Langsung ke konten utama

Istri Pengen Self Care VS Suami yang Nggak Peka

Aku tergelitik untuk nulis ini karena baca salah satu komentar di Instagramku, yang ngebahas tentang pentingnya para ibu meluangkan waktu untuk self care ( Tonton di sini ).  Kalo ditanya, pasti semua ibu pengen self care -an. Tapi realitanya, boro-boro, mau self care gimana? Udah repot duluan ngurus anak. Belum lagi kalo suami nggak peka 😢  Kayaknya sangat mewakili ibu-ibu banget yaa. Angkat tangan kalo relate ! 🤭 Emang ya, Bun. Setelah punya anak, apalagi masih kecil, mau nyuri waktu self care tuh "menantang" banget. Padahal itu salah satu kebutuhan dasar supaya kita bisa recharge energi. Makanya, penting banget peran suami di sini untuk gantiin take care anak atau bantu pekerjaan rumah selama kita self care . Tapi, banyak istri yang ngerasa suaminya nggak peka, nggak mau bantu.  Tau nggak, kalo sebenarnya kebahagiaan tertinggi seorang laki-laki adalah ketika ia bisa membahagiakan pasangannya. Boleh di kroscek ke suami masing-masing, apa definisi kebahagiaan bagi ...

Pada Suatu Hari di Kota Boneka

Perempuan itu tertatih,mendekap bayi merah
Mata lantang menatap kota tujuan
Meski tak sempat sembunyikan pasi wajah
Belum kering darah di antara dua betisnya
menggenangi jalan raya
Sayap-sayap kuyup tak sempat terpungut
malaikat terhenyak, lupa menutup mulut
mereka urung menyematkan doa di ubun-ubun jabang
petaka si bapa lebih dulu menyerang

Masih lekat lebam disekujur tubuh
Juga rahim istri yang remuk oleh murka
Mengapa harus lahir bayi-bayi perempuan
Yang hanya akan pandai bergincu
Sementara langit mulai doyong
Dan tangan yang semula kekar
Terlampau keriput menyangga langit

Dalam genggaman,
tangan mungil bocah ingusan
Di hati terbesit tanya, mau ke mana
Ini kota begitu asing
Terali di segala penjuru mata angin
Mengapa amat kelam
Rumah jembatan dan gedung berwarna ungu
Mengingatkannya pada lapar yang menggerus lambung sejak semalam
Orang lalulalang dengan punggung ditumbuhi gerigi mesin
seperti boneka
yang selama ini ia idamkan

Matahari memar
Di depan pertokoan perempuan berhenti berjalan
Tangannya tabah mengetuk satu pintu
Engkau musti belajar mengeja degup jantung
Aku menandai luka, yang akan menuntun bila kau rindu pulang
sebab tau bayi merah akan hilang,
ditelan riuh bibir merancau mimpi
maka ditancapkannya rusuk ke dalam hati
menanam ari-ari

tak lama
seorang keluar
melempar setumpuk uang

Bocah ingusan terbata
Tiba-tiba adik perempuannya
terpajang di etalase
seperti boneka
dengan tunas-tunas angka mengerikan tumbuh cepat
merayap dari balik punggung
dengan mata menyala

Perempuan segera membawa sulung pergi. pulang kepada nasib. Namun langkahnya kian tertatih. Baut mulai rontok dari kakinya. Jari-jari menjadi sebentuk kumparan kawat. Dadanya menjelma lempengan besi. dengan kabel berjuntai. mengeluarkan asap.

Ada pekik memecah kota
Kelopak bunga berguguran dari ceruk mata

April 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Me Time Mewah Bersama Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash

Menjadi ibu ternyata nggak seindah apa yang ditampilkan di feeds Instagram. Saking repotnya ngurus anak, diri sendiri jadi nggak keurus. Penampilan awut-awutan , rumah berantakan, banyak kerjaan yang keteteran. Ya apalah aku ini tanpa dayang-dayang.  Imbasnya, semenjak punya anak aku jadi lebih sering uring-uringan. Suami dan anak yang jadi korbannya. Aku sadar sih, selain karena capek, juga karena kurang me time . Pernah sih waktu itu nyobain pergi sendiri untuk me time . Bukannya happy , yang ada malah jadi mellow pengen cepet-cepet pulang ketemu anak.

Ardan, Secangkir Semangat Untuk Indonesia

Repot emang hidup tanpa bluetooth atau card reader, foto senarsis apapun jadi gak bisa terpampang di media. Untung aku bukan tipe orang narsis (tapi narsis beuuuud!!!!) Makanya, kemarin sempet uring2an waktu card readerku rusak. Alhasil foto-foto yg sebenernya q ambil beberapa bulan lalu baru bisa q posting hari ini.  Kayak yang ini nih. Foto-foto di bawah ini kuambil saat Ardan lagi ngadain event di dago car free day dalam rangka hari sumpah pemuda. Ya intinya biar para pemuda indonesia bisa lebih bersatu dan bersemangat memajukan indonesia.  Acaranya seru. Beberapa artis juga ikut tampil dalam acara ini. Salah satunya Jafunisun. Band yang satu ini emang unik banget! Mungkin sekilas orang bakal ngira lagu yang dibawakan adalah lagu Jepang. Secara, musik dan warna vokalnya Jepang banget! Tapi siapa sangka ternyata liriknya asli bahasa sunda. Tema yang diangkatpun sunda banget! Tengok aja judul-judulnya, yang paling hits "Tahu Sumedang", ada juga "Ti Soreang ka Kopo...

Obsesi (Antologi Cerpen)

Judul: Obsesi (Antologi Cerpen Bengkel Sastra 2006) Penerbit: Balai Bahasa Yogyakarta Tahun 2006, saya mendapat kesempatan mewakili sekolah untuk mengikuti kegiatan bengkel sastra yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta. Selama kurang lebih 3 bulan saya mengikuti pelatihan menulis dan teater yang dibimbing langsung oleh beberapa sastrawan Indonesia antara lain Mbak Evi Idawati, Mas Landung Simatupang dan Mas Sri Harjanto Sahid. Di akhir pelatihan, selain mempersiapkan pertunjukan teater kami juga diwajibkan untuk membuat membuat sebuah cerpen yang nantinya akan dimuat dalam antologi bersama. Antologi tersebut akhirnya diberi judul Obsesi. Terdiri dari 31 cerpen dengan beragam tema. Cerpen saya yang dimuat berjudul "Kembali untuk Pergi", menceritakan tentang seorang gadis yang menunggu kekasihnya pulang."