ngena
banget’. O ya, meskipun buku ini tebal, namun tidak terasa membebani karena
materinya disampaikan dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami.
Itu tadi 3
buah buku yang terpilih menjadi buku terbaik tahun ini. Sifatnya memang subjektif
namun bukan berarti tidak bisa dijadikan referensi bacaan. So, jangan ragu
untuk segera mendapatkan buku-buku ini di toko buku terdekat.
Bubui blm semoat baca 😂
BalasHapusBusui maksudnya 😁
Hapus