Langsung ke konten utama

Istri Pengen Self Care VS Suami yang Nggak Peka

Aku tergelitik untuk nulis ini karena baca salah satu komentar di Instagramku, yang ngebahas tentang pentingnya para ibu meluangkan waktu untuk self care ( Tonton di sini ).  Kalo ditanya, pasti semua ibu pengen self care -an. Tapi realitanya, boro-boro, mau self care gimana? Udah repot duluan ngurus anak. Belum lagi kalo suami nggak peka 😢  Kayaknya sangat mewakili ibu-ibu banget yaa. Angkat tangan kalo relate ! 🤭 Emang ya, Bun. Setelah punya anak, apalagi masih kecil, mau nyuri waktu self care tuh "menantang" banget. Padahal itu salah satu kebutuhan dasar supaya kita bisa recharge energi. Makanya, penting banget peran suami di sini untuk gantiin take care anak atau bantu pekerjaan rumah selama kita self care . Tapi, banyak istri yang ngerasa suaminya nggak peka, nggak mau bantu.  Tau nggak, kalo sebenarnya kebahagiaan tertinggi seorang laki-laki adalah ketika ia bisa membahagiakan pasangannya. Boleh di kroscek ke suami masing-masing, apa definisi kebahagiaan bagi ...

DPR Harus Mau Bercermin

Setelah berbagai pandangan miring ditujukan pada para petinggi negeri, kali ini kembali DPR menjadi sorotan.Rencana pembangunan gedung DPR baru yang akan dimulai Oktober mendatang dan diperkirakan menelan biaya 1,6 teriliyun rupiah sontak menuai protes dari rakyat. Hal itu dinilai terlalu mewah dan berlebihan. Menurut rencana, gedung baru nantinya akan dibuat 36 lantai dengan luas 159.000 m2. Ruang setiap anggota DPR yang tadinya berukuran 32 m2 akan diperluas lagi nyaris empat kali lipat menjadi 120 m2. Padahal jika dihitung rata-rata harga satu ruangan DPR saja sekitar 2,8 miliar. Belum cukup dengan itu, akan dibuat pula kolam renang, ruang pijat dan spa di dalamnya.
Tentu saja hal ini sangat melukai hati rakyat. Di tengah kemiskinan yang tak kunjung reda, DPR malah asyik mempersolek diri. Alasannya agar DPR dapat semakin meningkatkan kinerjanya. Juga sebagai salah satu bentuk reword terhadap DPR yang selama ini ‘telah’ memperjuangkan nasib rakyat. Padahal korupsi merajarela. Belum lagi, masih banyak kebijakan DPR yang tidak memihak terhadap rakyat. Apa dengan pembangunan gedung baru dapat menjamin masalah dapat teratasi? Atau justru DPR akan semakin terlena dengan kemewahan dan jauh dari rakyat kecil. Sudah selayaknya DPR mengkaji ulang perlu tidaknya pembangunan gedung baru tersebut.
Bukankah lebih baik anggaran itu dialihkan untuk mensejahterakan rakyat, khususnya dalam hal pendidikan. Sungguh memprihatikan, di luar sana ada banyak gedung sekolah yang sudah tak layak huni namun perhatian pemerintah sangat minim. Beberapa bahkan sampai roboh mencederai murid-muridnya. Padahal murid-murid itulah yang kelak akan menjadi penerus bangsa menggantikan para pemimpin negeri ini. Meski begitu, dengan segala keterbatasan, mereka tetap semangat bersekolah demi meraih cita-cita mengharumkan nama bangsa. Seharusnya DPR malu dan mau bercermin. Kesederhanaan bukanlah penghalang untuk meraih sesuatu. Rasa prihatin justru dapat menjadikan diri lebih mawas, juga sebagai pemicu semangat untuk bisa lebih baik lagi.

Di muat di Harian Minggu Pagi, 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Me Time Mewah Bersama Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash

Menjadi ibu ternyata nggak seindah apa yang ditampilkan di feeds Instagram. Saking repotnya ngurus anak, diri sendiri jadi nggak keurus. Penampilan awut-awutan , rumah berantakan, banyak kerjaan yang keteteran. Ya apalah aku ini tanpa dayang-dayang.  Imbasnya, semenjak punya anak aku jadi lebih sering uring-uringan. Suami dan anak yang jadi korbannya. Aku sadar sih, selain karena capek, juga karena kurang me time . Pernah sih waktu itu nyobain pergi sendiri untuk me time . Bukannya happy , yang ada malah jadi mellow pengen cepet-cepet pulang ketemu anak.

Ardan, Secangkir Semangat Untuk Indonesia

Repot emang hidup tanpa bluetooth atau card reader, foto senarsis apapun jadi gak bisa terpampang di media. Untung aku bukan tipe orang narsis (tapi narsis beuuuud!!!!) Makanya, kemarin sempet uring2an waktu card readerku rusak. Alhasil foto-foto yg sebenernya q ambil beberapa bulan lalu baru bisa q posting hari ini.  Kayak yang ini nih. Foto-foto di bawah ini kuambil saat Ardan lagi ngadain event di dago car free day dalam rangka hari sumpah pemuda. Ya intinya biar para pemuda indonesia bisa lebih bersatu dan bersemangat memajukan indonesia.  Acaranya seru. Beberapa artis juga ikut tampil dalam acara ini. Salah satunya Jafunisun. Band yang satu ini emang unik banget! Mungkin sekilas orang bakal ngira lagu yang dibawakan adalah lagu Jepang. Secara, musik dan warna vokalnya Jepang banget! Tapi siapa sangka ternyata liriknya asli bahasa sunda. Tema yang diangkatpun sunda banget! Tengok aja judul-judulnya, yang paling hits "Tahu Sumedang", ada juga "Ti Soreang ka Kopo...

Obsesi (Antologi Cerpen)

Judul: Obsesi (Antologi Cerpen Bengkel Sastra 2006) Penerbit: Balai Bahasa Yogyakarta Tahun 2006, saya mendapat kesempatan mewakili sekolah untuk mengikuti kegiatan bengkel sastra yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta. Selama kurang lebih 3 bulan saya mengikuti pelatihan menulis dan teater yang dibimbing langsung oleh beberapa sastrawan Indonesia antara lain Mbak Evi Idawati, Mas Landung Simatupang dan Mas Sri Harjanto Sahid. Di akhir pelatihan, selain mempersiapkan pertunjukan teater kami juga diwajibkan untuk membuat membuat sebuah cerpen yang nantinya akan dimuat dalam antologi bersama. Antologi tersebut akhirnya diberi judul Obsesi. Terdiri dari 31 cerpen dengan beragam tema. Cerpen saya yang dimuat berjudul "Kembali untuk Pergi", menceritakan tentang seorang gadis yang menunggu kekasihnya pulang."