Langsung ke konten utama

Istri Pengen Self Care VS Suami yang Nggak Peka

Aku tergelitik untuk nulis ini karena baca salah satu komentar di Instagramku, yang ngebahas tentang pentingnya para ibu meluangkan waktu untuk self care ( Tonton di sini ).  Kalo ditanya, pasti semua ibu pengen self care -an. Tapi realitanya, boro-boro, mau self care gimana? Udah repot duluan ngurus anak. Belum lagi kalo suami nggak peka 😢  Kayaknya sangat mewakili ibu-ibu banget yaa. Angkat tangan kalo relate ! 🤭 Emang ya, Bun. Setelah punya anak, apalagi masih kecil, mau nyuri waktu self care tuh "menantang" banget. Padahal itu salah satu kebutuhan dasar supaya kita bisa recharge energi. Makanya, penting banget peran suami di sini untuk gantiin take care anak atau bantu pekerjaan rumah selama kita self care . Tapi, banyak istri yang ngerasa suaminya nggak peka, nggak mau bantu.  Tau nggak, kalo sebenarnya kebahagiaan tertinggi seorang laki-laki adalah ketika ia bisa membahagiakan pasangannya. Boleh di kroscek ke suami masing-masing, apa definisi kebahagiaan bagi ...

Antologi 100 Puisi Tema Ibu Se-Indonesia Karena Aku Tak Lahir dari Batu


Karena Aku Tak Lahir dari Batu
( Antologi 100 Puisi Tema Ibu Se Indonesia )
Kurator : Oka Rusmini , Warih Wisatsana, Moch Satrio Welang
Desain Sampul : Eko Bayu Saputra
Tata Letak : Yayan Triyansyah
Pemeriksa Aksara : Irwan Bajang
ISBN : 978-602-9149-56-2

Penerbit : SASTRA WELANG PUBLISHER

Buku ini adalah  wujud apresiasi pada sosok Ibu se Indonesia yang telah memberikan banyak pengorbanan demi berputarnya roda kehidupan di zaman yang serba sulit di negeri ini sekarang. 

Proses pengerjaan buku ini relatif cukup lama, dari proses  pengumpulan naskah se Nusantara, proses pengkurasian, hingga  proses percetakan dan lain – lain memakan waktu kurang lebih  dua tahun terhitung program dimulai pada bulan April 2010. Satrio Welang, penggagas program ini sempat dikagetkan dengan banyaknya jumlah karya yang masuk ke meja redaksi. “Saya tak menduga, begitu banyak yang antusias dan tertarik pada kegiatan ini,” ungkapnya penyair dan dramawan yang banyak berproses di Bali ini. Selama rentang waktu tersebut, redaksi telah menerima 356 puisi dari 356 penyair dari seluruh Indonesia.”

Setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan, dewan kurator yang terdiri dari Warih Wisatsana , Oka Rusmini dan Moch Satrio Welang, menetapkan 100 karya puisi terpilih. Keseluruhan karya ini kemudian diterbitkan dengan judul “KARENA AKU TAK LAHIR DARI BATU” oleh Teater  Sastra Welang dengan divisi penerbitannya yakni Sastra Welang Publisher.

Berikut daftar nama penyair dalam antologi puisi tema ibu se-indonesia:

ADHY RICAL - KENDARI

AKHMAD NURHADI MOEKRI – SUMENEP

AKHYAR FUADI – AGAM (SUMATERA BARAT)

ALEE KITONANMA – PADANG

ANDI MAGADHON – YOGYAKARTA

ANISAH ROKHIMATULKHAIR ATMAJANINGTYAS – WONOSOBO

ARDY KRESNA CRENATA – BOGOR

ARI NENDRA – SOLO

ARIF HIDAYAT – PURBALINGGA

ARRY SYAKIR GIFARI – TANGGERANG

ARUM FATIMA – YOGYAKARTA

ASSYAFA JELATA – SERANG

AWAN TENGGARA – BEKASI

AYU DIAH CEMPAKA – DENPASAR

AYU WINASTRI – DENPASAR

BADRUL MUNIR CHAIR – YOGYAKARTA

BAGUS PRANA – PURWOKERTO

BODE RISWANDI – TASIK MALAYA

BUDHI SETYAWAN – BEKASI

BUNDA MATAHATI – DEPOK

DADI REZA PUJIADI – DENPASAR

DEA ANUGRAH – YOGYAKARTA

DG KUMARSANA – LOMBOK

DIAH BUDIANA – BANDUNG

DICKY TEARA – SUMENEP

DS PRIYADI – YOGYAKARTA

DWI RAHARIYOSO – PONOROGO

DYAH SETYAWATI – TEGAL

EFFENDI DANATA – LOMBOK

EKO PUTRA – MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN

FAKHRIZAL EKA, SP – JAMBI

FATIMUL HUSAIN – YOGYAKARTA

FARADINA IZDHIHARY – MALANG

HASAN BISRI – JAKARTA

HENDRA UTAY – DENPASAR

HOLY ADIB – PADANG

HUSEN ARIFIN – MALANG

I PUTU AGUS SUTRARAMA – TABANAN

INDAH IP – SURABAYA

INDY EDELWEISS – SEMARANG

IRIANTO IBRAHIM – KENDARI

IRWAN BAJANG – YOGYAKARTA

IRWAN KUSUMAWARDANA – YOGYAKARTA

ISBEDY STIAWAN ZS – LAMPUNG

ISYKA SYUKRIYA – BANTUL

JOAN VALENTINA RACHMA ASSYAKIRA – DENPASAR

JUNIAR HENDRIK WILLIAM LUMANKUN – NUSA DUA

KHAIRUL HUDA – DENPASAR

KHOER JURZANI – CIANJUR

LAKSMI HERDIANA PUTRI – SUMENEP

LAILATUL KIPTIYAH – BLITAR

MUTIAH AYU RASTA - MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

MUDA WIJAYA – DENPASAR

AMING AMINOEDHIN – SURABAYA

MEGITA OKTAVIA

M. MAHFUDZ FAUZI S. – LAMPUNG

M SUSANTO EDISON – DENPASAR

NOVAL JUBBEK -  MALANG

NOVIANA KUSUMAWARDHANI – UBUD

NAHDHO NUR – SUMEDANG

NADYA NADINE – SURABAYA

NUROCHMAN SUDIBYO YS. – TEGAL

OVIANTY – JAKARTA

O'ONKS EL – KEMARUNG – SUMENEP 

OLAN SANSEVIERA – CIREBON

PRINGADI ABDI SURYA – JAKARTA

PUTRI F.R.PRATAMA – SURABAYA

QUR’ANUL HIDAYAT IDRIS – SEMARANG

RAHMAT HELDY HS – SERANG BANTEN

RESTU ASHARI PUTRA – DEPOK

RIO FITRA SY – PADANG

RIZA MULTAZAM LUTHFY – MALANG

RIVO SHAFTRIA SY – PESISIR SELATAN 

RISWAN HIDAYAT – YOGYAKARTA

RUDY RAMDANI – PURWAKARTA

RYAN RACHMAN – PURWOKERTO

SYAIFUL BAHRI – SUMENEP

SYARIF HIDAYATULLAH – DEPOK

SETIYO BARDONO – DEPOK

SELI DESMIARTI – PURWAKARTA

SHITA RAHUTOMO – BANDUNG

SURAJIYA – YOGYAKARTA       

SOSIAWAN LEAK – SOLO

SUGUH KURNIAWAN – BANDUNG

SHINTA MIRANDA – JAKARTA

SHAFIRA SULAIMAN – BANDA ACEH

SITI FATIMAH – SURABAYA

TATANG RUDIANA ALGHIFARI – TASIKMALAYA

TITIKECIL YASMINA – BANDUNG

WAYAN SUNARTA – DENPASAR

WISNU ADITYA PRATOMO – SUMEDANG

WINARTI – SURABAYA

YOYONG AMILIN – JAKARTA

YULI ARISTA – CEPU

YOGIRA YOGASWARA – BANDUNG

YOGI PRASTIYO – JAKARTA

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Me Time Mewah Bersama Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash

Menjadi ibu ternyata nggak seindah apa yang ditampilkan di feeds Instagram. Saking repotnya ngurus anak, diri sendiri jadi nggak keurus. Penampilan awut-awutan , rumah berantakan, banyak kerjaan yang keteteran. Ya apalah aku ini tanpa dayang-dayang.  Imbasnya, semenjak punya anak aku jadi lebih sering uring-uringan. Suami dan anak yang jadi korbannya. Aku sadar sih, selain karena capek, juga karena kurang me time . Pernah sih waktu itu nyobain pergi sendiri untuk me time . Bukannya happy , yang ada malah jadi mellow pengen cepet-cepet pulang ketemu anak.

Ardan, Secangkir Semangat Untuk Indonesia

Repot emang hidup tanpa bluetooth atau card reader, foto senarsis apapun jadi gak bisa terpampang di media. Untung aku bukan tipe orang narsis (tapi narsis beuuuud!!!!) Makanya, kemarin sempet uring2an waktu card readerku rusak. Alhasil foto-foto yg sebenernya q ambil beberapa bulan lalu baru bisa q posting hari ini.  Kayak yang ini nih. Foto-foto di bawah ini kuambil saat Ardan lagi ngadain event di dago car free day dalam rangka hari sumpah pemuda. Ya intinya biar para pemuda indonesia bisa lebih bersatu dan bersemangat memajukan indonesia.  Acaranya seru. Beberapa artis juga ikut tampil dalam acara ini. Salah satunya Jafunisun. Band yang satu ini emang unik banget! Mungkin sekilas orang bakal ngira lagu yang dibawakan adalah lagu Jepang. Secara, musik dan warna vokalnya Jepang banget! Tapi siapa sangka ternyata liriknya asli bahasa sunda. Tema yang diangkatpun sunda banget! Tengok aja judul-judulnya, yang paling hits "Tahu Sumedang", ada juga "Ti Soreang ka Kopo...

Obsesi (Antologi Cerpen)

Judul: Obsesi (Antologi Cerpen Bengkel Sastra 2006) Penerbit: Balai Bahasa Yogyakarta Tahun 2006, saya mendapat kesempatan mewakili sekolah untuk mengikuti kegiatan bengkel sastra yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta. Selama kurang lebih 3 bulan saya mengikuti pelatihan menulis dan teater yang dibimbing langsung oleh beberapa sastrawan Indonesia antara lain Mbak Evi Idawati, Mas Landung Simatupang dan Mas Sri Harjanto Sahid. Di akhir pelatihan, selain mempersiapkan pertunjukan teater kami juga diwajibkan untuk membuat membuat sebuah cerpen yang nantinya akan dimuat dalam antologi bersama. Antologi tersebut akhirnya diberi judul Obsesi. Terdiri dari 31 cerpen dengan beragam tema. Cerpen saya yang dimuat berjudul "Kembali untuk Pergi", menceritakan tentang seorang gadis yang menunggu kekasihnya pulang."